ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ
DI SEBUAH Ruangan yang cukup luas dengan banyak sekali lukisan lukisan terpajang disana, seorang pemuda dengan baju yang penuh dengan coretan coretan cat air sedang duduk di sebuah bangku dan terlihat tengah melukis suatu objek.Objek yang paling ia sayangi, keenam keluarga nya yang kini tinggal bersamanya. Senyuman tidak pernah luntur dari wajahnya sedikitpun, ia melukis dengan hati yang berbunga-bunga.
Mengoleskan cat nya dengan sangat hati-hati dan seksama, lukisan ini adalah lukisan pertama yang ia buat bukan bertema pemandangan melainkan tujuh wajah pemuda yang sedang tersenyum lebar manatap satu sama lain nya.
'Cklekk'
Renfa menoleh pada pintu ruang gallery nya yang terbuka dan mendapati sosok aksa yang tersenyum lebar padanya.
Ya, selang beberapa hari setelah perban aksa dibuka aksa langsung diboyong pulang oleh ke-enam kakaknya.
Renfa membalas senyuman aksa dan mengkode nya agar mendekat padanya.
Aksa mengangguk dan menutup pintu ruang gallery milik renfa dan mendekat kepada renfa yang masih menatapnya dengan kuas yang ada di tangannya, bahkan wajah renfa ada beberapa coretan noda cat yang menempel.
Aksa duduk di kursi yang ada di sebelah renfa, ia mengeluarkan tisu basah dan mengelap noda cat yang ada di pipi renfa.
"Makasih, sa. "
Aksa mengangguk dan mata hitan legam nya menatap lukisan yang sedang dikerjakan oleh renfa. "Ini kita, ge?, " tanya nya.
Renfa menatap lukisannya dengan senyuman yang semakin mengembang, ia mengangguk. "Iya, gue lagi pengen gambar kalian semua. "
Aksa menatap kagum pada gradasi gradasi warna yang sangat indah, dulu ia pernah belajar melukis dengan renfa. Yang ada hanyalah Aksa yang membanting hasil lukisannya sendiri yang tidak beraturan warnanya.
"Mau belajar lukis lagi?, " tawar renfa.
Dengan semangat Aksa mengangguk, Tuhan sudah memberikan dirinya kesempatan untuk mengejar mimpi dan hobi nya jadi ia harus memanfaatkannya.
Renfa memindahkan lukisan nya yang sudah setengah jadi itu ke tempat aman, ia bisa melanjutkan lukisan itu nanti setelah selesai mengajarkan adiknya melukis.
Kemudian ia mengambil kanvas baru dan memasang nya, ia memberikan kuas yang digunakannya pada Aksa yang sudah duduk didepan kanvas itu.
"Ayo, coba dulu gapapa. "
ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ
MENURUT Aksa belajar melukis kembali dengan renfa tidak seburuk yang dulu, ia berhasil melukis sebuah pemandangan senja yang sangat cantik. Renfa juga terkagum dengan hasil tangan aksa yang baru saja belajar."Gue bang sama lo, " imbuh renfa, "mau makan dulu, gak?, "
"Laper banget ge, " Aksa mengelus elus perut nya sendiri.
Renfa terkekeh kecil, kemudian ia mengajak Aksa ke dapur untuk membuat makan. Karena kebetulan jam sudah menunjukkan jam dua belas siang, dan sekarang waktunya untuk makan siang.
"Aksa tunggu sini aja, biar gege yang masak. " Aksa mengangguki ucapan gegenya.
renfa menggunakan celmek kuning nya dan mulai berkutat dengan peralatan dapur dan bahan-bahan makanan lainnya. Tangan lincah renfa memotong dengan lincah, bak chef handal yang biasanya dilihat oleh haelvito di televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Drean Team (And Death)
Non-Fiction[SUDAH REVISI] kisah tujuh pemuda dengan latar belakang yang berbeda-beda, mereka bertujuh berusaha untuk mencari rumah dimana mereka bisa berbagi cerita dan keluh kesah dan rumah dimana mereka dapat diterima. Start : 11 maret 2024 End : 11 april 2...