02 : Jodoh?

8.6K 898 135
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid berlomba untuk pulang. Namun, tidak dengan Caine yang sibuk melihat jadwal piket kelas.

"Krow!" panggil Caine dengan suara keras saat melihat Krow yang mau kabur dengan tas dibahunya.

Bocah itu ada jadwal piket sekarang, mana bisa di kabur. Yang benar saja, Caine akan ngamuk kalau sampe si bodoh satu ini kabur.

Cengir pun terpampang dimuka Krow, seperti orang tidak bersalah saja. "Oh kenapa ya, Mi?" tanyanya masih dengan cengiran basi itu.

"Pake nanya, cepet piket. Gue gamau buang-buang waktu buat ngurus lo pada yang males piket ya, gue juga punya kesibukan!" ujar Caine dengan penuu amarah.

Krow langsung berlari mengambil sapu dan bersiap untuk piket yang mana ada Echi juga Makoto yang juga memiliki jadwal piket yang sama.

"Krow nya udah piket, Mi. Mami mending pulang aja saja," kata Echi yang tengah memegang pel.

Caine mengangguk setuju, "Gue pulang duluan, semangat piketnya. Kalau ada yang kabur lapor gue atau si anjing Rion itu."

Mereka yang mendengar hanya mengangguk, Caine pun melangkahkan kakinya keluar kelas tanpa mendengar ucapan Makoto yang gajelas disana.

"Anjing anjingan kok kayak sayang sayangan ya." Itulah ucapan Makoto.






-






Saat tengah melajukan motor keren miliknya, seseorang dengan model motor yang sama hanya warna yang beda menghampiri motornya.

Caine melirik seseorang yang tak lain dan tak bukan, Rion Kenzo.

Sudah muak sekali rasanya Caine menghela nafas hari ini, kayaknya hari ini si Rion tingkat nyebelinnya meningkat.

"Woi merah, balap yuk," ucap Rion saat keduanya tengah berhenti dilampu merah.

Caine memutar bola mata malasnya, "Ditangkep polisi baru tau lo," balas Caine.

Rion memasang muka mengejeknya dan mengacukan jari tengah miliknya tepat didepan Caine. Dia tidak peduli orang disekitarnya melihat, bodoamat dia hanya ingin mengejek Caine pokoknya.

"Berisik banget lo ungu, pergi sono!" usirnya tepat saat lampu hijau, Caine langsung meluncur.

Namun, si Rion tetap bisa menyusul Caine, mereka kembali beriringan.

"Gue mau kerumah lo aja," kata Rion.

Mereka berbicara dengan saling berteriak, karena pake helm bikin tuli kadang.

"Ngapain sih anjing, ngintilin mulu lo," sarkas Caine sembari menaikkan kecepatan motornya.

Tapi, Rion tetap bisa beriringan dengannya. Itu membuat Caine kesal, sungguh.

"Papa gue nyuruh ngambil pancingan dari Ayah lo."

Caine menatap sekilas kearah Rion. "Kan bisa beli ege, ngapain ngambil punya orang."

"Sok tau amat lo, Ayah lo noh yang kebawa pancingan bapak gue pas mereka mancing, sotoy!" ujar Rion sambil mengacukan jari tengahnya, lagi.

Caine sedikit malu mengetahui Ayahnya bisa segoblok itu kebawa pancingan orang.

"Terserah lo deh, berisik janda," kata Caine yang terus meningkatkan kecepatan motornya yang membuat Rion ketinggalan.

Yang Caine dengar terakhir sebelum dia ngebut adalah. "Mau dong di nikahin biar ga jadi janda lagi!"

Begitulah teriakan Rion saat setelah Caine meninggalkannya.

-

Caine sudah sampain dirumahnya, dan baru selesai lepas helm, sampailah Rion dengan senyum tipisnya.

Hal Indah? #rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang