Bab 7: Ciuman!!?

742 70 8
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang jauh dengan terburu-buru, Ed akhirnya sampai di di depan Kastil. Ia tidak menghiraukan apapun dan langsung menerobos masuk.

Tidak usah ditanya pun, sudah pasti tau kalau dia wakil komandan dari pakaian yang dikenakannya.

Sesampainya di dalam kastil, Ben yang langsung muncul entah dari mana segera menyuruh Ed membaringkan Deon di kamarnya.


****




Setelah Deon mendapatkan penyembuhan pertama, kondisinya menjadi lebih baik. Sementara Demon King tetap berada di samping Deon, entah apa yang dipikirkannya.

"Jelaskan" ucap Demon King dengan singkat dan jelas.

"Ah.. jadi itu..., seorang iblis bangsawan bernama Misa Parviet yang melakukan ini kepadanya Demon Arut," ucap Ed dengan posisi sigap di depan Demon king.

"Jadi, yang melakukan itu semua pada Arut adalah Misa," ucap Demon King dengan aura menyeramkan di sekitarnya walaupun wajahnya tersenyum tapi tatapannya sangat dingin.

"B-benar Demon king," ucap Ed gagap karena aura tidak menyenangkan dari Demon King.

"Baiklah, itu biar aku yang mengurus semuanya. Sekarang keluar," ucap Demon King singkat.

Tanpa basa-basi Ed menunduk dan langsung keluar dari kamar Deon.

Di tengah kesunyian itu, dimana dalam suatu ruangan hanya terdapat Deon yang tertidur dengan Demon king yang duduk di samping tempat tidur. Seluruh perhatian Demon King tertuju pada Deon dengan banyak pemikiran memenuhi kepalanya.

'Kenapa juga aku masih menampung orang itu,' batin Demon King merujuk ke seseorang yaitu Misa Parviet.

'Dia sudah tidak terlalu berguna lagi. Dan juga dia sangat membosankan..., mungkin dulu masih ada hal yang menarik dari dirinya, tapi pada akhirnya yang dia lakukan selalu sama tanpa kemajuan sedikit pun,'

Demon King berpikir hal-hal tentang Misa yang menurutnya sudah kuno, bahkan ia memang tidak terlalu tertarik dengan Misa sejak awal.

"Dia tidak ku butuhkan lagi," gumam Demon King.

'alasan aku menciptakannya hanya agar populasi Demon semakin banyak. Tapi di zaman sekarang, bahkan jika 100 demon mati. Itu sudah tidak berefek lagi dengan ras yang sekarang sudah menjadi kerajaan. Bahkan ras iblis lebih kuat dari pada ras lain yang tinggal di Demon realm' seringai kecil terpampang jelas diwajahnya, entah kenapa Demon King merasa bangga dengan hasil kerja kerasnya selama ini.

"Dari pada Misa, aku lebih tertarik dengan manusia di hadapanku ini. Pada pandangan pertama Misa tidak memberiku hal yang bisa membuatku senang..... Banyak hal yang bisa kau lakukan untuk membuatku terhibur....... 'Deon'...." Setelah Demon King berhenti berbicara dan berpikir, ia terus memandang Deon yang terlelap tanpa bergerak sedikit pun.

Walaupun itu hal yang sepele, entah kenapa Demon King merasa ini menyenangkan dan membuatnya senang entah kenapa. Dia mengarahkan tangan besarnya ke kepala Deon dan memainkan rambut Deon yang seputih kain tanpa noda.

Sambil bersenandung, tatapan Demon King tertuju kepada bibir Deon yang sedikit bengkak. Kulit putih pucat milik Deon membuat bibirnya terlihat sedikit berwarna pink, sehingga terlihat menggoda.

"..., Ada apa denganku.... Tapi......, keadaan seperti ini tidak akan muncul dua kali. Bahkan jika aku memaksanya untuk berciuman....." Tanpa basa-basi lagi Demon King langsung mendekatkan bibirnya dengan bibir Deon dan itu bersentuhan.

Walaupun hanya sebentar dan ciumannya tidak terlalu dalam, Demon King menjadi sangat senang.

"Hahahahaha... Tidak ku sangka hari ini akan datang. Ku kira aku tidak akan pernah bisa melakukan ini kepadanya...," saking senangnya, wajah Demon King memerah. Senyuman dan tawa tanpa henti membuatnya tidak dapat mempertahankan karismanya sebagai seorang raja.

Setelah senang beberapa saat, Demon King mengatur nafasnya dan kembali waras, "Kau tidak akan jijik kepadaku kan Deon, lagi pula dia tidak sadar saat ini.... " walaupun begitu entah kenapa perasaan Demon King tidak nyaman.

Lalu, senyuman nya hilang tanpa jejak dari wajahnya. Aura yang dikeluarkan Demon King menjadi mencekam dan menakutkan. Dengan langkahnya yang berat, Demon king menuju ke Deon yang berbaring dan memegang wajah Deon dengan satu tangan.

"Jika kau meninggalkanku dan kabur dariku hanya karena satu ciuman, tidak akan ku biarkan kau bisa menggunakan kakimu lagi," itulah yang Demon King bisikkan kepada telinga Deon yang tidak sadarkan diri.

Merasa sudah menjadi sedikit lega, Demon King pergi meninggalkan Deon. Dan keluar dari kamar Deon, ia menutup pintu itu dengan wajah yang lagi-lagi menampakkan senyuman sehari-harinya.

Memasang ekspresi wajah seperti biasanya. Sehingga kejadian tadi seperti tidak pernah terjadi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo para reader, dak lama kan kalian tunggu, cuman berapa hari kan. Jadi saya Tek perlu minta maaf dong, kalau baru update sekarang 😎😏

Tidak vote maka tak sayang. Tidak ada yang komen maka tidak update.

obsessed with you (Fanfic I'm not that kind of talent)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang