•Pingsan•

32 18 0
                                    

°•°•°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°


"Ngapain lo kesini? kenak hukum?" tanya Farez tiba tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari bola yang di mainkannya.

"E-ehh, Eja, bikin kaget aja deh kamu." ujar Cyila sedikit kaget saat tiba tiba mendengar suara Farez.

Pandangan Farez yang berawal mengarah ke bola, kini beralih menatap ke arah dimana Cyila berdiri.

"Ngapain?" tanyanya sekali lagi dengan nada yang sedikit di tekan.

"Mau lihat pacar Cyila dongg." jawab Cyila dengan semangat.

Farez menaikkan sebelah alisnya, seakan bertanya dimana pacar gadis yang berada di hadapannya ini, sebab dari tadi ia merasa dirinya hanya sendiri di lapangan ini.

"Bagus kalo lo udah ada cowok, jadi gak perlu ganjen ke gue lagi." ucapnya sambil mencoba berfikir positif bahwa yang di maksud gadis di hadapannya ini bukan lah dirinya.

"Iihhh, Eja ngomong apa siih? kan pacar Cyila itu Eja, kenapa Eja bilang Cyila gak perlu ganjen ke Eja lagi??" ujar Cyila pd sambil memasang wajah sedikit cemberut karena tidak terima di bilang ganjen oleh Farez.

Damn!

Farez yang mendengar itu pun sudah berfikir bahwa dugaannya tak pernah salah, yaa, 3 bulan tidak bertemu ternyata gadis di hadapannya ini tidak berubah untuk berhalusinasi bahwa dirinya adalah pacar gadis itu.

"Halu lo." ujar Farez dan langsung mendribble bola basket yang berada di tangannya.

"Gaa, Cyila gaa halu Ejaa, pacar Cyila itu beneran Ejaa bukan cowok lain." ucap Cyila sambil berusaha mengeraskan suaranya agar Farez mendengar ucapannya.

Farez langsung memberhentikan dribble nya, dan langsung menghampiri gadis itu dan menatap nya dengan tatapan tajam. Cyila yang merasa dirinya akan di hampiri oleh Farez pun hanya bisa berdiri mematung dengan mata yang terus tertuju ke arah Farez yang sedang berjalan menujunya.

Saat tiba di depan Cyila, Farez mulai menundukkan kepalanya dan mendekatkan bibirnya ke arah telinga Cyila.

"Gue bukan pacar lo." bisiknya di telinga Cyila dengan nada yang di tekan.

"Eja pacar Cyila." sahut Cyila dengan semangat lagi.

"GUE BUKAN PACAR LO, KITA GAK PERNAH PACARAN, DAN GUE GAAKAN PERNAH SUDI PACARAN SAMA LO." sentak Farez yang sudah tersulut emosi di hadapan Cyila.

Cyila tersentak kaget dan menunduk mendengar bentakan itu, ia paling tidak bisa mendengar suara yang terlalu keras, apalagi bentakan seperti tadi, ia akui ia memang tidak sekali dua kaki di bentak, biasanya ia di bentak oleh papahnya, tapi entah kenapa ketika Farez yang membentaknya, hati Cyila juga sedikit sakit apalagi mendengar Farez membentaknya dengan kata yang menurutnya sedikit kasar.

He is that someone •On Going•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang