✘ : kissing, fingering.
Cklek!
Suara pintu berbunyi ketika heeseung memasuki ruangan tersebut, dengan kepala yang sedikit pening ia menaruh asal tas miliknya, melihat ruangan yang sudah gelap ia bersyukur karena akhirnya ia tak harus menatap wajah remaja tersebut.
Heeseung membersihkan tubuhnya dan akan bersiap untuk beristirahat, namun ia masih sibuk dengan laptop miliknya yang dimana ia harus menuntaskan seluruh pekerjaannya karena sempat tertunda siang tadi.
Heeseung melirik kearah samping yang mendapati jaeyun dengan balutan selimut menutupi seluruh tubuhnya,
'Apa aku tidur diluar saja..'Laptop nya ia matikan begitu pekerjaan telah usai, perlahan ia berjalan mendekati kasurnya dan duduk dipinggir kasur sebelum tubuhnya terlentang dengan tenang.
"Kenapa lama sekali pulangnya?"
Heeseung berjengit ketika ia mendengar suara tepat ditelinga nya, pikirnya manusia yang terbalut selimut itu sudah terlelap dan menikmati alam mimpi nya.
Tebakannya salah, heeseung berpikir apa ternyata anak disebelah nya ini tidak memejamkan mata nya sebelum ia pulang?
"Tidurlah, sudah larut" Heeseung berucap dengan setenang mungkin.
Ia membalikkan tubuhnya mengahadap samping memunnggungi jaeyun yang kini wajah nya sudah nampak kala ia menyingkap selimut tersebut.
Jaeyun mendekati heeseung, tangannya merayap tepat dipinggang heeseung mengelusnya dengan perlahan.
"Jaeyun"
"Aku tidak bisa tidur"
Nafas yang hangat menerpa di bagian ceruk lehernya, dengan setenang mungkin heeseung mencoba untuk biasa saja.
"Ughh"
Merasa ada yang tak beres, tangan yang semula berada dipinggangnya justru kini dengan tidak sopannya meraba bagian dada miliknya.
"Jae-yun!?" Heeseung semakin dibuat terkejut, ketika remaja tersebut dengan beraninya mempertemukan benda kenyal itu dan menempel dibagian belakang lehernya.
Seolah tidak mengisahkan, jaeyun terus memberi kecupan lembut membangun hawa yang semakin tegang diantara keduanya.
"Ja-ngan, jangan lakukan itu" Ucap heeseung terbata.
"Hyung~"
Heeseung menggelengkan kepalanya perlahan, seolah memberi jawaban dari panggilan tersebut.
Ia tahu hal ini akan mengarah lebih jauh jika ia tidak bertindak sedikitpun, namun rasanya sulit untuk heeseung memberontak. Entah jaeyun yang terlalu kuat atau justru heeseung yang terlalu lemah.
Heeseung bisa merasakan sesuatu yang terus menerus menyentuh bagian bokongnya, mata nya terpejam begitu kuat takut jika apa yang ada dibayangannya akan terjadi dalam hitungan detik.
"Jaeyun, tidak- ini, hentikan.."
"Apa kau suka ketika aku melakukan ini hyung?"
"Tidak, maka dari itu hentikan.., ini suda-ughh"
Jari jari tersebut mengapit tonjolan dibagian dada nya, memberi gerakan memutar yang membuat dirinya semakin merasa lemah.
"Jaeyun- ku mohon.."
"Kau begitu menyukainya? Ketika aku melakukan ini, apa kau merasa ingin dimasuki hyung?"
"Aku- benci, jaeyun.. ja-ngan..!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Amantes sunt amentes [jakeseung]
RomanceBagaimana kalau jadinya seorang guru yang terikat dengan seorang murid? Lalu, apa yang akan terjadi ketika akhirnya salah satu dari mereka bersumpah di lautan merah? a heejake au ⚠︎Warn⚠︎ Mature content! Contain harsh words! Homophobic dni! Do...