Chapter 1

87 8 0
                                    

Pagi hari ini, suasana sekolah yang masih sepi membuat pemuda bernama Kim Doyoung bosan dan menyesal telah datang sepagi ini.

Akhirnya pemuda itu memilih duduk saja dan berdiam diri di mejanya, tak berniat melakukan apapun karena memang sebetulnya ia malas, tapi berlama lama dirumah juga membuatnya semakin malas, itulah yang menjadi alasan mengapa ia datang sepagi ini.

Baru saja Doyoung ingin memejamkan matanya, terdengar suara pintu yang dibuka secara kasar.

BRAK!

Doyoung menatap kesal orang yang telah mengganggu nya.

"Setan lo" umpat Doyoung kesal.

Pemuda dengan nametag Park Jeongwoo itu tak terima dirinya dikatai setan.

Dengan kesal, Jeongwoo menendang meja Doyoung, membuat sang pemilik meja terlonjak kaget.

Spontan, Doyoung berdiri dan menatap tajam lawan bicaranya itu.

"Maksud lo apa hah ngatain gue setan?!" Ucap Jeongwoo dengan nada yang meninggi

Doyoung seketika merekahkan senyumnya dan merangkul Jeongwoo yang umurnya lebih muda darinya.

"Keren woo keren, udah jago aja sekarang lo" ucap Doyoung membuat Jeongwoo yang dipuji langsung membusungkan dadanya bangga. Doyoung justru bergidik ngeri melihat Jeongwoo.

"Hello hello hello para calon penghuni neraka, eh surga maksudnya" ucap seseorang mirip koala yang baru saja masuk.

Doyoung dan Jeongwoo menatap datar manusia setengah koala yang baru saja masuk itu.

Sang empu yang ditatap seperti itu mendadak merinding.

"Yailahh masih pagi happy kiyowo apa nyambut gue nya" celetuk Junkyu memecah keheningan.

"Ya lu dateng dateng begitu bang" ucap Jeongwoo, Junkyu hanya tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuknya.

Setelah itu, Jeongwoo dan Junkyu memilih duduk di tempat masing-masing, sedangkan Doyoung, pergi keluar.

"Diem aja kenapa woo, biasanya juga ribut dah" tanya pemuda bernama Kim Junkyu yang mempunyai wajah mirip koala itu.

"Partner gue belum dateng" balas Jeongwoo sekenanya lalu sibuk dengan handphone nya.

Kini giliran Hyunsuk datang bersama Jihoon dan Haruto. Entah kesambet apa Jihoon sehingga mau berangkat bersama Haruto. Pasalnya Jihoon sangat kesal dengan Haruto karena anak itu tak jarang mengganggu Jihoon tanpa sebab.

Tanpa ada yang membuka suara, mereka duduk di tempat masing-masing.

"WOYY AHAHAHAHAHHA GUE DIKEJAR SAPI!!!" Pekik pemuda bernama Jaehyuk yang daritadi sibuk melarikan diri dari So Junghwan.

Bagaimana tidak, daritadi Jaehyuk terus memanggil Junghwan dengan sebutan sapi, tentu yang dipanggil merasa kesal dan berakhir kejar kejaran.

"Hwan udah Hwan, peace" Jaehyuk mengangkat tangan nya berbentuk peace dan menyuruh Junghwan berhenti mengejarnya, karena memang ia sudah lelah.

Junghwan kembali memasang wajah datar kala melihat Haruto yang berjalan menuju kelas, tak peduli dengan Jaehyuk, Junghwan dengan raut wajah dingin berjalan ke bangkunya.

Tak berselang lama, Haruto masuk ke kelas, dengan ekspresi yang sama seperti Junghwan, Haruto langsung menempati tempat duduknya.

Kini Jaehyuk hanya berdiri memandangi teman temannya ralat rival rivalnya.

"Ngapain sih lo Jaemet berdiri disitu?" Celetuk Jeongwoo.

"Apaan sih lo woo, suka suka gue lah" balas Jaehyuk.

"Tapi lo ganggu pemandangan tau gak sih, duduk sana atau gue lempar ni kursi ke muka lo" gerutu Jeongwoo yang sepertinya masih kesal karena kejadian tadi pagi.

Jaehyuk memutar bola matanya malas, namun tetap menuruti perkataan Jeongwoo untuk duduk.

"Bang Hyunsuk. Bang Mashiho, bang Yedam, bang Yoshi, kenapa belum dateng, biasanya mereka dateng paling pagi" tanya Jeongwoo yang memang sedari tadi tidak melihat kehadiran tiga orang itu.

"Asahi juga belum dateng, lu gak nanyain?" Celetuk Jihoon.

"Lupa" jawab Jeongwoo seadanya.

"Gak tau gue mereka kemana, paling bentar lagi dateng" ucap Hyunsuk.

Dan benar saja mereka bertiga datang bersama, disusul Asahi dibelakangnya.

"Nah tu dia, panjang umurnya panjang umurnya panjang umurnya serta mulia" ucap Junkyu sambil bernyanyi dengan suara fals nya.

"Doyoung mana?, Itu tasnya ada" tanya Mashiho seraya menaruh tas nya di atas meja miliknya.

"Tadi pagi, abis ribut ama Jeongwoo, pergi dia" jelas Junkyu.

Mashiho hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Gaes cepet duduk rapih, tadi bu Yeni arah jalan kesini" celetuk Doyoung yang baru saja datang dengan napas tersengal-sengal.

Jelas mereka semua takut kepada bu Yeni, karena dikenal killer oleh satu sekolah.

Mendadak, kelas yang tadinya ribut kini mendadak sunyi dan semua duduk dengan rapih.

Sekilas mereka melihat bu Yeni berjalan melewati kelas mereka, ya hanya melewati, namun melirik kedalam kelas dengan tatapan tajam.

Setelah dirasa bu Yeni sudah pergi, mereka semua bernapas lega.

"Huft, anjir jedag jedug jantung gue" ucap Jaehyuk yang dibarengi oleh tawa Jeongwoo.

"Hari ini jamkos" ucap Jihoon.

Awalnya semua diam, namun keributan kembali tercipta kala Jeongwoo ancang-ancang mengambil sapu dan hendak bernyanyi.

Begitu juga Jaehyuk yang dengan senyum merekah, berjalan mengambil galon dijadikannya sebagai gendang untuk mengiringi nyanyian Jeongwoo.

Junghwan mengajak Haruto mabar.

"To mabar To, kali ini gue gak bakal biarin lo menang" ujar Junghwan menatap Haruto sengit.

Haruto tersenyum miring. Mereka pun melanjutkan acara mabar mereka.

"Duh, mulai lagi, mana suara Jeongwoo jelek banget lagi" gumam Mashiho membuat Doyoung yang mendengarnya tertawa terpingkal-pingkal.

Jihoon yang merasa bosan mulai bergabung dengan Jeongwoo dan Jaehyuk.

Asahi hanya diam dan merasa lelah melihat kelakuan teman temannya itu.

Hyunsuk pun memilih ikut nimbrung bersama Haruto dan Junghwan.

Yoshi memilih tidur, dan Yedam memilih mendengarkan musik dengan earphone nya saja, menurut Yedam, lagu yang ia dengar lebih baik daripada harus mendengar suara jelek milik Jeongwoo.

Kegaduhan itu terus berlanjut sampai istirahat.


***

Ini cerita pertama aku, jadi mohon dukungannya ya, kalo masih ada kesalahan kata boleh kasih kritik sama saran aja, semoga bisa menghibur kalian yaa, enjoy guys
Oiya jangan lupa klik bintangnya ya

12 Berlian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang