Chapter 15

29 6 1
                                    

HAPPY READING

~~~

"Kalian kemana aja, kita muter muter nyari kalian" ucap Hyunsuk.

"Kalian yang kemana" sambung Haruto.

Kini mereka membentuk sebuah lingkaran. Disitu mereka saling berpegangan tangan, niatnya untuk menyalurkan energi dan sama sama menguatkan.

Doyoung tersenyum. Doyoung yakin, persahabatan yang ia jalin bersama mereka saat ini adalah persahabatan yang bisa dibilang setia.

"Pokoknya, apapun yang terjadi, jangan misah!" Titah Jihoon diangguki semuanya.

Doyoung tertegun mendengar perkataan Jihoon, sebelumnya ia tak pernah mendapatkan perkataan setulus itu dari seorang sahabat.

Bahkan 'dia' yang pernah bilang tidak percaya dengan kata sahabat itupun sekarang mulai melunak. Ia sepertinya mulai kembali percaya dengan kata dan arti sahabat.

'gue jadi merasa bersalah karena misi selanjutnya. Semoga disini emang setia semua' batin dia.

"Mau ngelakuin tumpuk tangan gak?" usul Junkyu. Mereka pun setuju.

Mereka mulai berdiri dan menumpukkan tangan mereka satu persatu.

"FIGHTING!!" Seru mereka bersama sambil melayangkan tangannya ke udara.

"Bang, kertas" Junghwan mengambil kertas yang terdapat di lemari dekat papan tulis.

Junghwan pun meletakkan kertas itu di tengah.

"Siapa yang mau baca? Gue gak berani" ucap Junghwan.

Tanpa basa basi lagi, Haruto mengambil kertas itu dan membacanya.

Yang lain mulai bersiap mendengarkan. "Untuk bisa naik tangga yang menghubungkan lantai dua ke lantai tiga, kalian harus membunuh satu sama lain-" Haruto menggantungkan kalimatnya.

Semua membelalakkan matanya kaget, dia mungkin juga ikut berpura pura kaget(?)

"Gilak, yang bener aja ngebunuh satu sama lain" ucap Jeongwoo tak terima.

"Biar Ruto lanjutin bacanya dulu, lanjut to" ucap Mashiho dibalas anggukan oleh Haruto.

Haruto pun kembali membacakan isi dari kertas tersebut. "Hanya ada sembilan orang yang bisa naik ke lantai tiga" finish Haruto.

Mereka saling pandang satu sama lain. Takut, itu yang mereka rasakan, namun mereka juga ingin bebas dari sini.

"Permainan individu" gumam Hyunsuk.

Haruto, Jaehyuk, Yedam, Jeongwoo bangun dari duduknya. Gak, mereka gak mungkin akan menuruti perintah itu kan.

Jihoon memandang mereka berempat tak percaya. "Kalian serius? Kita ni sahabat hey, gak mungkin ngelakuin hal itu"

Haruto memalingkan wajahnya, tak sanggup melihat kearah sahabat sahabat nya itu. Sebenarnya Haruto juga tidak mau melakukan itu, tapi Haruto kangen keluarga, ia ingin segera keluar dari tempat mengerikan itu.

Sedangkan 'dia', dia sendiri bingung harus berbuat apa.

Doyoung. Hati anak itu kembali hancur, seolah ada batu keras yang menghantamnya.

Doyoung terduduk lemas, tak sanggup lagi melihat wajah para sahabatnya.

Junghwan juga turut merasakan hancur, kala Jeongwoo, sahabat yang paling Junghwan sayangi ikut menuruti perintah itu.

12 Berlian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang