The Madness of Oh Sion

1.2K 97 16
                                        

Sorry for the typo











YUSION











Suasana di malam hari itu sungguh sepi. Langit yang biasanya penuh akan bintang seketika kosong tanpa adanya benda bercahaya tersebut dan hanya ada bulan sabit yang menemani si manis yang sedang dalam perjalanan pulang sambil menenteng sebuah plastik hitam berisi bahan makanan.

"Kenapa suasananya jadi horor begini..." Gumamnya. Tiba-tiba angin bertiup kencang dari arah berlawanan sampai membuat rambut Yushi berantakan.

Merasa sedikit kedinginan karena hanya memakai baju berbahan tipis, Yushi langsung membekap tubuhnya mencoba menghalau rasa dingin tersebut.

Yushi menyesal tidak memakai jaket.

Sambil meratapi nasib, tidak ada ton ton tidak ada pan pan, si manis tiba-tiba teringat akan perkataan Sion tempo hari saat berada ditempat neneknya.

"Cantik, aku ingin menjadikanmu milikku secepatnya."

Yushi sungguh tidak habis pikir. Si gila itu benar-benar... Padahal Yushi sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat ia cintai. Namun, pria itu seakan-akan buta dan mempunyai obsesi gila terhadapnya.

Memangnya dimasa lalu Yushi pernah melakukan apa sampai-sampai membuat Sion seperti itu?

Seingatnya, dulu ia dan Sion pernah satu sekolah. Saat itu Yushi diusir dari kelasnya karena ketahuan sedang molor. Kemudian Yushi yang iseng masuk ke dalam perpustakaan untuk melanjutkan acaranya yang tertunda tadi disana.

Tak lama kemudian, seseorang mendekati Yushi yang sedang bersembunyi dibalik kedua lengannya.

Seseorang itu menarik kursi.

Merasakan sebuah pergerakan disebelahnya, Yushi yang sudah hampir terlelap dibuat berdecak sebal dan mengecek siapakah orang yang berani sekali mengganggunya itu.

Sesaat sudah mengetahui si pengganggu, Yushi langsung tertegun dengan kondisi mulut yang sedikit terbuka.

Awas ada lalat masuk.g.

Orang itu adalah Oh Sion, kakak kelas yang sangat populer disekolah karena kepintaran dan wajahnya yang sempurna. Orang-orang biasa menyebutnya pangeran bermata indah. Sangat tampan.

Memang tampan sih, tapi lebih tampan Sion NCT kalau kata Yushi.

"Perpustakaan tempat untuk orang membaca buku bukan untuk tidur." Katanya dengan senyum tipis menatap dalam mata Yushi.

Yushi mendengus, kemudian memilih untuk mengabaikan Sion dengan menelungkupkan lengan serta menyembunyikan wajahnya.

"Tidak sopan bersikap seperti itu ketika ada kakak kelas yang sedang mengajakmu berbicara." Sion kembali bersuara dengan sedikit penekanannya.

Yushi menggebrak meja sampai menimbulkan suara yang cukup nyaring. Beruntung tidak ada penjaga perpustakaan, sehingga Yushi tak mendapat sebuah teguran.

Yushi menatap dingin Sion, tanpa mengucapkan sepatah kata ia langsung melenggang begitu saja dari sana.

.
.
.
.

"Yushi, sebenarnya sudah lama aku menyukaimu tapi malu untuk mengungkapkannya. Kau tahu aku cukup pemalu. Maukah kau menjadi kekasihku??"

Yushi menggeleng tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Anton, teman sekelasnya tiba-tiba mengatakan kalau dia menyukainya?!

"Aku benar-benar mencintaimu, Yushi. Jadilah kekasihku, please..."

"Terima saja, kau kan juga menyukainya." Celetuk Sohee.

Yushi menatap sinis, "diam kau. Wonbin hyung saja kau tolak hanya demi Seunghan Seunghan itu."

Hei, kenapa malah buka kartu?! Sohee mendengus.

Kembali lagi pada Anton yang masih setia menunggu jawaban dari Yushi. Namja tinggi itu menarik tangan Yushi kemudian menggenggamnya selembut mungkin, mencoba membuat si manis merasa nyaman.

"Bagaimana, Yushi?"

Yushi menggigit bibirnya gugup. Seperti yang dikatakan oleh Sohee sebelumnya, sebenarnya Yushi juga diam-diam menaruh rasa pada Anton. Dan mengetahui Anton juga menaruh rasa yang sama kepadanya, tentu saja Yushi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Y-ya, aku mau..."

Setelah memberikan jawaban, Yushi langsung menunduk malu-malu. Anton tertawa, kemudian menarik si manis ke dalam pelukannya.

Murid-murid dikelas itu seketika bersorak gembira dengan status baru Anton dan Yushi sebagai sepasang kekasih.

"Hei! Jangan hanya pelukan, beri Yushi ciuman!" Teriak salah satu siswi.

"Cium! cium! cium!"

Mendengar seruan teman-temannya, Yushi malu bukan main dan memilih bersembunyi di dada bidang kekasih barunya. Ahay.

Disaat pasangan Anton dan Yushi tengah menikmati kebahagiaannya, disisi lain pula ada seseorang yang sedang menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan.

"BANGSAT!!"

DUGH! DUGH! DUGH!

Oh Sion berulang-kali melayangkan tinjunya ke tembok sampai membuat darah segar mengalir dari kepalan tangannya.

"Yushi..."

Sion mendengar semuanya. Ia bersumpah setelah ini akan membuat Yushi menyesal karena sudah menerima cinta sialan Anton.

Dan benar saja, dari saat itulah Sion tak pernah absen meneror Yushi dengan keberadaannya.

"Apakah mungkin dia memiliki dendam karena sikapku di perpustakaan? Oh tidak..." Yushi menepuk jidatnya, sangat-sangat menyesal telah bersikap seperti itu pada Sion.

Cekrek!

Mendengar suara jepretan kamera dari arah belakang, sontak membuat si manis memberhentikan langkahnya.

Yushi mengeratkan pegangannya pada sekantong plastik yang ia genggam. Kemudian menoleh ke asal suara, namun ia tak menemukan siapa-siapa selain tiang lampu jalanan yang berdiri kokoh disana.

"Mungkin hanya perasaanku saja."

Yushi mengangkat bahunya acuh setelah itu melanjutkan perjalanan.

Namun, tanpa si manis sadari, ternyata ia telah dikuti oleh sosok tinggi berpakaian serba hitam dengan sebuah kamera ditangannya.




[TBC]

So swiittt:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So swiittt:)

The Madness of Oh SionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang