Langit yang cerah sama seperti senyuman pemuda manis yang ada di taman itu mulai sedari awal tiba di taman dia tidak melunturkan sedikit pun senyuman nya. Dia sungguh senang hari ini, dari sekian lama penantian nya selama ini akhirnya membuahkan hasil, hari ini tepatnya dihari Kamis dia bisa kembali bertemu dengan kekasih nya yang super sibuk itu.
Meskipun sudah sekitar 30 menit dia setia menunggu disana tapi entah kenapa dia sama sekali tidak mau beranjak pergi mungkin karena terlalu merindukan kekasih nya? Entahlah hanya dia yang tau.
"Hai"
Pemuda itu menoleh cepat, melihat siapa orang yang baru saja menyapa nya dia buru buru berdiri lalu dengan semangat dia menyambut kedatangan orang yang sedari tadi dia tunggu tunggu.
"Kakak kok lama? Apa tadi sedikit ada masalah diperjalanan?" Tanya nya memulai sekaligus meminta penjelasan ketidaktepatan datangnya, tentu setelah pemuda yang baru tiba itu duduk di sampingnya.
Pemuda tadi hanya diam sebentarnya dia bingung mau kasih alasan yang logis bagaimana agar pacar nya langsung percaya dan paham.
Hingga..."a-ah iya tdi sedikit ada masalah, sedikit macet di perjalanan" .....kalimat itu yang terluncur di mulutnya tiba tiba.
Jungwon, pemuda manis dan cantik diwaktu bersamaan itu membalas dengan sebuah anggukan kecil, dia selalu percaya apa yang kekasihnya ucapkan_heeseung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungwon kembali tersenyum cerah. "Em kakak mau ketemu aku ada apa?" Jungwon menatap heeseung penuh puja, dia juga berharap kata yang keluar semacam dari mulut heeseung 'aku merindukan mu makanya ingin bertemu' atau 'kita sudah lama tidak bertemu, aku ingin melihat wajah manis mu itu'.
"Oh itu aku ingin memberikan mu ini"
Jungwon menatap semacam undangan Itu penuh tanda tanya, lalu menatap heeseung dan undangan itu bergantian.
'mungkin itu milik saudara nya'
Pikir jungwon berusaha positif.
Dengan amatir jungwon menerima dengan sedikit takut dan gelisah.
Melihat respon jungwon barusan, heeseung sudah menebak sebelum dia mengajak jungwon kalo hal ini akan terjadi sebelum dia memutuskan untuk menghubungi sebelum nya.
"Ini undangan punya siapa kak?" jungwon memberanikan diri bertanya. Dia masih belum siap membuka nya. Perasaan nya tiba tiba tidak mengenakan. Seperti undangan ini ada hubungannya dengan hubungan mereka.
"Untuk menjawab pertanyaan mu barusan, bukalah disitu dan akan menjawab semuanya." ucapan tak terduga itu meluncur mulus dari mulut heeseung, bahkan dia enggan menatap jungwon sedetik pun. Dia Sedari tadi hanya menatap lurus ke depan dengan pandangan sulit di jelaskan.
