02. Hadiah Ulang Tahun

152 18 15
                                    

Pagi-pagi sekali, pemuda yang tahun ini berusia 18 itu sudah merecoki Hyung keduanya di dapur. Jay yang sedang sangat amat fokus memotong wortel mencoba untuk tetap menanggapi maknae kesayangan mereka kali ini.

Setelah selesai memotong dua wortel, barulah Jay menatap Ni-Ki yang menunggu dengan tenang di sebelahnya.

Wajah Ni-Ki sudah sangat segar, Jake yang membangunkan anak itu tadi pagi. "Hyung~"

"Coba ulangi perkataanmu dari awal, Hyung tidak mengerti," titah Jay.

Hal pertama yang dilakukan Ni-Ki bukan langsung menjelaskan ulang apa yang dia katakan, melainkan memukul punggung Hyung-nya karena sebal.

Jay mengaduh, main-main.

Dengan bibir yang maju -masih kesal-, Ni-Ki mengumpulkan niat untuk mengatakan hal yang sama dua kali.

"Aku ingin meminta saran, aku ingin memberikan Noona Rei hadiah di hari ulang tahunnya. Hyung punya saran? Hyung 'kan pintar, tuh, ayok beri aku saran!" Di akhir kalimat, Ni-Ki sedikit memekik, terlalu semangat.

"Kenapa kau ingin memberikan Rei hadiah?" tanya Jay, pemuda itu lebih tertarik dengan alasan Ni-Ki dibanding memikirkan apa yang diinginkan maknae-nya.

Ni-Ki semakin memanyunkan bibirnya. "Ingin tahu sekali, sih. Tinggal jawab saja pertanyaanku!" sebal Ni-Ki.

Jay kembali melanjutkan proses memasak sarapan untuk member. Masih dengan mendengarkan maknae-nya mendumal tidak jelas.

Heeseung dan Sunoo dengan wajah belasteran bantal dan tampan, duduk di kursi meja makan. Heeseung sendiri menelungkupkan kepalanya di atas meja, masih sangat mengantuk.

Jungwon membangunkan keduanya dengan sangat brutal. Bahkan Heeseung nyaris disiram air.

"Kenapa Hyung? Apa yang diinginkan Riki di pagi hari seperti ini," kepo Sunoo. Pemuda dengan kulit putih kemerahan itu baru saja membuka kulkas dan meminum air putih.

Rutinitas yang baik di pagi hari!

"Entahlah, aku juga tidak tahu," balas Jay.

"Memang paling benar itu bertanya pada Jungwon Hyung." Ni-Ki hendak pergi sebelum tangannya ditahan Jay dengan wajah cengengesan yang khas.

"Bertanya pada Jungwon sama saja kau akan mengadukan Hyung. Akan Hyung jawab, jangan bicara pada Jungwon. Sebentar, setelah kare ini matang, ok?" panik Jay.

Sunoo tertawa keras, begitu pula Heeseung yang dengan sangat berbesar hati menertawakan Jay yang kelimpungan.

Masalahnya, Jungwon ini pro Ni-Ki sekali.

Pemegang kekuasaan tertinggi di dorm tersebut, Leader Yang, sangat menyayangi Ni-Ki sebagai adik satu-satunya yang dia miliki di grup. Wajar bukan?

Kemurahan hati Jungwon tentu tidak disia-siakan oleh Ni-Ki, dalam setiap masalah yang dia miliki atas perbuatannya sendiri terhadap Hyung-nya yang lain, Jungwon adalah benteng terakhir pertahanan yang sangat manjur.

Sunoo dan Jay mungkin adalah Hyung yang paling "ikhlas" ketika mengalah dan menuruti keinginan Ni-Ki yang sangat banyak. Heeseung dan Jake juga baik, mereka dengan senang hati menuruti keinginan Ni-Ki soal bermain.

Untuk Sunghoon, walaupun kelihatan tidak peduli, sikap disiplinnya berhasil mendidik Ni-Ki menjadi pemuda yang tidak terlalu teledor dan tidak banyak tingkah di situasi tertentu.

Tetapi, Jungwon!

Apapun yang dikatakan Ni-Ki seolah menjadi tanggung jawabnya untuk dituruti, dibela, dilindungi, dan macam-macam kasih sayang lainnya.

Your Bias is My Boyfriend | Ni-Ki x Rei [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang