DC 3

293 29 4
                                    

Setelah sampai di rumah sakit,  semua dokter dan perawat menyapa nunew seperti biasa, terkadang pasien pun juga ikut menyapa nunew sang dokter yang paling ramah senyum itu.

Berlalu ke ruangan dan di ikuti oleh asisten perawatnya untuk memberitahukan berapa banyak pasien yang harus di periksanya hari ini.

"Sus, berapa jumlah pasien hari hari ini ?" Tanya nunew kepada asisten perawatnya.

"Ada sekitar 30 pasien dok dan ada 2 juga yang harus di periksa di ruangan rawat inap juga." Ujar perawat menjelaskan ke dokter nunew.

"Baik sus, mari kita mulai sekarang ya, tolong panggilkan pasiennya satu persatu." 

Kini satu persatu pasien mulai di periksa oleh nunew, dari pasien anak-anak hingga pasien yang sudah berumur lansia. Penyakit yang di derita pun juga bermacam-macam namun nunew selalu telaten dan rinci untuk menjelaskan semua penyakit yang di derita oleh pasiennya tersebut agar tau langkah apa yang akan di ambil dan jenis pengobatan apa yang harus di jalani oleh pasien.

Setelah 3 jam berlalu 30 pasien dan 2 pasien yang harus di periksa nunew di ruangan tersebut sudah habis namun ada seorang wanita yang kekeh ingin bertemu dengan dokter nunew padahal asisten perawat nunew sudah melarangnya.

"Suster, aku ingin bertemu dengan dokter nunew sekarang, saya tidak mau tahu ya." Ucap wanita itu dengan mencak-mencak dan mengamuk tidak jelas.

"Maaf nona, jam pemeriksaan sudah selesai, sekarang dokter nunew sudah selesai bertugas." Ujar perawat itu.

"Dokter nunew...dokter nunew...semakin menjadi teriakan wanita ini."

"Nona, apa anda tidak tahu sopan santun, ini rumah sakit nona." Ucap perawat itu tegas.

Nunew yang mendengar keributan di luar ruangannya pun akhirnya keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Sus, ada apa ini ? Kenapa ribut-ribut ? Nunew yang keluar pun marah.

"Maaf dokter nunew, wanita ini ingin memaksa masuk ke ruangan anda untuk bertemu dengan anda bukan untuk di periksa dok." Ujar perawat itu menjelaskan pada nunew.

"Dokter aku ingin bertemu denganmu." Jawab wanita itu.

"Biarkan sus tidak apa." Ujar nunew kepada susternya.

"Baik dok."

Wanita itu akhirnya masuk ke dalam ruangan nunew dan langsung memeluk nunew begitu saja. Nunew yang reflek langsung mendorong wanita itu ke sofa kecil di ruangannya.

"Maafkan saya nona, saya tidak bermaksud saya hanya reflek saja nona." Ujar nunew yang merasa tidak enak hati, padahal dalam hatinya ingin sekali nunew mencekik leher wanita ini yang sudah lancang sekali memeluk tubuhnya.

"Ah, tidak apa dokter nunew, aku kesini hanya ingin bertemu denganmu, aku ingin bertemu dokter yang sangat tampan ini, aku menyukai dokter, aku ingin mengajakmu dinner nanti malam dok, apakah kau mau dok?" Ajakan dan pernyataan bertubi tubi yang di lontarkan oleh wanita tidak tahu malu ini.

"Namaku min dok, aku sudah sejak lama menyukaimu, aku sering berkunjung kesini hanya untuk menemui saja dok, aku mohon jangan tolak ajakanku ini dok.

"Maafkan aku nona, aku sudah punya kekasih, dan aku sudah mempunyai janji kepada kekasihku untuk makan malam, kami akan segera menikah juga bulan depan." Bohong nunew agar wanita sinting ini berhenti untuk menawarinya ini dan itu.

"Silakan anda tinggalkan ruangan saya karena saya sudah harus pulang, kekasih saya sudah menunggu saya di rumah."

"T-tidak mungkin dokter nunew sudah memiliki kekasih, aku tahu dokter nunew berbohong padaku." 

"Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi itulah kenyataannya, aku sudah memiliki kekasih, dan kekasihku juga seorang pria, kami akan segera menikah juga bulan depan." 

Kesabaran nunew kali ini sudah tidak bisa di atur lagi, terlampau geram melihat sikap wanita yang tidak di kenalnya ini.

"Sebelum janur kuning melengkung aku akan terus mengejarmu dokter nunew, aku tidak perduli kau sudah punya kekasih atau tidak, kau akan jatuh bertekuk lutut nantinya di hadapanku dokter nunew." Ujar wanita itu sambil berlalu pergi dari ruangan nunew.

Setelah kepergian wanita itu nunew berpikir sejenak sepertinya wanita itu tidak akan tinggal diam akan perbuatannya itu, aku harus bicarakan pada Daddy, mommy dan hia Zee. 

Nunew segera keluar dari ruangannya dan mencari asisten perawatnya untuk menyuruhnya pulang karena pekerjaannya juga sudah selesai. Nunew buru-buru menuju parkiran dan masuk ke dalam mobilnya dan langsung pergi meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah demi menceritakan semua kejadian itu, takut-takut jika wanita gila itu bisa melakukan apa saja demi mendapatkan nunew.

Setelah menempuh jalanan yang macet sampailah nunew di mansionnya, disana terlihat Zee dengan wajah cemberutnya yang menunggu nunew di ruang keluarga padahal Zee sedang menonton tv.

"Hia, nhu pulang." Sambil memeluk leher Zee dari belakang." tidak tahu kenapa nunew malah melakukan itu kepada Zee.

"Hhmm,,Zee hanya bergumam saja karena Zee masih merajuk pada nunewnya itu.

"Hia kenapa? nunew sudah menepati janji bukan jika setelah bekerja nhu langsung pulang ke rumah untuk menemani dan merawat hia lagi ?" Ujar nunew yang berusaha membujuk hianya itu.

"Apa hia sudah meminum semua obat hia ? Jika tidak nhu akan sedih jika hia tidak meminum obatnya, bagaimana jika hia tidak sembuh nantinya?" Dengan nada yang di sedih-sedihkan agar hianya berhenti merajuk padanya.

"Jangan sedih na nhu, hia sudah meminum obatnya nhu." Sambil memeluk tangan nunew yang masih melingkar pada leher putih Zee tersebut.

Mission sukses

"Jangan marah lagi na hia, nhu kan sekarang sudah di rumah, Na na na..ujar nunew dengan nada sedikit manja."

"Iya iya nhu, hia sudah tidak marah lagi.

"Nah itu baru hia Zee yang aku kenal, nanti cakepnya hia hilang kalau hia marah-marah atau masih merajuk pada nhu." 

"Hahahaha,,nhu nhu, bisa aja sih dear."

Deg

"Dear? Dear? telingaku tidak tuli kan barusan hia bilang dear padaku." Ujar nunew sambil tersenyum malu-malu pada Zee.

Tanpa mereka ketahui jika ada 2 pasang mata yang melihat kemesraan anaknya itu dengan pria yang baru saja di kenalnya. Mereka berdua sangat senang semenjak Zee ada di rumah ini nunew tidak lagi kesepian, entah nantinya akan berjodoh itu adalah kehendak yang di atas.

"Mommy seneng banget liat nunew seceria ini dad, semoga mereka berdua berjodoh ya dad, Zee membawa pengaruh besar dalam kehidupan nunew sekarang." Ujar davika pada suaminya.

"Iya sayang, aku juga senang sekali melihat kedekatan mereka, semoga mereka berjodoh ya sayang, nunew juga sudah dewasa mah sampai kapan dya sendiri terus, dya juga harus sudah memiliki kekasih.

"Iya benar itu Daddy, bagaimana jika kita nikahkan saja nunew dengan Zee ?" Davika memberi ide pada suaminya itu untuk menikahkan nunew dengan Zee.

"Boleh sayang, tapi kita harus rundingkan dulu pada mereka berdua."

" Serahkan itu padaku sayangku, suamiku."

Cup,cup mile mencium kening dan bibir davika karena sangat setuju dengan perkataan istri cantiknya itu.









Bersambung🧡💙



DOKTER CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang