"Syil, kamu duluan aja ke depan. Aku mau ke toilet dulu, kebelet" Syila pun menurut, ia menunggu Mira didepan Masjid. Saat sedang sedikit melamun, Syila dikagetkan dengan suara berat seseorang. Ia menoleh ke belakang dimana sudah ada Asad disana, Muhammad Asad Asy-Syarif, teman SMA Syila. "Assalamu'alaikum, Mey." sapa Asad setelah sampai didepan Syila dengan jarak yang tidak terlalu dekat. "Wa'alaikumussalam" Netra keduanya saling bertubrukan dalam beberapa detik, sampai akhirnya mereka sadar dan segera menundukkan pandangan seraya beristighfar dalam hati. Jantung keduanya sama-sama berdegup kencang, bahkan tangan Syila sampai bergetar. "Afwan, saya hanya ingin bertanya, apakah kamu masih mengingat kata-kata yang kamu ucapkan hari itu?" Syila mengernyit bingung, ia tidak tahu kata-kata apa yang Asad maksud. "Hari apa? dan kata-kata apa yang kamu maksud?" tanya Syila yang masih setia menunduk. Asad tersenyum melihatnya. Saat hendak menjawab pertanyaan Syila, Mira datang tanpa di duga. Hal itu membuat Asad tidak jadi bicara. **** hayo hayo hayooo, penasaran kan sama kata-kata yang diucapkan Syila pada hari itu? jika iya, mari baca dan jadilah saksi atas perjuangan seorang Muhammad Asad Asy-Syarif untuk mendapatkan cinta seorang gadis bernama Arsyila Inaya Humeyra.
4 parts