09|

2K 146 0
                                    

happy reading

hari ini hujan turun sangat deras , suara petir bergemuruh diluar

Drico menarik selimut nya kembali dan memeluk tubuh telanjang Fasya

pria manis disampingnya itu masih tertidur pulas setelah pingsan waktu mereka berhubungan badan

Drico menggauli Fasya selama enam jam lebih bahkan ketika Fasya sudah pingsan Drico masih bergerak kesetanan

"kau cantik" tangan Drico menyampingkan poni Fasya kesamping

ia benar-benar dibuat mabuk oleh anak manis yang sebelumnya ingin ia santap itu

mata Drico menatap kebawah , menatap perut Fasya yang sedikit buncit karena sperma miliknya

ia mengusap pelan perut Fasya seraya tersenyum
"ramuan kemarin akan membuat rahim didalam dan sperma milik ku akan menjadi bayi"

***

Drico terbangun dari tidurnya , ia menoleh sekilas kesamping dan mendapati Fasya yang masih tertidur

pria jangkung itu berjalan kearah jendela dan melihat keatas "langit sudah cerah"

"eungh.."

Drico kembali berjalan kearah ranjang
"bangun , ayo sarapan. . apa kau tidak merasa lapar ?"

Fasya membuka matanya perlahan , mata sayu yang sedikit sembab itu menatap was-was kearah Drico

"pe-pergi.. aku butuh waktu untuk sendirian" ucap Fasya pelan

Drico menghela nafas nya
"jika tidak sarapan , luka di perutmu akan kembali terbuka"

***

Drico mengambilkan nasi untuk Fasya , ia berdiri dari duduknya kemudian berjalan kearah kulkas

pria jangkung itu mengambil beberapa buah yang ia petik kemarin , buah yang berbentuk seperti apel namun berwarna ungu

kedua alis Fasya menaut
"itu buah apa ?"

"buah yang aku tanam , aku menyatukan antara buah apel dan anggur jadi nya seperti ini" bohong Drico

Fasya hanya mengangguk paham setelahnya memakan nasi yang Drico ambilkan

"apa kau suka ?"

"masakan mu lumayan , tapi saran ku jangan menambahkan gula terlalu banyak"

Drico tersenyum kikuk
"aku memang menambah kan gula , karna tadi aku merasa nasi goreng nya sangat pedas"

"apa jeruknya sudah ada yang matang ? kita harus memanen lagi agar bisa mendapatkan uang"

"belum banyak yang matang , tapi nanti kita bisa mengecek nya" ucap Drico

Fasya mencebik
"harusnya jangan hujan , kebun akan sangat becek karena banyak air tergenang"

"tunggu , kenapa kak Riko hanya memandangi ku ? kenapa tidak ikut sarapan ?" tanya Fasya yang baru sadar jika Drico hanya diam memandangi nya

Drico menggeleng
"aku sarapan nanti saja , em.. maaf"

Fasya menaikkan sebelah alisnya
"maaf untuk apa ?"

"untuk kejadian kemarin"

"ah , ya. tidak apa lagi pula aku menikmati nya" balas Fasya dengan cengiran lucu nya

"apa ? ku kira kau akan marah , maaf karena kemarin aku tidak bisa menahan nya lagi"

tangan Fasya memegang tangan pria yang berada dihadapan nya itu "tidak apa.. tapi kalo aku boleh tau kemarin itu cairan apa ?"

Drico terdiam , ia bingung harus menjawab bagaimana "ah? itu ya .. itu cairan biasa"

"tapi kenapa luka nya tidak membekas ? cepat sekali hilang nya"

"aku menggunakan magic untuk menghilangkan nya , jika luka nya masih ada pasti rasanya akan perih"

Fasya mengangguk paham
"terimakasih"

mata Drico terbelalak
"makasih untuk apa ? aku sudah menyakiti mu , dan kau malah berterima kasih?"

"ya"

to be continued

prik banget etdah😞
vote + komen

gatau , nih otak gabisa mikir alur lg

forest monsters and beautiful little men Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang