Sugar Daddy

2.5K 87 0
                                    

Doyoung terbangun merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terutama di bagian bawah.

Doyoung melihat jam menunjukkan pukul 06:30 pagi, ia menghela nafas panjang.

Eh? Satu hal, Doyoung tidak keberadaan Yoshi saat ini. Dimana laki laki itu?

Pikiran Doyoung mulai negatif, apa Yoshi ninggalin dia? Udah ena ena terus di tinggal? Mana Yoshi keluar di dalem, nanti kalo Doyoung tekdung gak ada bapak nya gimna?

Itulah kira² isi pikiran nya.

Sekitar 30 menit Doyoung menunggu, akhirnya datang lah sosok yang Doyoung cari.

Yoshi panik, saat masuk dia sudah melihat Doyoung menangis dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Baby, are you okay? Kenapa hm? Sakit banget ya?"

Pertanyaan bertubi tubi langsung Yoshi keluar kan.

"Hiks, Daddy ninggalin Dobby?" Mata Doyoung berkaca kaca menatap Yoshi.

"Saya gak akan ninggalin kamu sayang, tadi saya cuma abis nyari sarapan buat kamu"

Yoshi menarik lengan Doyoung dan memeluk nya, menenangkan pria manis itu agar berhenti menangis.

"Maaf saya pergi tidak memberitahu mu"

"Hiks, kirain abis ena² Daddy bakal ninggalin Dobby" Yoshi menggeleng.

"Saya gak bakal ninggalin kamu, your mie babe, jangan berfikir yang tidak², mengerti?"

Doyoung hanya mengangguk dalam pelukan Yoshi.

"Sekarang mandi dan bersih²"

"Sakit, dad" ingin sekali Yoshi tertawa sekarang, lucu sekali manusia ini, bagaimana pipi nya menggembung dan bibir yang mengerucut. Ingin sekali Yoshi menerkam nya lagi.

______
_____🐰

"Tolong tuan, beri saya waktu lagi. Saya mohon" seorang wanita paru baya sedang memohon pada seseorang agar dia tidak di usir dari tempat tinggal nya.

"Harus sampai kapan saya memberi anda waktu nona? Ini sudah lewat tanggal perjanjian"

Wanita itu duduk di lantai dan memegang kaki sang tuan.

"Tuan Watanabe, saya mohon. Saya berjanji akan melunasi semua hutang² saya, tapi tolong beri saya waktu lagi"

Tuan Watanabe menghela nafas, pandangan nya tidak sengaja melihat foto dimna ada seorang anak remaja dengan wajah nya yang cantik.

"Apa dia putra mu?" Ucap nya sambil menunjuk salah satu foto, wanita itu pun mengangguk.

Wajah nya sama persis seperti orang yang ia temui beberapa Minggu lalu.

Tuan Watanabe tersenyum miring, "saya akan kembali nanti, tapi pastikan putra mu itu ada dirumah"

Tuan Watanabe bersama para bodyguard nya pergi, wanita itu menghela nafas panjang.

Wanita itu bersyukur karena tuhan masih berpihak padanya sekarang, tapi tidak tau suatu saat nanti.

Ia tidak bisa diam saja seperti ini, ia harus bekerja lebih keras menghasilkan banyak uang agar bisa melunasi semua hutang nya pada tuan Watanabe.

Wanita itu tidak ingin sesuatu terjadi nanti.

________
______🦙

Hari sudah semakin siang, tapi Doyoung sama sekali tidak ada niat untuk pergi pulang.

Dia malah asik bergelayut manja pada Yoshi, mereka sedang berada di ruang tamu apartemen Yoshi.

Karena si manis minta di temani menonton tv, padahal Yoshi masih ada urusan lain. Tapi, Doyoung lebih penting saat ini dari pada urusan mana pun.

Doyoung duduk di atas pangkuan Yoshi dan mengalungkan tangannya di leher sang dominan.

"Kamu tidak ingin pulang sayang?" Yoshi mengelus surai rambut belakang Doyoung.

"Dobby masih betah disini dad, biarin Dobby lebih lama disini"

"Saya tidak masalah mau seberapa lama kamu disini. Tapi, apa ibu mu tidak mencari mu?"

Doyoung tampak berfikir, benar juga apa kata Yoshi. Bagaimana jika ibu nya khawatir dan mencari nya kmna mna, lalu menanyai satu² teman sekolah nya?

"Eumm Daddy"

Yoshi menundukkan kepalanya lalu mengecup bibir Doyoung sekilas.

"Kenapa hm?"

"I-itu eummm Dobby"

"Katakan saja sayang, apa yang kamu butuhkan?"

"Dobby butuh uang dad" Yoshi menatap Doyoung dengan tatapan yang sulit di diartikan.

"Dobby belum bayar SPP sekolah, sama Dobby juga harus beli buku" Doyoung menundukkan kepala nya dan memainkan jarinya.

"Dobby udah minta sama bunda, tapi bunda bilang belum punya uang. Sedangkan buku harus beli secepatnya kalo nggak Dobby ketinggalan pelajaran"

"Berapa yang kamu butuhkan?"

"500 ribu, dad" Yoshi terkekeh.

"Hanya itu?" Doyoung mengangguk.

"Saya akan memberimu lebih dari itu, dan satu hal lagi. Mulai sekarang semua biaya hidup mu biar saya yang tanggung termasuk biaya sekolah kamu"

"Apa itu tidak berlebihan, dad?"

Yoshi menggeleng "tidak sayang, selagi kamu bersama saya dan menuruti semua perintah saya tanpa membantah, berapapun jumlah uang yang kamu butuhkan akan saya berikan"

"Beneran, dad?" Yoshi mengangguk.

"Wahhh, makasih Daddy!!" Doyoung memeluk Yoshi erat.

"Jika butuh sesuatu, katakan saja" Doyoung mengangguk dalam pelukan Yoshi.

"Tapi, bisakah kamu tinggal bersama saya?"

"Tapi.... nanti bunda gimna, bunda gak punya siapa siapa lagi selain Dobby"

"Hm, kita pikirkan nanti"

Mereka berdua larut dalam pikiran masing² Doyoung masih setia memeluk Yoshi dan Yoshi yang terus mengelus rambut Doyoung membuat pemuda manis itu mengantuk.

TBC

Sugar Daddy🔞‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang