Empat belas : Musibah di Sabtu pagi
✨ Happy Reading ✨
Reyhan tangah sibuk membersihkan rumah, lebih tepatnya dia membersihkan garasi motor yang sudah lama tidak di bersihkan, terlihat dari banyaknya debu yang ada.Sebelum mulai membersihkan, Reyhan terlebih dahulu mengeluarkan semua motor yang ada, total ada 6 unit motor sport dengan berbagai warnanya. Harusnya ada 7 tapi karna Aska sudah pergi ke perpustakaan maka dia menggunakan motor untuk ke sana.
Setelah selesai mengeluarkan semua motor. Reyhan merenggang otot otot tubuhnya, terasa lelah? padahal baru di mulai.
"SEAN! JUAN!" Teriak Reyhan di depan pintu rumah.
Tak berselang lama Juan berjalan ke arah Reyhan begitupun dengan Sean yang berjalan di belakang Juan.
"Kenapa bang?" tanya Juan saat sudah di depan Reyhan.
"Bantuin gue bersihin garasi." Reyhan membalikkan badan dan memasuki garasi.
Juan yang awalnya tersenyum kini berubah cemberut saat mendengar untuk membantu Rayhan membersihkan garasi.
Sedangkan Sean langsung menarik pergelangan Juan, "ayo, dari pada bang Rey ngamok."
Juan hanya pasrah di tarik oleh Sean dan berjalan di belakangnya.
Sesampai di garasi, keduanya nampak diam. Mereka terkejut saat mengetahui jika garasi di rumahnya itu cukup luas, kenapa mereka baru menyadarinya selama ini? Kenapa saja mereka? Hampir 5 tahun tinggal di sini dan mereka masih belum sadar, yang benar saja?
Maklumi aja, mereka tidak rajin seperti Reyhan. Bahkan ini pertama kalinya mereka membersihkan garasi motor.
"Ngapain diem aja sih, ambil sapu trus sapu lantai."
Sean dan Juan langsung mengangguk cepat lalu bergegas mengambil sapu masing masing dan mulai membantu Reyhan menyapu.
Di sini lain.
Aska bersenandung kecil di atas motor nya dengan kecepatan sedang.
Dia baru saja pulang dari perpustakaan kota guna mengembalikan buku yang pernah dia pinjam dari sana.
Angin sepoi sepoi di pagi hari terasa sangat sejuk di tambah dengan sinar matahari yang mulai menampakkan dirinya.
Aska mengurangi kecepatan gas nya ketika sudah sampai di perempatan jalan yang sudah lumayan dekat dengan komplek perempuannya.
Ketika sedang memandang ke samping, Aska seperti melihat sosok Hegel yang di sampingnya tapi lumayan jauh jaraknya. Aska yang awalnya tidak percaya lantas percaya seratus persen saat Hegel menoleh ke arahnya.
Dengan cepat Aska langsung membuang muka ke depan, jantungnyq berdebar kencang entah karena apa dia tidak tahu, apa mungkin dia takut?
"Detak jantung gue. Mamaaa tolong!!" Aska berteriak dalam hati.
Hingga tidak lama kemudian lampu yang awalnya merah kini sudah berubah berwarna hijau. Dengan cepat Aska langsung menancapkan gas nya meninggalkan Hegel yang masih di sana.
"Eh masa iya gue takut sama tuh orang, padahal mukanya juga nggak ada serem serem." gumam Aska yang masih tidak habis pikir dengan dirinya tadi.
Saat ingin memasuki area komplek rumah, pandangan Aska beralih menatap ruko bubur ayam milik pak Sum yang ada di samping gerbang komplek.
Terlihat dengan jelas ada saudara saudaranya yang tengah menikmati bubur ayam di pagi hari.
Dan dengan cepat dia menepikan motornya di deket ruko itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gewinner | Enhypen
Roman pour AdolescentsKisah 7 siswa SMA yang memiliki ikatan saudara tinggal dalam satu rumah. Senang sedih dilewati bersama, di temani kisah sekolah, keluarga, hingga percintaan. Tingkah random mereka akan menghibur pembaca... - - - Win🏆🏆 #3 : Enhypen ( 25 Ma...