Kembali bertemu?

18 7 7
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُه

HAPPY READING 🎉

****

Pagi hari ini cuaca terlihat sangat cerah, seorang gadis tengah bersiap untuk pergi ke toko bunga milik ibunya. Hari ini Syila tidak ada kegiatan apapun, jadi dirinya memutuskan untuk membantu sang bunda di toko. Jarak antara rumahnya dengan toko bunga milik sang bunda tidak terlalu jauh, karena itu Syila memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Ditengah perjalanan menuju toko, tak sedikit orang yang menyapa Syila. Banyak sekali para tetangga yang menyapa dan melempar senyuman padanya "eh, nak Syila, mau kemana nak?" tanya seorang ibu-ibu berkerudung biru dengan senyuman yang menghiasi wajahnya

Syila membalas senyuman itu, ia menyalimi tangan wanita itu lalu menjawab pertanyaannya "mau ke toko bunda bu, kebetulan hari ini lagi free jadi Syila mau bantu-bantu bunda di toko"

Wanita itu menganggukkan kepalanya pertanda mengerti "ouh, yasudah kalo begitu. hati-hati ya nak, ibu pergi dulu Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, hati-hati juga bu"

Setelah 10 menit berjalan, akhirnya Syila sampai di toko sang bunda. Toko bunga dengan nama Amara Flower Shop, toko bunga ini merupakan toko yang banyak dikunjungi. Selain pelayanannya yang bagus, harga bunganya juga sangat terjangkau.

"Assalamu'alaikum mba er, bunda dimana?" tanya Syila ada salah satu karyawan yang bernama Ernie

"Wa'alaikumussalam eh Syila, bu Amara ada di ruangannya" Syila manggut-manggut mendengar jawaban dari Ernie "eum Syila, boleh gantiin dulu ngga? aku kebelet banget ni"

"Oh iya mba, boleh." jawab Syila antusias

"Makasi ya la" setelah mengatakan itu, Ernie segera pergi menuju toilet

"Permisi, saya mau beli bunga tulips, apakah ada?"

Syila menoleh ke sumber suara "ada m- Asad?"

"Loh? Mey? kamu kerja disini?" tanya Asad pada Syila yang tengah sedikit shock

"e-eh? n-ngga, ini toko bunda" ucap Syila gugup

Asad mengangguk faham "Saya kira kamu kerja disini. Oiya gimana sama cita-cita kamu yang mau jadi guru? apakah sudah tercapai?"

"Alhamdulilah, sudah."

"Alhamdulilah, kalo boleh tau kamu ngajar dimana?" tanya Asad penasaran

"Maaf Asad, tadi kamu mau beli bunga tulips kan? mau berapa tangkai?" Syila sengaja segera mengganti topik pembicaraan, dirinya tidak menyukai jika ada orang bertanya tentang sesuatu yang menurutnya tidak perlu orang itu ketahui. Asad faham bagaimana Syila, jadi dirinya memutuskan untuk tidak bertanya lagi "Sepuluh tangkai aja, tulips yang berwarna biru."

Syila mengangguk "baik, sebentar ya"

"Eum Mey, sebentar"

"Ada apa?"

"Boleh diberi surat didalamnya?"

"Boleh, saya permisi dulu"

Cinta Yang Terbalut Do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang