•𝑴𝒂𝒔𝒂 𝒍𝒂𝒍𝒖?

119 6 0
                                    

◦•●◉✿  ✿◉●•◦

☁☁☁☁☁☁☁

𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮

👑👑👑

Rumah mewah milik keluarga Gantara hari ini terbilang cukup sepi seperti tidak ada tanda tanda kehidupan di sana. Hanya ada dua orang kakak beradik dan beberapa bodyguard sang ayah sementara yang lain nya lagi sibuk di luar

"Cil panggil besti besti lu ke sini gih biar rada rame ni kamar. " ucap sang abg yang sedang menyender di atas kasur.

"Cht lah" balas zella dengan cuek yang sedang asik memakai kan kucing kesayangannya baju.

"Ya kau lah yang chat"

"Sibuk"

"Lu pengangguran sok sibuk amat, kerjaan lu sekolah makan tidur main ngabisin duit apa yang lu sibukin"

"Nah nah itu bang gw lagi sibuk mau beli apa lagi ya biar uang yang papa dan lu kasih gk nganggur di ATM gw" ucap zella yang sok dewasa.

"Puqi punya adik pemikiran nya jangkal amat" lirihnya.

Sang adik melemparkan sebuah bantal ke arah sang abg dan nais nya mendarat tepat di wajahnya. "Pemikiran lu itu yang jangkal bang, lu si ngasih uang mulu" teriak nya.

Calvin pun mendekat ke arah sang adik dengan membawa sebuah bantal yang siap ia lemparkan ke arah sang adik "Eh eh gw kerja buat lu bego" Perfect bantal itu mengenai sangat adik dan juga kucingnya.

"ih makasih lo. Adek yang masih sekolah aja udah banyak uang apalagi tar kalau adek udah jadi kayk abg pasti tambah banyak uang ku bisa berkali-kali lipat" ucap nya yang menghayal kan itu semua sambil mengedip ngedip kan matanya.

"Logat lu kok berubah tadi gw sekarang adek merinding sumpah" tutur sang abang yang mendramatis

"Biasa aja dong tatapan nya" sinis zella yang melompat ke kasur miliknya.

"Bum gempa gempa" ledek sang abang saat sang adik mendarat di sampingnya.

Yang tadi terurai senyum manis dari sang adik tiba-tiba berubah menjadi wajah yang super duper jutek "ih abang tau ah hus hus" usir nya yang mendorong dorong sang abang agar beranjak dari sana.

Calvin seketika tertawa terbahak bahak saat melihat wajah sang adik yang berubah sekejap mata "ahahhh iya iya bercanda doang lucu amat sih adik abang ini" tawanya yang menarik tubuh sang adik untuk ia rangkul namun tak berhasil.

"Bang stop deh memperlakukan aku kayak anak kecil"

"Lah kan emang bocil abang gimana sih ututu sini sini abang peluk" ucap sang abang lalu memeluk sang adik.

Entah mengapa kalau sang abang ingin memeluk dirinya ia tak bisa menolaknya rasanya nyaman banget senyaman pelukan sang ibunda semasa dulu masi ada di dunia.
Pelukan yang super duper membuat ia langsung teringat kepada sang mama.
Salah satu pria yang selalu meratukan nya dari kecil hingga sekarang. Sosok abang sekalian papa bagi dirinya sekarang, mengapa begitu? Di karna kan semenjak kedatangan dua mahluk sialan itu di rumah mereka membuat keadaan hubungan papa dan anak semakin merenggang hingga untuk mengobrol bersama aja jarang sekali.

"Abang jangan ninggalin aku ya, cukup  mama aja jangan sampai abang juga"

"Iya"

"Janji?"

"Iya janji"



Satu jam setelahnya mereka pun kembali beradu cocot dan melempar lemparkan bantal satu sama lain.

You all should be happy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang