1 ; initio

92 10 0
                                    

- Amantes sunt Amentes -

Manusia yang sedang jatuh cinta itu terlihat gila, dan mereka cenderung lebih sensitif.
Dunia manusia yang sedang jatuh cinta tidak akan bisa di ganggu, mereka akan mengikuti kata hati mereka daripada logika.

Apapun akan mereka lakukan demi pujaan hati mereka, hanya untuk mendapati seseorang tersebut tetap bersama selamanya sampai maut yang memisahkannya.

Tali merah yang tertaut secara tak disadari bisa terjadi kapan saja, itu sebabnya beberapa pasangan tak akan menduga mereka mendapati akhir cerita yang begitu indah.

Dan ketika mereka kehilangan akal, mereka akan bersumpah di lautan merah yang kemudian tak akan pernah kembali sampai kapanpun.

.
.
.

2 Juni / Gedung sekolah menengah atas.

Angin berhembus pelan menerpa pipi mulus seorang murid yang tengah sendirian berada di rooftop sekolah. Ia menikmati angin siang hari tak memperdulikan apa yang tengah terjadi dengan dunia.

Fantasi nya menguasai diri seorang siswa tersebut, bahkan jika ia dapat mewujudkan fantasi nya saat ini mungkin dia akan menjadi gila di kemudian hari.

"Berhentilah memejamkan matamu disana, dan kembali ke kelas"

Suara dari seorang pria yang bisa di kenali tanpa harus ia menolehkan pandangannya, "Gabung sini aja pak heeseung, sebelah saya masih kosong; sayang kalau pak heeseung gak disini"

Pria tersebut adalah heeseung, guru seni di tingkat terakhir yang digemari semua siswi. "Kembali ke kelas sim jaeyun" ketus heeseung si guru seni.

Tubuhnya berbalik ke arah belakang serta melangkahkan kaki nya mendekati sang guru di seberang sana.
"Hari ini pak heeseung cantik, mau saya kecup gak pak?"

.
.
.

Kring!

Bunyi bel pertanda waktu sekolah telah usai, dan para murid beramai-ramai melewati gerbang sekolah. Lain hal nya dengan jake yang justru berdiri tepat di depan ruang guru.

"Kenapa belum pulang?" Tanya heeseung yang baru selangkah melangkahi pintu masuk ruang guru tersebut.

"Mau liat pak heeseung cantik dulu sebelum pulang"

Heeseung hanya mendengus pelan, ia memilih untuk berjalan melewati murid didiknya. Membiarkan muridnya terus menyebut nama nya begitu lantang.

Setiap saat ketika matahari begitu terik, ia akan mendapati murid didiknya berdiri diam dengan mata yang terpejam. Membiarkan angin menerpa wajah lelaki tersebut, dan ia hanya memperhatikan dari jarak jauh.

Setiap hari nya ia akan datang mengawasi murid yang bernama jaeyun tersebut, entah apa yang menjadi dorongan dirinya untuk terus mengawasi dari kejauhan.

Bahkan ini telah menjadi hal biasa di lingkungan sekolah, dimana jaeyun akan bertanya kepada guru lain tentang heeseung. Dan sama hal nya dengan heeseung ketika ia memasuki kelas selalu akan ada yang menyahut dan memberi tau keberadaan jaeyun.

"Saya suka pak heeseung"

"Saya suka pak heeseung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Amantes sunt amentes [jakeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang