06|

2.2K 178 2
                                    

happy reading

"aish.. bukan begitu kak , ini masih mentah kenapa malah diambil ? membuat rugi" omel Fasya yang langsung mengambil keranjang kayu milik Drico

Drico terpelongo tak percaya
"apa salah ku ? itu sudah matang kok , rasanya manis"

mendengar itu Fasya membalikkan badan nya kebelakang "oh ? iyakah ?"

"itu manis , coba saja kalo tidak percaya"

srek

srek

Fasya dan Drico menatap kearah semak semak yang bergerak

"kak Riko.. itu apa ?"

Drico menggedikan bahunya
"mungkin hewan buas"

mendengar itu Fasya reflek menjatuhkan keranjang yang sedari tadi ia pegang dan berlari kebelakang badan Drico

"apa itu benar-benar hewan buas ?" tanya nya pelan

Drico tertawa
"iya , mari kita cek_"

"oh halo"

Fasya mengintip sedikit setelahnya ia berdiri tepat disamping Drico

lelaki jangkung yang baru saja keluar dari semak-semak itu tersenyum

"maaf jika mengejutkan kalian" kata nya

Fasya mencebik
"Viki ! aku kira tadi kamu itu hewan buas"

Drico menunduk menatap Fasya
"kamu mengenalnya ?"

"dia Viki , temanku sewaktu kecil"

"teman ?"

Fasya berjalan menghampiri Viki , mereka berdua kini tengah memasukkan kembali jeruk yang telah jatuh tadi

tatapan Drico benar-benar tidak bersahabat, ia terus menatap sinis ketika Viki tak sengaja menatapnya

apalagi ketika Viki memegang tangan Fasya

entah itu sengaja atau tidak, tapi bagi Drico sekarang Viki adalah saingan nya dan ia harus bisa membunuh Viki

Drico berjalan mendekat ke arah Fasya yang tengah sibuk memotong daun yang layu

"boleh aku membantu ?" tanya Drico seraya tersenyum

Fasya melirik nya sekilas
"kak Riko duduk saja , nanti kakak malah membuat kesalahan lagi"

'apa ?!'

"tapi kenapa ? apa aku sudah tidak dibutuhkan disini ?"

"bukan begitu tapi nanti kakak malah membuat kesalahan lagi , tadi saja kakak memetik buah mentah"

Drico menghela nafasnya , tatapan nya benar benar tak bisa dikatakan tatapan baik

"Asya , biar aku aja kamu mending pilihin jeruk yang bener bener bagus untuk di jual ke kota" ucap Viki

Fasya mengangguk
"semangat ya , oiya daun nya di potong pelan pelan supaya ga nyakitin pohon jeruk nya"

"apa aku boleh membantu memilih jeruk nya ?" Drico kembali bertanya

"boleh , ayo ikut Fasya"

senyum Drico merekah , ia mengikuti Fasya duduk di bawah pohon yang lumayan besar dan sejuk

tangan Fasya mengambil jeruk yang kecil dan besar , memisahkan sesuai ukuran dan warna

anak manis itu menoleh menatap Drico
"begini , kak Riko harus mindahin ukuran besar kesini dan yang kecil di taruh sini"

Drico mengangguk, lalu melakukan apa yang Fasya katakan

sedangkan pria yang tengah memotong daun layu itu mengepalkan tangan nya

'brengsek'

"apa warna hijau ini mentah ? ini tadi kucoba manis kok"

Fasya menatap jeruk di tangan Drico
"benarkah ? coba kupas ayo kita makan"

Drico kembali mengangguk dan mulai mengupas jeruk berwarna hijau itu

"ini untukmu " ucapnya memberikan setengah bagian jeruk tadi

Fasya menerima nya kemudian tersenyum
"terimakasih" setelah nya ia memasuk kan jeruk itu kedalam mulut mungilnya

"manis kan ?" tanya Drico seraya tersenyum

Fasya berdehem
"kukira yang hijau mentah , em.. maaf kan aku tadi aku memarahi kak Riko"

Drico Lo ymengusak pelan rambut fasya
"tidak apa"

to be continued

vote + komen
gaush jd pembaca ghaib !!

forest monsters and beautiful little men Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang