Sembilan belas : Jahil itu asik
✨ Happy Reading ✨
Hari semakin gelap tetapi tiga remaja yang berada di dalam hutan masih sibuk mencari keberadaan seseorang.
Hegel tadi sudah sempat tertangkap bahkan Satya dan Mahesa sempat menghajarnya namun mereka bertiga lengah dan itu penyebab Hegel bisa kabur lagi.
"Ck, tuh orang larinya cepat banget." ucap Reyhan yang di angguki ke dua saudaranya.
"Balik aja, udah mau malam juga." ucap Mahesa memutuskan untuk balik saja dan keluar dari hutan itu.
Ketiganya sepakat dan berjalan keluar hutan sebelum matahari bener bener tengelam dan akan gelap gulita.
10 menit kemudian.
"Lo bertiga masih di sini ternyata?" tanya Satya saat udah sampai di dekat motor terparkir tadi.
"Kenapa nggak pulang duluan aja sih?"
Juan bangkit dari duduknya, "ya nggak mungkin kita bertiga balik duluan, motor cuma ada 3 sedangkan orang nya ada 6."
"Iya juga ya."
"Ya udah ayo pulang, udah mau malam. Si Mahen ada di rumah sendirian kan?" tanya Reyhan yang kini juga sudah nangkring di atas motornya.
Semua orang terdiam mendengar ucapan Reyhan tentang Mahen yang sendirian di rumah, astaga kenapa mereka semua bisa lupa dengan adik bungsunya itu?
Di sisi lain.
Mahen tengah sibuk makan ayam geprek yang di pesan melalui aplikasi online, duduk lesehan di depan televisi yang menampilkan kartun si kotak kuning.
Dia tidak mempedulikan kakak kakak yang pergi entah kemana, meninggalkan dia sendiri yang tertinggal di rumah super besar ini.
Tapi Mahen sudah berjanji. Jika kakaknya tidak pulang sampai magrib nanti dia akan mengunci semua akses masuk ke dalam rumah dari pintu utama, pintu belakang, pintu samping, hingga jendela yang ada bahkan kalo bisa jendela tiap kamar juga akan dia kunci.
Biar saja nanti mereka berenam tidur di teras rumah, siapa suruh meninggalkan adiknya yang tampan ini? dengan teganya.
Hingga tiba tiba suara motor berbondong bondong berhenti di depan rumah, Mahen tebak itu pasti kakak kakak.
Dia melirik jam dinding di atas televisi. Pukul 17.23 wib. Tenang belum waktunya magrib jadi Mahen tidak jadi mengunci pintu dan jendela. Dan dia kembali fokus pada kartu dan ayam geprek nya.
"Assalamualaikum." Reyhan memasuki rumah terlebih dahulu.
Mahen melirik sekilas Reyhan, "waalaikumsalam." ucapnya lalu kembali fokus pada kartun dan ayam geprek.
Reyhan berjalan mendekati Mahen dan di susul semua saudara yang berjalan di belakangnya.
"Anjay, makan ayam geprek nggak bagi bagi." ucap Satya yang masih saja hiraukan oleh Mahen, percayalah Mahen sedang ngambek.
"Hen." panggilan Juan.
Mahen mengangkat kepalanya menatap para kakaknya, "kenapa sih? ganggu aja, lagi asik ini." ucapnya lalu kembali fokus lagi.
"Sensi amat sih."
Mahen tidak menggubris ucapan Juan dan hanya sibuk mengunyah makanannya.
Juan duduk di samping Mahen begitupun dengan Satya yang duduk di sisi lain Mahen, tangannya sudah siap siap menyorot ayam milik Mahan sedangkan Mahan yang diam dan membiarkan Satya mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gewinner | Enhypen
Teen FictionKisah 7 siswa SMA yang memiliki ikatan saudara tinggal dalam satu rumah. Senang sedih dilewati bersama, di temani kisah sekolah, keluarga, hingga percintaan. Tingkah random mereka akan menghibur pembaca... - - - Win🏆🏆 #3 : Enhypen ( 25 Ma...