Susu Jahe [END]

SJ. 3

NB : Mommy hanya meminjam nama kota, karena suka dengan nama itu. Tentang "kota itu yang dingin", mommy cuma ngarang untuk kepentingan alur cerita.

Ada gitu yang mau ngasi mommy THR..?? 😂
___________________________________

10 tahun kemudian...

"Selamat pagi...!!! Prince Kanandra cantik sudah banguuuunn..."

Seperti biasa, di pagi hari Kana akan keluar dari kamar dan langsung berteriak membangunkan semua orang.

Bocah yang menyebut dirinya Prince (Pangeran) cantik itu sudah lengkap dengan seragam high School nya.

Dalam waktu satu menit, empat pintu di kiri kanan kamarnya ikut terbuka.

"Selamat pagi juga Tuan Putri." Sambut ke empat kakaknya.

Melangkah ke kanan seperti biasa, mendatangi kakak tertua. Sudah ada bangku kecil untuk Kana berdiri agar sejajar dengan sang kakak.

Kana mengulurkan tangan memperbaiki rambut dan dasi sang kakak, lalu mencium pipinya.

"Selamat Pagi Mas Mail (Phi Mile), Mas nya Kana selalu ganteng seperti biasa."

Mile tersenyum, melabuhkan kecupan di kening sang adik.

"Selamat pagi juga cantik."

Berpidah ke sebelah, Kana melakukan hal yang sama, naik ke bangku kecil, sedikit memperbaiki rambut dan dasi Zee, lalu mencium pipinya.

"Selamat pagi Mas Zee, duuhh Mas Dosen cakep banget sih."

Sama halnya dengan Mile, Zee juga mencium kening Kana sebagai balasan.

Berlanjut ke kamar di sisi kiri, ritual yang sama, membenahi rambut tapi tidak ada dasi, karena kakak ke tiganya ini lebih sering mengenakan jaket kulit.

"Keren banget sih Kang Babeh (Bible), jadi pacarnya Kana mau gak?"

Bible menangkup wajah adiknya untuk memberi kecupan di kening.

"Akang siap jadi pacar neng prince seumur hidup."

"Kang babeh udah tua, kalo mau pacaran mending sama Bang Jeff aja." Sela si kakak ke empat yang kemudian menarik Kana agar mendekat.

Menangkup wajah dan memberi kecupan di kening.

"Pacaran sama Bang Jeff aja ya? Kang Babeh udah tua." ulangnya.

Kana melepaskan diri dari pelukan Jeff.

"Gak mau ah! Bang Jeff fans nya banyak, mana satu suara untuk sejuta umat lagi. Ogah!"