7.

474 39 22
                                    

Chiasa, wanita cantik blasteran Jepang - Indonesia itu rupanya dibuat lupa diri karena pengaruh alkohol yang sudah tinggi. Harsa kewalahan saat membawa Chiasa masuk ke dalam apartementnya. Apartement ini dia sewa selama setahun penuh dan ini baru bulan ke 4 ia menduduki apartement ini. Chiasa masih berbicara melantur, sesekali bilang Harsa ganteng, sesekali bilang Jendral ganteng dan sesekali bilang bahwa dia sebenarnya tidak ingin kehilangan Jendral.

Harsa berhasil membaringkan Chiasa di kasur, Harsa sampai terengah engah karena Chiasa lumayan berat. Sialnya saat Harsa hendak beranjak dari sana, Chiasa menarik tangan Harsa.

"Kenapa?"

"Hehe! Sini dong!" Ucapnya.

Harsa menghela napas panjang dan ia kembali duduk di tempat tidur tepatnya disebelah Chiasa. Chiasa lagi lagi melingkarkan tangannya pada leher Harsa dan menyembunyikan wajahnya pada leher Harsa sampai helaan napasnya bisa Harsa rasakan. Mati matian Harsa menahan gejolak dalam dirinya, maka dia melepaskan tangan Chiasa dari lehernya.

"Harsa, lo pernah ciuman enggak?" Tanya Chiasa.

Harsa mengusap wajahnya kasar, "Lo tidur aja ya?"

Chiasa tertawa dan mencubit pipi Harsa, "Belom pernah ya lo?"

"Nggak penting banget tau!"

Chiasa benar benar sudah di luar kontrol, dia mendekatkan wajahnya dan tiba tiba menempelkan bibirnya pada bibir Harsa. Kedua mata Harsa membulat, dia benar benar tidak menyangka Chiasa akan senekat ini padanya. Chiasa masa mencium bibir Harsa, awalnya ciuman biasa namun lama kelamaan Chiasa menyesap bibir Harsa. Harsa mendorong Chiasa karena wanita itu sudah semakin parah.

"Ih kenapa? Jendral aja nggak pernah gue cium gitu loh!" Lirihnya.

"Mending lo tidur deh, lu mabuknya parah!" Ketus Harsa.

Chiasa rupanya tidak menyerah, dia hanya mengangkat bahunya dan tiba tiba dia duduk di atas paha Harsa dengan kedua lengannya dia kalungkan pada leher Harsa. Chiasa tersenyum dengan tatapan mata yang sayu, kemudian Chiasa lagi lagi menciumi bibir Harsa. Harsa lagi lagi terdiam dan seketika bayangan Jendral yang tertawa bersama kedua orang tuanya itu sukses membuat gejolak di dadanya mengebu gebu. Kini ia menatap mata Chiasa yang sudah terpejam dan wanita itu masih sibuk mencium bibir Harsa.

Entah bisikan setan dari mana dia membalas ciuman Chiasa. Malam ini dia harus tidur dengan Chiasa, entah fikiran kotor itu datang dari mana Harsa rasa dengan dia bisa tidur dengan Chiasa, ia bisa membalaskan dendamnya pada Jendral. Dengan begitu dia bisa membuat Jendral hancur tanpa menyentuh Jendral.

Malam panjang itu mereka lewati bersama, entah setan apa yang merasuki Harsa sampai dia melakukan hal seperti ini. Memanfaatkan Chiasa yang mabuk untuk membalaskan dendamnya pada Jendral. Sesakit hati itu ia pada Jendral sampai sampai dia peralat Chiasa demi kenikmatannya dan rasa dendamnya. Chiasa memang mabuk dia tidak sadar akan apa yang dia lakukan, seharusnya Harsa bisa langsung meninggalkan Chiasa malam ini.

Namun mana mungkin dia meninggalkan piala mahal seperti Chiasa? Kini keduanya sudah tidak mengenakan baju. Baju Chiasa sudah Harsa lempar kesembarang arah. Malam ini akan menjadi malam yang panjang, bagaimana Chiasa memanggil nama Harsa yang berada di atasnya. Sungguh, Harsa sudah dibutakan oleh nikmat dunia sampai dia lupa dengan apa yang nanti akan dia korbankan.

°°°

Monitor komputer Harsa sudah di matikan sejak 10 menit yang lalu, waktu sudah menunjukan pukul 15.55 sore. Harsa melirik ponselnya yang layarnya masih mati. Semalam Chiasa mengabarinya untuk hari ini bertemu dengannya. Entah apa yang mau Chiasa bicarakan yang jelas ini penting, kata Chiasa. Harsa dapat kabar juga dari Chiasa jika Jendral tidak ada kabar 2 hari ini karena lagi lagi Chiasa pergi tanpa sepengetahuan Jendral. Tetapi Chiasa mengabari Harsa bahwa kemarin lusa ia ada acara pesta di daerah Bekasi selama dua hari.

Love In Trouble : Harsa | HAECHAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang