tidak bisa melupakannya

336 22 4
                                    


*Di Kafe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa kau membawanya?" Tanya pemuda cantik itu menunjuk ke sebuah tas, yang berada di dekat sosok pemuda yang berada di depannya.

"Ya aku membawanya, sesuai yang dia berikan kepadaku" kata pemuda itu mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah kertas yang ada di dalam nya,
Dan memberikannya kepada pemuda cantik itu.

"Ini semua data dan informasi nya"

"Terimakasih" ucap pemuda cantik itu berterima kasih dengan senyum tipis di wajahnya

"Sama', oh iya aku sampai lupa!" Kata sosok pemuda itu dengan menepuk jidatnya

"Apa, ada apa?" Tanya pemuda cantik itu

"Aku lupa bilang, kalau dia akan membantumu setelah pekerjaannya selesai di sana"

"Dan dia bilang, kalau dia akan pulang bersama nya ke sini" ucap nya setelah itu meminum minuman nya yang sudah di antar oleh pelayan kafe

"Katakan padanya tidak usah terburu-buru, lagi pula aku harus merencanakan rencana ku yang selanjutnya" jawab nya sembilan tersenyum jahat yang membuat sosok pemuda yang ada di hadapannya bergidik ngeri.

"Apa kau yakin, akan melakukan yang kau rencanakan itu?" Tanya nya

"Aku yakin dengan itu, kenapa ?"

"Kau tau kan resiko nya, jika sampai ada yang tau " ujar pemuda itu mengingatkan

"Aku tau itu sangat beresiko, tapi ini satu-satunya untuk mewujudkan kebahagiaan seseorang dan kau tau aku kan. Jika aku sudah membuat keputusan aku akan-" ucap nya terpotong

"Ya ya ya... Kau akan melakukan keputusan mu itu dengan cara apapun " ucap pemuda itu memotong perkataan pemuda cantik itu

"Aahhh... ternyata kau masih mengingat ku dan sifat ku" ujar pemuda cantik itu memeluk pemuda itu dengan erat dan sesekali mencium pipinya

"Iih.. Berhenti mencium pipiku James, apa kau bodoh ha?, apa kau kira aku hilang ingatan kah sampai' aku melupakan sifat keras kepala mu itu" ujar pemuda itu mendorong wajah James menjauh dari dirinya.

"Iihs... aku kan hanya ingin memeluk mu, kenapa kau begitu pemarah " ucap James melepaskan pelukannya kesal

"Apa kau kira aku akan melupakan mu?" Kata nya mengelap air liur yang berada di pipinya

"Aku kira kau akan melupakanku dan mungkin membenciku setelah sekian lama aku memutuskan Konta dengan mu, karena masalah itu" ujarnya nya sedikit sedih mengingat kejadian dulu

"Hey!, kata siapa aku akan membencimu, kau ingat janji ku dulu kepada mu. aku akan mendukungmu"

"Aku ingat saat kau menelfon ku dan kau menangis karenanya, dan itu terakhir kali kau menelfon ku. Saat aku ingin menanyakan kabar mu kepadanya di rumah, tapi aku malah mendapatkan
Kabar dari paman bahwa kau akan bercerai dengannya " jelasnya panjang lebar

"Maaf, maaf kan aku yim seharusnya aku mengatakannya kepadamu saat itu" jawab nya dengan sedikit menunduk , entah sejak kapan aliran bening itu membasahi pipinya. dia sangat merasa bersalah karena masalahnya itu dirinya memutuskan semua kontak termasuk sosok pemuda manis di hadapannya itu

Pemuda yang di panggil yim itu berdiri dan duduk di samping James dia mengusap punggung James sesekali memberikan kata' penenang, dia tau masalah yang di hadapi James dia juga tau masalalu yang menimpa James dulu hingga membuat pemuda cantik itu frustasi.

I Will Reclaim My Position As Mrs. Siraphop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang