happy reading
"aish.. bukan begitu kak , ini masih mentah kenapa malah diambil ? membuat rugi" omel Fasya yang langsung mengambil keranjang kayu milik Drico
Drico terpelongo tak percaya
"apa salah ku ? itu sudah matang kok , rasanya manis"mendengar itu Fasya membalikkan badan nya kebelakang "oh ? iyakah ?"
"itu manis , coba saja kalo tidak percaya"
srek
srek
Fasya dan Drico menatap kearah semak semak yang bergerak
"kak Riko.. itu apa ?"
Drico menggedikan bahunya
"mungkin hewan buas"mendengar itu Fasya reflek menjatuhkan keranjang yang sedari tadi ia pegang dan berlari kebelakang badan Drico
"apa itu benar-benar hewan buas ?" tanya nya pelan
Drico tertawa
"iya , mari kita cek_""oh halo"
Fasya mengintip sedikit setelahnya ia berdiri tepat disamping Drico
lelaki jangkung yang baru saja keluar dari semak-semak itu tersenyum
"maaf jika mengejutkan kalian" kata nya
Fasya mencebik
"Viki ! aku kira tadi kamu itu hewan buas"Drico menunduk menatap Fasya
"kamu mengenalnya ?""dia Viki , temanku sewaktu kecil"
"teman ?"
Fasya berjalan menghampiri Viki , mereka berdua kini tengah memasukkan kembali jeruk yang telah jatuh tadi
tatapan Drico benar-benar tidak bersahabat, ia terus menatap sinis ketika Viki tak sengaja menatapnya
apalagi ketika Viki memegang tangan Fasya
entah itu sengaja atau tidak, tapi bagi Drico sekarang Viki adalah saingan nya dan ia harus bisa membunuh Viki
Drico berjalan mendekat ke arah Fasya yang tengah sibuk memotong daun yang layu
"boleh aku membantu ?" tanya Drico seraya tersenyum
Fasya melirik nya sekilas
"kak Riko duduk saja , nanti kakak malah membuat kesalahan lagi"'apa ?!'
"tapi kenapa ? apa aku sudah tidak dibutuhkan disini ?"
"bukan begitu tapi nanti kakak malah membuat kesalahan lagi , tadi saja kakak memetik buah mentah"
Drico menghela nafasnya , tatapan nya benar benar tak bisa dikatakan tatapan baik
"Asya , biar aku aja kamu mending pilihin jeruk yang bener bener bagus untuk di jual ke kota" ucap Viki
Fasya mengangguk
"semangat ya , oiya daun nya di potong pelan pelan supaya ga nyakitin pohon jeruk nya""apa aku boleh membantu memilih jeruk nya ?" Drico kembali bertanya
"boleh , ayo ikut Fasya"
senyum Drico merekah , ia mengikuti Fasya duduk di bawah pohon yang lumayan besar dan sejuk
tangan Fasya mengambil jeruk yang kecil dan besar , memisahkan sesuai ukuran dan warna
anak manis itu menoleh menatap Drico
"begini , kak Riko harus mindahin ukuran besar kesini dan yang kecil di taruh sini"Drico mengangguk, lalu melakukan apa yang Fasya katakan
sedangkan pria yang tengah memotong daun layu itu mengepalkan tangan nya
'brengsek'
"apa warna hijau ini mentah ? ini tadi kucoba manis kok"
Fasya menatap jeruk di tangan Drico
"benarkah ? coba kupas ayo kita makan"Drico kembali mengangguk dan mulai mengupas jeruk berwarna hijau itu
"ini untukmu " ucapnya memberikan setengah bagian jeruk tadi
Fasya menerima nya kemudian tersenyum
"terimakasih" setelah nya ia memasuk kan jeruk itu kedalam mulut mungilnya"manis kan ?" tanya Drico seraya tersenyum
Fasya berdehem
"kukira yang hijau mentah , em.. maaf kan aku tadi aku memarahi kak Riko"Drico Lo ymengusak pelan rambut fasya
"tidak apa"to be continued
vote + komen
gaush jd pembaca ghaib !!
KAMU SEDANG MEMBACA
forest monsters and beautiful little men
Teen Fictionkisah fasya yang bertemu dengan mautnya namun. . . ternyata maut lebih memilih menjadikan fasya sebagai cinta nya Drico and fasya [BXB] HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BOOK UNTUK DIBACA ‼️