Asad dan sang istri?

13 3 7
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُه

SELAMAT HARI KAMIS UNTUKMU MANIEZZ

HAPPY READING SENG🎉

****

Ikatlah ilmu dengan tulisan

Ilmu itu diibaratkan buruan dan tulisan diibaratkan ikatannya, karena itu ikatlah buruan (ilmu) dengan tali yang kuat (tulisan)

****

Pagi hari telah tiba, matahari yang tadinya malu-malu untuk menampakkan diri kini sudah bersinar terang. Syila keluar dari kamar dengan penampilan yang sudah sangat rapih, ia memakai abaya berwarna moca dipadukan dengan hijab yang senada. ia akan pergi menghadiri kajian bersama Mira, mereka berdua lebih suka menghadiri kajian daripada nongkrong-nongkrong layaknya anak remaja. katanya "kita hidup hanya sebentar, jika terus dipake maksiat bekal apa yang akan kita bawa ke akhirat? jalanilah hidup dengan memperbanyak amal, karena ketika kita sudah berada di liang lahat, kata menyesal tak lagi bermanfaat."

Tidak ada siapapun dirumah, hanya ada Syila seorang. Ayahnya sudah pergi ke kantor sedangkan bundanya baru saja berangkat sepuluh menit yang lalu ke toko, Aiza--kaka Syila sudah menikah dengan laki-laki bernama Faris, pernikahan mereka sudah berjalan kurang lebih dua tahun, mereka juga sudah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Faisal. Syila memiliki seorang adik bernama Muhammad Lathif Al-Akram, Lathif adalah seorang santri di ponpes Al-Istiqomah.

Syila berjalan keluar rumah, membuka pintu lalu menutupnya kembali, tak lupa ia kunci. Syila segera memasuki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang, mobil Syila mulai berjalan membelah jalanan. Sekitar dua puluh menit, Syila akhirnya sampai di tempat tujuan. Ia segera turun setelah memarkirnya mobilnya, terlihat diujung sana Mira melambaikannya tangannya dengan senyuman yang setia menghiasi wajahnya. Syila berjalan menghampiri Mira, lalu mereka berjalan bersama memasuki masjid.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Ustadzah Aisyah

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para jamaah serentak

"Tema kajian hari ini adalah Perbedaan Istidraj, Tabarruj, Ikhtilat dan juga Khalwat. Sebelum masuk ke materi, saya mau tanya dulu nih, teman-teman ada yang tahu perbedaan Istidraj, Tabarruj, Ikhtilat dan juga Khalwat?" tanya ustadzah Aisyah

Seorang gadis berbaju dusty pink mengangkat tangannya "ya, zira, silakan jelaskan perbedaannya" ucap ustadzah Aisyah dengan senyuman

"Bismillah, izin nggeh ustadzah.  Istidraj adalah kenikmatan yang terbalut dosa sedangkan tabarruj adalah behias secara berlebih-lebihan, ikhtilat adalah bercampur baur antara lawan jenis (laki-laki dan perempuan) di tempat ramai sedangkan khalwat adalah berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahram ditempat sepi. wallahu'alam"

"Maa Syaa Allah sahih, barakallah fiik. Izin menjelaskan lebih detail nggeh, betul apa kata nak zira tadi, istidraj adalah kenikmatan yang terbalut dosa atau azab berupa kenikmatan. Misalnya, seseorang diberi kenikmatan oleh Allah padahal ia selalu bermaksiat, tidak pernah shalat, malas puasa, malas ngaji, tidak pernah sedekah tapi rezeki ngalir terus, bisnis lancar terus, semua urusannya dimudahkan dan dia diberi kesehatan. Hati-hati, bisa jadi itu adalah istidraj. Rasulullah ﷺ bersabda : "Jika engkau melihat Allah memberikan anugerah dunia kepada hamba-Nya apa yang ia sukai, sementara sang hamba tetap bermaksiat kepadaNya, maka sesungguhnya itu adalah istidraj (azab berbalut nikmat yang melalaikan)." [HR. Ahmad]" jeda sejenak kemudian beliau melanjutkan "Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman : "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (QS. Al-An'am 6: Ayat 44)"

Cinta Yang Terbalut Do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang