03. Sungai Han

133 17 28
                                    

Ni-Ki duduk tenang di kursi yang diletakkan dalam ruang dance Enhypen di gedung kantor. Hari ini ada latihan sampai sore, Jay dan Jake sedang pergi ke toilet, Jungwon dipanggil Manager, tersisa Heeseung, Sunghoon dan Sunoo yang beristirahat bersama Ni-Ki.

Jay dan Jake kembali setelah beberapa menit, yang membuat Ni-Ki menatap lekat keduanya adalah tangan mereka yang penuh oleh tote bag dan kantong plastik biasa.

"Apa itu?" tanya Ni-Ki, kepo.

Ni-Ki agak berharap itu berisi makanan atau minuman yang dapat mengisi perut setelah lelah latihan dari pagi. Walaupun sempat makan siang, tapi di sekarang perutnya sudah kelaparan lagi.

Jake duduk di sebelah Ni-Ki, menyerahkan kantong plastik yang dia bawa ke pangkuan si maknae. Begitu pula Jay yang menyimpan tote bag yang dia tenteng di sebelah Ni-Ki.

"Itu milikmu," kata Jake. Wajah bingung Ni-Ki segera dicubit Jay, gemas.

"Hadiah dan kue yang kau minta untuk diberikan kepada Rei malam ini, hm," jelas Jay, berbaik hati sebelum dibalas kejahilannya oleh si maknae.

Masih dengan mengusap pipi yang dicubit Jay, Ni-Ki mengintip masing-masing barang yang diberikan oleh dua hyung-nya.

Oh, yang di pangkuannya adalah kue, lalu yang disebelah hadiah untuk Rei.

Malam ini, mungkin sekitar pukul 9 atau 10 malam, dirinya ada janji bertemu dengan Rei. Gadis itu jelas tidak tahu jika Ni-Ki menyiapkan ini semua, atau, mungkin Rei bisa menebaknya.

Tentu saja Ni-Ki sudah mengucapkan selamat ulang tahun di detik pergantian hari kemarin malam. Niatnya ingin bertemu dari pagi, tapi apalah daya sebentar lagi Enhypen akan comeback, mereka harus berlatih lebih giat lagi.

"Hyung, mau ke mana?" tanya Ni-Ki cepat, sesaat setelah Sunoo baru saja angkat pantat dari tempat duduknya di dekat dispenser.

Sunoo yang baru membuang gelas bekas minumnya sendiri ke tong sampah menoleh ke arah si penanya. Tersenyum kecil, Sunoo menjawab singkat, "biasa, merokok."

"Jangan terlalu sering merokok Noo, suaramu bisa terganggu," ingat Jay. Sunoo yang baru akan keluar -masih memegang gagang pintu- dari ruangan berbalik.

"Ingatkan hal yang sama pada Jungwonie kesayanganmu juga, Hyung." Setelahnya, Sunoo segera pergi sebelum Jay menambah ceramah perhari ini.

Sunghoon dan Heeseung kompak menggeleng kepala atas balasan Sunoo. "Kenapa juga dua manusia berbentuk imut itu doyan sekali merokok dan minum-minum, huh?" dumal Heeseung.

Ya, di antara tujuh member yang per awal tahun ini legal -diusia 20- (umur internasional), dua manusia yang sering dianggap terpolos itu justru adalah yang paling nakal.

Sunoo dan Jungwon pasti merokok di setiap harinya, paling tidak satu kali sehari (satu batang rokok). Minum-minum tiga sampai empat kali dalam seminggu.

Bahkan Heeseung, Jay, dan Jake saja tidak se begitunya. Justru selain dari dua orang itu, tidak ada member lain yang merokok, kalau minum-minum sih, sudah menjadi tradisi.

Jay dan Jake merokok, sih.

Tapi tidak se kecanduan dua anak kembar itu.

"Menurut Hyung, apa yang harus aku katakan pada Rei Noona nanti malam?" tanya Ni-Ki, meminta saran pada yang lebih berpengalaman.

Orang pertama yang ditatap Ni-Ki adalah Jay, lalu setelahnya Jake. Jake melirik singkat, lalu memalingkan wajahnya, enggan memberi saran apapun. Dia tidak ahli tahu.

"Kau menghafal pun, saat bertemu nanti belum tantu ingat. Terserah saja, kalimat bagus pasti akan keluar dalam keadaan terdesak, Ki." Heeseung tidak membantu sama sekali.

Your Bias is My Boyfriend | Ni-Ki x ReiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang