ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ
DINGINNYA malam hari tidak membuat aksa mengantuk sama sekali, mata nya masih tetap segar walaupun jam sudah menunjukkan pukul setengah duabelas malam. ia sedang duduk diatas sofa balkon yang memang di letakan disitu, tangannya meremas tongkat yang membantunya mulai sekarang.Tangannya mengetuk ngetukan tongkat itu ke lantai hingga menimbulkan suara. Tenang nya malam ini membuat aksa melupakan segala rasa rasah nya untuk sementara.
Namun lamunan pemuda itu harus buyar ketika ada sebuah suara yang memanggilnya dari arah dalam kamar.
"Aksa?, "
Setelah menyadari suara yang memanggilnya adalah haelvito aksa langsung menyunggingkan senyum nya, dan menoleh kesamping.
"Mau jeruk gak?, " tawar haelvito pada aksa setelah mendudukkan dirinya di sofa sebelah aksa yang kosong.
Aksa kembali menatap kedepan lalu mengangguk, kakaknya yang satu ini memang gemar memakan jeruk ketika malam hari. tak heran ketika akan ada banyak sekali jeruk di dalam kulkas.
Haelvito memberikan dua jeruk pada tangan aksa yang sudah terulur, kemudian ia memperhatikan aksa yang memakan jeruk yang di berikan nya. "Mau lagi?, " tanya haelvito.
Aksa menggeleng kali ini, karena jujur jeruk yang terakhir dimakannya itu cukup masam. "Buat aa aja. "
Haelvito mengangguk lalu kembali memakan jeruk nya sambil menatap langit yang sepi tampa bintang yang biasanya menghiasi langit itu. "Aksa, mau lihat lagi?, " tanya haelvito kembali.
Aksa tampak ragu, ia menggeleng kemudian mengangguk membuat haelvito tersenyum gemas menatapnya.
"Aa tau kalo Aksa mau, carlos bang raka sama aa udah cariin donor mata buat kamu dan akhirnya ada yang setuju sama penawaran bang raka. " jelas haelvito sembari tersenyum lebar, ia senang membayangkan adiknya akan kembali melihat normal seperti dulu.
Aksa menunduk, ia takut merebut kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan dirinya sendiri. tetapi, nararya pernah berkata kepadanya kalau kita tidak apa sesekali egois demi kemauan kita.
"Aksa mau, aa. Tapi apa enggak kasihan sama yang donor?, "
Haelvito tertawa kecil mendengarkan gumaman Aksa yang masih terdengar jelas di telinganya. "Enggak dong, kan dia sendiri yang nawarin. "
"Tapi... "
"Jari gamau nih? Kalo gamau nanti uangnya biar aa beliin jeruk-"
"Iya mau mau kok a!, " seru Aksa yang mendadak semangat.
Haelvito kembali tertawa mendengar seruan antusias dari adiknya itu. "Oke oke, besok ikut ya sa?, "
ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ
"GIMANA? aksa mau?, " tanya nararya saat melihat haelvito kembali ke ruang keluarga dengan satu kantung kresek kulit jeruk.
Haelvito meletakkan kresek itu dan mendudukkan dirinya pada sofa singel disana lalu mengangguk. "Mau lah, harus di bujuk aa nya dulu. "
Nararya mendengus kesal.
"Besok sekolah, ayo pada tidur dulu besok balik sekolah kita langsung ke rumah sakit aja ketemu dokter jaehyun. " titah maraka pada lima printilan nya.
"Ah bentar dulu bang, aku masih mau main game. " ucap carlos yang memang sedaritadi sedang fokus dengan game nya.
"Huss, besok dilanjutin. Sekarang tidur dulu , tidur lebih penting daripada main game, carlos. " ucap nararya sambil berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Drean Team (And Death)
Literatura Faktu[SUDAH REVISI] kisah tujuh pemuda dengan latar belakang yang berbeda-beda, mereka bertujuh berusaha untuk mencari rumah dimana mereka bisa berbagi cerita dan keluh kesah dan rumah dimana mereka dapat diterima. Start : 11 maret 2024 End : 11 april 2...