8. Gone "story line"

1.6K 219 0
                                    

Kang Min Kyung POV.

Aku merasakan tubuhku melayang untuk beberapa saat sebelum aku benar-benar terhempas. Eomma. Itu kata terakhir yang aku ingat.

Flashback on....

Disebuah rumah megah terlihat jejeran para pelayan dengan seragam menunduk saat seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil dan berjalan angkuh memasuki rumah megah itu.

"Nona Kang..." sapa salah seorang pelayan tersebut sambil tersenyum.

Gadis itu hanya menundukan kepalanya sedikit.

"Oh iya ... apa Eomma ada di rumah Nyonya Jung?" Tanya gadis itu sambil melemparkan tasnya kesofa yang ada di ruang tamu.

"Ne... beliau sudah ada di kamarnya." Jawab Nyonya Jung.

"Baiklah. Aku ingin melihat Eomma sekarang. Tolong siapkan makanan untuk kami." Gadis itu pun berlalu meninggalkan Nyonya Jung yang merundukan kepalanya hormat.

Gadis itu sekarang berada didepan pintu kamar ibunya.

"Eomma..." serunya sambil mengetuk pintu.

Tak ada jawaban.

"Eomma. Ini aku Min Kyung. Apa aku boleh masuk ?"

Tak ada jawaban.

"Eomma. Jawab aku. Jika kau tidak menjawab itu artinya eomma membolehkanku masuk."

Tak ada jawaban.

Gadis itu kali ini berubah menjadi panik. Ia memutar kenop pintu tapi terkunci.

"Eomma..."kali ini dia menggedor kasar pintu kamar ibunya itu.

"Eomma... jangan main-main. Kumohon. Buka pintunya" ia terus menggedor pintu kamar ibunya itu.

Kali ini ia sudah terlalu panik dengan tergesa-gesa ia pergi dari kamar ibunya dan meminta beberapa pelayannya untuk membuka pintu kamar itu dengan kunci cadangan.

Beberapa pelayan dirumah itu juga terlihat begitu panik. Dengan tak sabarnya, mereka mendobrak pintu kamar itu. Terbuka. Semua pelayan dan gadis itu pun berlarian menghambur kedalam kamar. Didalam ruangan nampak seorang wanita paruh baya sedang terbaring di ranjangnya.

"Eomma... Bangun" Gadis itu menggoyang-goyangkan tubuh ibunya itu. Terlihat ibunya perlahan membuk matanya.

"Min Kyung, ada apa? Lalu mengapa semua orang ada disini?" Tanya Eommanya yang mengambil posisi duduk dengan bersandar pada kepala ranjang itu.

"Aku kira, Eomma..." tuturnya. Ibunya pun mengelus rambut putrinya itu, lalu tersenyum.

"Kau takut, jika Eomma..." ucapan Eommanya itu terhenti saat seketika putrinya itu mwnghambur ke pelukannya.

"Aniya..." gumamnya.

*****skip*****

Beberapa hari kemudian hal itu terjadi kembali namun kali ini, gadis itu disuguhkan pemandangan yang begitu mengenarkan. Darah berceceran kemana-mana. Dan ditepian ranjang nampak seorang wanita yang tidak lain adalah ibunya itu terbaring kaku dengan darah yang memenuhi bed cover dan sudah mengering. Di salah satu tangannya menggenggam sesuatu dan tangan lainnya terbujur kaku. Gadis itu tak kuasa menahan kesedihannya. Ia langsung menghambur, dan memeluk tubuh ibunya itu.

"Eomma..." teriaknya ditengah-tengah isak tangisnya. Kali ini matanya terhenti pada sebuah benda yang di genggam di tangan kanan ibunya.

Foto.

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang