Mahesa terbangun saat alarm di ponselnya berbunyi, ia segera mematikan alarm itu sebelum suaranya semakin bising.
Mahesa beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. hari ini ia ada kelas pagi.
setelah selesai dengan segala persiapannya, Mahesa bergegas turun ke lantai 1. seperti biasa, ia akan membuat sarapan untuk dimakan bersama adik adiknya.
omong omong tentang adik, ia teringat kembali dengan Aksa yang ternyata memang belum pulang hingga pagi ini.
Mahesa membuka room chat nya dengan Aksa, dan tidak ada satupun balasan darinya.
Mahesa keheranan, namun ia langsung menepis pikirannya yang mulai berpikir berlebihan dan langsung bersiap untuk memasak sarapan. pikirnya Aksa akan pulang saat ia pergi ke kampus, atau malah saat ia sedang sarapan dengan Rafa dan Devan? entahlah.
Mahesa memang biasa membuatkan sarapan dan makan malam jika ia sempat, karna rumah mereka tidak menggunakan jasa art semenjak terakhir kali mereka memiliki art yang malah mencuri beberapa barang berharga yang ada di rumah itu.
mereka masih sedikit trauma, sehingga untuk saat saat ini Mahesa lah yang memasak.
mungkin mereka akan mencari art lagi, namun tidak di waktu sekarang.
setelah selesai memasak, Mahesa segera memanggil Rafa dan Devan yang tidak memerlukan waktu lama untuk mereka menunjukkan batang hidungnya didepan Mahesa.
"bang Aksa kemana?" tanya Devan saat ia menyadari tidak adanya kakak keduanya itu di meja makan.
"semalam dia pergi keluar, katanya ada keperluan mendadak dikampusnya" jawab Mahesa
"sampe pagi ini belum pulang juga?" kali ini Rafa yang bertanya
"ntahlah, abang juga gak tau, soalnya pesan abang belum juga dibalas dari tadi malam"
Rafa hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan.
••••••••••
Aksa mengerjapkan matanya saat alarm sehari hari di ponselnya berbunyi. ia segera mematikan alarm itu dan kembali memeluk tubuh seorang gadis yang sejak tadi malam ada bersamanya.
tunggu, seorang gadis? Aksa bersama seorang gadis?
Aksa mengelus dengan lembut punggung telanjang gadis yang berada dipelukannya.
ia berbohong saat mengatakan ada keperluan mendadak dikampusnya kepada Mahesa, karna nyatanya ia pergi menemui gadis dipelukannya itu di apartment nya.
gadis itu bernama Alsha.
oh.. apakah ia masih pantas untuk dipanggil dengan kata 'gadis' setelah apa yang mereka lakukan tadi malam?
"bangun, sayang" ucap Aksa yang kemudian mengecup kening Alsha yang menggeliat untuk meregangkan tubuhnya.
"jam berapa ini?" tanyanya dengan mata yang masih terlihat sayu.
Aksa melirik jam dinding yang berada dikamar itu "jam 6 pagi"
"masih pagi banget Aksaaa, kenapa kamu bangunin aku sih?" ucap Alsha dengan wajahnya yang terlihat kesal.
namun ia malah semakin mengeratkan pelukannya dengan Aksa.
"karna aku harus pulang, sayang"
sontak Alsha langsung mendongak dengan ekspresi tidak suka "harus banget pulang sekarang? nanti aja lah, aku masih mau cuddle sama kamu"
Aksa tersenyum dengan tangannya yang masih mengelus punggung Alsha "aku juga maunya gitu, tapi gak bisa. nanti kakak ku curiga. aku kan udah gak pulang dari tadi malam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah untuk adik adik - Lee Heeseung
Fanfictionini tentang mahesa aditama, anak laki-laki pertama yang menggantikan peran 'ayah' sekaligus 'ibu' untuk ketiga adiknya. ini tentang mahesa aditama, lelaki pendiam yang hanya memiliki 2 teman sedari sma hingga kuliah. ini tentang mahesa aditama, yang...