3. YEGASA

10 1 0
                                    

Haaaiiii teman....

Sengaja double sih...

Hahhahahahha

Selamat membaca....

🏀🏀🏀🏀🏀

Tidak seperti yang Yesa takutkan sebelum akhirnya memutuskan untuk berpacaran dengan Yega, yang ada dalam pikirannya Yega adalah laki-laki brandal seperti yang ia tahu. Mempermainkan banyak wanita, bermulut manis ke setiap wanita yang dia temui. Bahkan sang kakak, sahabat Yega pun yang awalnya ragu melepas Yesa buat Yega, sekarang mulai percaya dengan Yega. Yega sekarang benar-benar memenuhi janjinya kepada Dinar. Mencintai Yesa, dan menjaga Yesa dengan baik. Bukan sekedar janji Yega kepada Dinar, tapi lebih dari sekedar itu. Yega benar-benar terjatuh kepada Yesa.

"Dek bareng sama abang sekolahnya?" Tanya Dinar

"Engga bang, sama Ega" jawab Yesa santai

"Ega banget ini manggilnya sekarang, ga ada embel-embel kakak lagi" ejek sang kakak

"Yaaa orang Ega yang mau, adek mah iya iya aja"

"Hmmm iya deh yang bucin...adek baik-baik yaa sama Ega, abang takut ga bisa jagain adek soalnya" ucap Dinar sambil mengusap kepala Yesa

"Bodo ah...abang ngomong apaan sih, pokoknya adek mau sama abang terus titik, jangan protes" 

"Dek denger abang yaa, bentar lagi abang lulus, abang kuliah, adek tau kan kita udah ga punya siapa-siapa lagi. Adek tau kan perusahan papa,paman yang ngurus sekarang. Abang ga mau terus bergantung ke paman, paman udah terlalu baik ke kita setelah papa sama mama ga ada. Abang harus segera ambil alih perusahaan papa. Adek liat kan, paman sebenernya keteteran harus ngurus 2 perusahaan sekaligus, meskipun paman bilang tidak apa-apa, kamu yakin kalau memang paman tidak apa-apa, beliau pasti lelah dek. Abang mohon yaaa dek, bantu abang dengan doa adek, dengan ngertinya adek, bukan abang ga sayang, tapi ini buat kita juga. Ngerti kan princes" 

"Abang peluk" 

Tanpa banyak pertimbangan Dinar memeluk sang adik dengan erat. Pelukan yang hanya Dinar beri untuk adiknya sendiri. Pelukan yang erat, seolah itu pelukan terakhir mereka.

Namun semuanya itu sirna setelah mendengar suara yang memekingkan telinga mereka berdua.

"Kepada saudara Dinar dimohon untuk melepas kan kekasih saya, karena kita sudah mau telat" suara Yega tiba-tiba memecah kakak beradik yang sedang berpelukan itu.

"Sialan, ganggu aja lo akh" omel Dinar

"Sstt mulut anda tidak baik di dengar oleh kecintaan saya" 

"Bacot lo yaaa....sono sono pergi, hati-hati di jalan" usir Dinar

Setelah itu Dinar pun lekas berangkat ke sekolah. Ada perasaan lega di hatinya setelah meminta pengertian sang adik untuk waktu di masa depan. Ini memang berat untuk Dinar. Tapi hanya itu yang bisa Dinar lakukan untuk keberlangsungan hidup mereka.

.

.

.

.

"Egaaaa" teriak Yesa di depan kelasnya

"Kenapa hmmm, nanti jangan teriak-teriak yaaa, aku pasti samperin kamu ko" ucap Yega setelah sampai mendekati Yesa.

"Maaf"

"No need sayang, ayo pulang. Ikut dulu ke markas yaa, ada Dinar juga" ajak Yega

"Mau ngapain, aku mau makan ih laper" rengek Yesa

"Iya nanti beli sekalian buat Dinar sama Triyan juga. Udah jangan nanya mau ngapain, ikut aja ya.."

"Jangan lama tapi yaa"

YEGASA || Na YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang