happy reading
Fasya tinggal sendiri dan harus mengurus kebun luas yang berisi seratus pohon jeruk mandarin
anak manis itu telah lama menyandang status sebagai yatim-piatu , ia tinggal bersama kakeknya hanya berdua
nenek nya telah pergi sejak lama , bahkan sejak ibu nya masih berumur dua tahun
Fasya terbiasa mandiri sejak lama dari umur empat tahun Fasya sudah bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah layak nya orang dewasa
ia tersesat waktu mengambil ikan di sungai , pedesaan menjadi gelap saat malam karna banyak warga yang takut dengan kehadiran Drico
Fasya berlari kedalam gubuk tua tempat para pemancing menyimpan peralatan pancing mereka disana
namun sial? ia malah bertemu dengan Drico, waktu itu sebenarnya Fasya takut bahkan sangat takut namun karna nyali yang kuat Fasya berani mendekati Drico
bahkan sampai tinggal bersama monster itu selama tiga hari , mungkin jika itu terjadi ke orang lain.
orang itu pasti sudah mati di santap oleh Drico dalam wujud monster nya
monster yang Fasya kira jahat ternyata tak sepenuhnya jahat
bahkan tak mengerikan , Drico terlihat menyeramkan dari kejauhan namun ketika dilihat lebih dekat wajah Drico tampan meskipun berwujud monster
pagi ini Fasya bersiap untuk pergi ke kebun dan memanen beberapa jeruk untuk dijual ke kota
jangan tanya dimana kakek Fasya berada , pria tua itu sudah lama meninggal dan mewariskan kebun jeruk itu untuk Fasya
"dor"
"aaaaaa" teriak Fasya kencang dengan tangan menutupi wajahnya
"kau takut ? kukira kau pemberani"
suara itu tampak tak asing , Fasya membalikkan badannya menatap pria di belakang nya
"kak Riko !! bagaimana kakak bisa masuk kedalam rumah ?"
Drico menunjuk ke arah jendela yang terbuka lebar
"dari sana , siapa suruh membuka nya"Fasya menghela nafas nya
"aku kira kakak merusak atap untuk masuk kedalam""itu konyol , kau mau ke kebun jeruk ? boleh aku ikut ?" tanya Drico , tetapi pandangan nya menatap seluruh ruangan yang ada disana
"rumah ini terlihat sangat rapi , kau yang merapikan ?" Drico kembali bertanya
Fasya mengangguk
"iya , lagi pula siapa lagi kalo bukan aku yang merapikan. . aku kan hanya tinggal seorang diri"Drico menoleh cepat menatap wajah Fasya dengan tatapan yang sulit diartikan
"benarkah ? apa aku boleh menemani mu ?"
Fasya hanya diam lalu berjalan kearah kebun
"boleh ga ya" ucapnya dengan nada mengejekDrico mendecih
"ayolah , apa aku tidak boleh menemani mu ?""bagaimana jika sampai ada monster yang akan datang nantinya ?" tambah nya
mendengar itu Fasya terkekeh
"kaulah monster nya hahaha~""ah ? benar juga , tapi aku kan monster baik dan yang lain nya itu monster jahat "
"kau bahkan menyantap banyak bayi , apakah itu termasuk monster baik"
Drico berlari menyusul langkah Fasya
"ya , aku berjanji aku tidak akan menyantap bayi"Fasya tertegun , melirik wajah Drico dari sudut matanya "apa janjimu bisa di andal kan ?"
Drico mengangguk
"iyaa , kau bisa membunuhku jika aku melanggar""ah baiklah , tidak usah pakai membunuh. . sekarang bantu aku memetik jeruk yang sudah matang"
tangan Fasya memberikan keranjang kayu ke Drico setelahnya ia berjalan dan memilih beberapa jeruk yang matang
Drico tersenyum , lagi dan lagi ia menatap punggung pria manis dihadapan nya itu
'kau milik ku , dan selamanya akan seperti itu'
to be continued
vote + komen
gausah jd pembaca ghaib y
KAMU SEDANG MEMBACA
forest monsters and beautiful little men
Teen Fictionkisah fasya yang bertemu dengan mautnya namun. . . ternyata maut lebih memilih menjadikan fasya sebagai cinta nya Drico and fasya [BXB] HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BOOK UNTUK DIBACA ‼️