BAB 5: Ingin mengundurkan diri

669 58 11
                                    

Di sebuah kastil yang megah, terdapat dua orang yang sedang berjalan bersama menuju suatu tempat.

"Jadi.., apa sesuatu yang ingin anda sampaikan kepada saya," ucap Deon dengan wajah datarnya dan mata merah darahnya menatap tajam Demon King.

"Itu, jadi... Aku ada misi untukmu, tapi karena ini tidak terlalu genting itu terserah padamu, mau menanganinya atau tidak," Demon King berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari Deon sedetik pun.

'Tentu saja aku tidak mau,' batin Deon. Tapi apa yang keluar dari mulutnya sangat berbeda jauh dari yang diinginkan "Tentu saja, anda bisa mempercayaiku."

"Benarkah! Sudah ku duga, kau pasti merasa bosan karena tetap berada di kamarmu seharian," Demon King merasa senang sendiri.

'Tidak, Tidak, Tidak!!! Aku senang berada di kamar ku!!' batin Deon yang menangis, ia menyesal telah setuju.

Di tengah kesedihannya Deon mengingat sesuatu dan langsung membicarakan hal tersebut.

"Emm.. Demon King, ada yang ingin saya katakan kepada anda," ucap Deon dengan serius.

"Hm~ apa itu?" Tanya Demon King yang penasaran, ia tidak pernah melihat Deon sangat serius untuk mengatakan sesuatu.

"Bolehkah... Ah, tidak, tidak, Saya..... Sebenarnya saya ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini," ucap Deon dengan penuh percaya diri.

"A-apa, kau.. ingin pensiun...," Demon King yang terkejut dengan ucapan Deon terdiam ditempat.

"Benar," tegas Deon, dia merasa tidak perlu menambahkan kata-kata lagi karena itu sudah jelas.

"Ke-kenapa kau ingin mengundurkan diri!! Jangan-jangan... Kau mengundurkan diri karena aku tidak memberimu misi selama seminggu!!! Dan kau bosan!!!" Demon King memegang kedua bahu Deon dan mengguncangnya.

"Ti-tidak!!! Tidak, tidak!! Bukan karena itu!!" Jawab Deon dengan sigap, karena ia takut kedepannya hidupnya akan dipenuhi dengan misi yang merepotkan.

"Lalu karena apa?"

"Em... Itu, karena...." Deon yang kebingungan sedang merancang alasan yang bagus agar Demon King tidak bisa membantahnya dan Deon bisa pensiun.

"...., Arut, hanya karena kau manusia disini bukan berarti kau tidak diterima dan diasingkan," jelas Demon King.

'Bukan itu alasannya...' batin Deon. Pada akhirnya Deon mengalah dan merasa sekarang memang bukan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri.

"Haah.. sudahlah, sekarang saya ingin tahu detail misinya," tanya Deon langsung ke intinya.

"Ini hanyalah perburuan, jadi yang perlu kau lakukan hanyalah membunuh beberapa monster iblis disana, karena dihutan itu beberapa jenis monster iblis mulai berkembang biak dan meningkatkan populasinya,"

"Itu saja, kan?"

"Benar, lihat ini tidak sesusah misi yang kau lakukan selama ini. Lalu, kau juga ambil santai saja karena ini tidak begitu mendesak,"

"Baik," setelah satu kata singkat yang keluar dari mulut Deon, keheningan tiba-tiba melanda. Deon dan Demon King yang sekarang sedang menatap satu sama lain tidak berbicara apa-apa lagi, Meraka hanya saling menatap.

"...."

"......" Jika tidak ada lagi yang ingin anda bicarakan, saya akan pergi dulu," ucap Deon yang merasa tidak nyaman.

"Oh, baiklah..., kau bisa pergi," ucap Demon King dengan senyuman terlihat jelas diwajahnya.

Deon yang merasa tidak mempunyai keperluan lagi segera pergi ke kamarnya...

obsessed with you (Fanfic I'm not that kind of talent)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang