beberapa yoshihwan [yoshwan]

[tiga]

every agit (anak sma kelas 12) bf, need mas mas ceo muda (kepala dua) bf;

(ysh — cr.@/Hanhan_yyn from apk X)
(sjh — cr.@/baby020518 from apk X)

[[]]

ini semua... tolong salahkan kepala keluarga mereka yang sibuk kerja. kerja, kerja, kerja, lalu kantor, lalu jabatan dan...

"maaf mendadak begini," papa yoshi berdeham kecil, "tapi tujuan saya dan ayah kamu adalah untuk menjodohkan kalian."

uhuk—

junghwan tersedak, dan yoshi berhenti mengunyah.

"g-gimana om?" lalu menoleh kearah ayah nya, "gimana yah?"

"ya... kalian kami jodohkan."

yoshi raih gelas terdekat darinya dan teguk cepat, "junghwan terlalu muda buat saya om, pa."

papa mengangguk, "benar. tapi pernikahan baru akan di laksanakan selepas junghwan masuk di semester dua nya sebagai mahasiswa."

"iya, masih ada sekitar delapan bulan lagi," lanjut ayah junghwan.

junghwan lirik yoshi yang menatap nya mengintimidasi, melihatnya dari atas hingga dada lalu jatuh kepada manik matanya.

"jadi kalian akan bertunangan lebih dulu. bisa ya? yoshi? junghwan?"

yoshi hembuskan nafasnya panjang, "oke."

dan junghwan—

"ugh... di coba."

[[]]

mobil terasa lenggang. hanya yoshi yang sibuk menyetir dan junghwan yang sibuk menatap kearah luar jendela.

ini hari ketiga dari keputusan ayah dan papa mereka, dan inilah yang terjadi; pulang dan pergi di jemput oleh yoshi.

"temen temen kamu ada yang nanyain tentang saya, junghwan?"

junghwan menoleh, sepertinya ini menjadi rekor mereka akan berbincang.

"enggak. karena om juga gak pernah keluar mobil, jadi cuman dikira di jemput ayah."

yoshi berdeham, "ada panggilan lain selain manggil saya pakai kata om."

junghwan gigit bibir nya pelan, canggung.

"o-oh... mau nya di panggil apa kalau gitu?"
"kamu bisa panggil saya pake kak, atau mas."

junghwan mengangguk, "saya panggil mas aja kalau begitu."

yoshi melirik sesaat dan tersenyum, "gak usah canggung, pake nya aku-kamu aja."

"o-oke..." dan basahi kedua bibirnya, "...mas yoshi."

dan yoshi mendadak terkekeh kecil, "langsung mendadak kerasa kayak punya suami."

junghwan membelalakkan matanya, tersipu.