Susu Jahe [END]

SJ. 20

Huwaaaaaa... ᥬ😭᭄
Makasih udah perhatian, Phi.

Tidak ada yang bisa menolak fakta bahwa sudah terjadi Marking antara Mew dan Kana.

Sekalipun empat pria beta tak menyukai Mew, mau tidak mau mereka harus merelakan Kana kecanduan akan feromon Alpha 29 tahun itu.

Tiga hari masa pemulihan, Mew tak boleh lekang dari sisi Kana. Omega itu akan gelisah dan ketakutan setiap kali sang Alpha jauh darinya. Apalagi ia masih dalam siklus heat. Meski suppressant dapat mengatasi, tetap saja Kana butuh Alpha nya.

"Apa sudah merasa lebih baik, baby?" Mew mengusap punggung Kana dalam pelukan.

Bocah itu menggeleng, menenggelamkan wajah di dada bidang Mew. "Sakiiit..." keluhnya.

Raut Mew berubah khawatir. "Bagian mana yang sakit, sayang?"

Terlalu malu untuk menjawab, Kana semakin meringsek di pelukan sang kekasih, mulai terisak.

"Heyy... Kamu menangis, sayang? Saya ada disini, tidak akan meninggalkan mu sampai kamu sehat. Saya panggilkan dokter ya?"

Bocah dalam pelukan semakin menggeleng ribut.

"Kana malu, Om."

Menghela nafas pelan, "kenapa panggil 'Om' lagi? Saya masih pacar kamu kan? Bahkan sekarang sudah jadi 'Mate'. Apa kita menikah saja?" goda Mew.

Plakh!

Telapak mungil mendarat kuat di dada bidang.

"Kana masih kecil kok di ajak kawin."

Mew mengeratkan pelukan.

"Menikah sayang, bukan kawin. Kalau hanya sekedar kawin, sekarang juga bisa. "

"Kayaknya Kana emang butuh kawin deh, Om. Otongnya Kana yang sakit, bukan bagian lain."

Uhuk... Uhhuk...

Mew tersedak ludahnya sendiri.

"Kenapa?" Menatap polos mata Mew.

"Ti-tidak." uhuk... Uhuk... "Saya hanya tersedak." Berdehem untuk menghalau canggung.