◦•●◉✿ ✿◉●•◦
"𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐦𝐩𝐚 𝐥𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐚𝐣𝐚 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩,
𝐚𝐩𝐚𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐭𝐚𝐦𝐩𝐚 𝐢𝐛𝐮 ☻"☁☁☁☁☁☁☁
◦•●◉✿ ✿◉●•◦
𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮
👑👑👑
Terlihat seorang gadis yang di penuhin lebam serta bagian perut yang di lapisin perban, sedang menuruni ank tangga
"Stt" jalan nya sambil mengusap tepi bibir nya yang berdarah.
Seluruh mata kini tertuju padanya ia berjalan melewati koridor sekolah yang sangat amat ramai di penuhi oleh para siswa siswi SMA Piramy scholl yang masih saja membahas tentang peristiwa tadi. Dan juga banyak di antara mereka memanfaatkan kejadian itu untuk pansos semata dan juga caper kepada dokter dokter yang bertugas.
Ia sama sekali tidak memperdulikan kehadiran para siswa siswi mau dari awal ia menuruni tangga sampai ia memasuki kantin sekolah
Di duduk di meja kosong yang ada di sana. Dengan kaki yang terangkat ke atas meja
"Bi" ujurnya memanggil sang ibu kantin sambil mengangkat satu tangan nya"O iya non sebentar ya" sahut sang ibu kantin yang sudah mengerti akan apa yng ingin ia pesan.
Kini kantin lumayan ramay tak seramay biasanya ia duduk di meja tengah di antara meja meja lainnya. Tentu saja mata tertuju padanya dan itu semua membuat ia sedikit risih
"Matanya dong, kyk gk pernah liat gw aja. Norak" ujurnya menyindir orang orang yang daritadi melihat nya tampa henti
Sekitar lima belas menit ini menunggu akhirnya makanan yang ia pesan tiba juga
"Selamat makan non, maaf ya agak lama" ujurnya sang ibu kantin dengan rasa yang gk enakan
"Gkpp Thnks ya bi"
"Saya permisi dulu ya non"
tak berselang lama ia pun langsung menyantap seporsi makanan yang ia pesan.
𝑫𝑹𝑬𝑻..... 𝑫𝑹𝑬𝑻
Terlihat sebuah notifikasi panggilan suara masuk dari layar ponselnya yang mengganggu makan siangnya
"Kebiasaan" ujurnya kesal namun ia tetap mengangkat panggil lan itu
"𝒍𝒐 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂"ucap aleta dari balik telepon
"Di bumi"
"𝑮𝒘 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒖𝒔, 𝒍𝒐 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍 𝒅𝒊 𝒓𝒖𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒔𝒆𝒌 𝒐𝒓𝒕𝒖 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎"
"Mager gw"
"𝑩𝒖𝒓𝒖𝒂𝒏 𝒖𝒅𝒉 𝒅𝒊 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒊𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂"
"Tar gw kesana"
"𝑩𝒖-
Belum sempat ia menyelesaikan pembicaraan namun udh di tutup panggilan itu secara spontan
"Gk penting" ujurnya menaruh kembali ponselnya ke atas meja tempat di mana ponsel itu di letakan sebelumnya
Ia pun melanjutkan kegiatan makannya yang sempat terjedah sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
You all should be happy
Teen Fiction𝐃𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐨𝐥𝐞𝐫𝐚𝐧𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐞�...