kutub 4

3 0 0
                                    

"Kalo ada pertemuan pasti ada perpisahan,
Orangnya hilang pun kenangannya masih bisa digenggam. "

-Hanindi Fatya Humaira-













Selamat membaca!











Setelah melewati penilaian akhir berupa ujian nasional, kini kelas 9 di SMP Tubagus Muslihat sama-sama merayakan hasil belajar nya selama 3 tahun dengan mendapatkan ijazah dan siap melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Dengan diadakannya Acara kelulusan sekaligus perpisahan angkatan 22.

Acara kelulusan dan perpisahan angkatan Hanin diadakan di gedung Maheswari. Acara di mulai dengan upacara adat, pembukaan, pengumuman prestasi siswa selama di SMP Tubagus Muslihat,acara inti berupa penyerahan mendali, menyanyi dan menari bersama, sesi foto bersama, dan acara hiburan lainnya.

Semua siswa menikmati acara hari ini, termasuk Hanin, Kana, Zara, dan Lila. Sedari pagi mereka sibuk dengan kebaya dan riasan di wajahnya, saat acara inti dan hiburan mereka juga menangis karena akan berpisah dan berbeda sekolah. Zara yang akan melanjutkan pesantren di daerah Jawa Tengah, Kana yang akan ber-asrama, Lila dan Hanin yang masih menunggu-nunggu hasil seleksi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di sekolah pilihan mereka (lebih ke orangtua mereka).

Tidak lupa pula namanya perempuan, mereka juga asik memotret diri dan moment disetiap waktu.

"Banyak yang foto bareng ya. " Ujar Hanin, melihat teman-teman kelas maupun kelas lain berfoto dengan pacarnya.

"Kita juga foto bareng. " Celetuk Lila, walaupun dia tau maksud Hanin foto bareng yang dimaksud adalah foto bersama pasangan.

"Iya juga si, Eh Zar gak foto sama Ihman? " Tanya Hanin pada Zara yang asik memainkan ponselnya. Tebak mereka Zara sedang chattingan dengan Ihman, cowo yang mendekatinya.

"Nanti kayanya, masih ada mama."  Jawab Zara.

Kana meledek, "Ajakin aja mama nya, kenalan jadinya mama kalian seru tuh. "

Zara melotot. "Lu mau gua nginep di rumah lu karna gua di usir mama?! "

"Gak di usir juga, kan lu bakal pesantren Za. " Ucap Lila,

"Iya juga ya. Tapi kan tetep aja mama pasti marah apalagi kalo bilang ke papa, bisa-bisa habis gue. " Ucap Zara, pasalnya papa dan mama Zara ini cukup Agamis. Kakak Zara pun kena marah sampai dimasukan ke Pesantren sejak SD kelas 4 hanya karena pacaran dan ikut temannya tawuran. Maka dari itu Zara tidak ingin kena marah dan mengecewakan mama papa nya, jadi dia menyembunyikan hal ini.
(Jangan tiru ini guys hehe)

"Udah yuk kita ke mama Zara, gue mau bilang soal ini. " Ucap Kana, lagi-lagi menjahili Zara.

"Kana, buat hari ini gak ngeselin dulu bisa kan ya? " Ucap Zara menahan sabar.

"Udah kita ke mama Zara, mama kita juga ada di sana. Kita belum salaman. " Ucap Hanin melerai keributan Zara dan Kana.

Mereka pun pergi menuju tempat orangtua mereka berada.

Saat Zara dan Lila berjalan terlebih dahulu, Kana menarik Hanin sehingga membuat Hanin bertanya,

"Kenapa Na? "

Ephemeral AffectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang