•Nyaris dan Malang•

31 17 6
                                    

°•°•°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°

Di jalan yang sepi, tampak seorang lelaki sedang mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, ia seperti sedang mendapatkan kesempatan untuk mengendarai motornya di jalanan yang sepi ini dengan kecepatan di atas rata rata.

Di depan sana tampak seorang gadis sedang mencoba menyeberangi jalanan yang sepi itu, dengan ragu ragu gadis yang tampaknya sedang menangis itu mencoba melangkahkan kakinya untuk menyeberangi jalan itu, namun saat di pertengahan langkahnya terhenti, ia menoleh ke arah kanan dan ia mendengar suara deruman motor yang sepertinya motor itu di kendarai oleh sang pemilik dengan kecepatan tinggi. Saat menoleh, wajah gadis itu terkena pancaran sinar dari sorot lampu motor yang berada di hadapannya itu, gadis itu merasakan tubuhnya terasa kaku, ia hanya bisa menangis akan keadaannya saat ini dan memejamkan matanya. Motor itu semakin lama semakin dekat di hadapannya, ia membuka kedua matanya dan...

"AAAAAA....."

Brukk

Ciittt...

Motor itu seketika mengerem mendadak saat mendengar suara teriakan seorang gadis yang berasal dari hadapannya.

Gadis itu tak lain adalah Cyila, tubuh Cyila terasa lemas saat motor di hadapannya itu berhenti seketika. Tubuhnya luruh ke aspal, ia hanya bisa menangis dengan menunduk dirinya nyaris saja tertabrak oleh orang itu.

Lelaki yang berada di atas motor itu sama terkejutnya, dirinha hampir saja terkena masalah jika tadi ia menabrak gadis itu.

"Huhh..." helaan nafas terdengar dari lelaki itu.

Ia melepaskan helm nya dan beranjak turun dari motornya dan berniat menghampiri gadis yang sedang menangis dengan menundukkan kepalanya itu.

"Lo gapapa?" tanya lelaki itu tanpa berniat untuk membantu gadis itu berdiri.

"Hiks hiks, Cyila takutt..." cicit Cyila yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Lo anak Cendikiawan? jam segini belum pulang?? mana jalanan sepi lagi.." tanya lelaki itu setelah meneliti seragam yang di pakai Cyila dan tidak mendengar cicitan dari Cyila tadi, malah ia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Cyila yang mendengar suara yang baginya tidak asing itu mulai mengangkat kepalanya untuk memastikan suara itu benar milik seseorang yang sangat ia kenal.

"Eja?.." ujar Cyila sembari menatap ke arah lelaki yang di hadapannya yang tak lain adalah Farez.

Farez yang mendengar namanya di panggil langsung menoleh ke arah Cyila.

He is that someone •On Going•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang