00. Perihal dia dan kebahagiannya

183 71 21
                                    

Assalamu'alaikum w.r w.b🙏

Wajib baca!

Cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri! jadi, jangan nanti ada yang bilang kalau cerita ini ada mirip dengan cerita orang lain!

kali ini aku akan menceritakan kisah seorang gadis cantik yang sangat menyukai bunga Lily.

Sebelum lanjut usahakan kalau baca dengan hati. Agar kisah ini bisa masuk ke dalam hati kalian.

***

LILYANA AURORA ANDERSN

Seorang gadis yang memiliki paras cantik dan dia sangat menyukai bunga Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis yang memiliki paras cantik dan dia sangat menyukai bunga Lily. Gadis cantik yang biasa disapa Aurora. Dia adalah tipikal gadis pendiam dan tidak menyukai keramaian.

Aurora menyukai bunga Lily, karena ia merasa bunga Lily sangat menggambarkan dirinya dan menurutnya bunga Lily sangat indah dan cantik.

***

Kata bahagia telah menjadi kata impian bagi setiap manusia. Tidak ada manusia yang ingin hidupnya tidak bahagia termasuk Aurora.

Gadis yang dikenal sebagai seorang yang pendiam itu nyatanya juga memiliki sebuah impian, yaitu Bahagia.

Selama ini dan sejauh ini Aurora hidup berdampingan dengan kesepian. Aurora memang memiliki segalanya dia memiliki keluarga yang lengkap dan kaya. Namun itu tidak membuat Aurora bahagia. Keluarga Aurora memang lengkap tetapi tidak cemara.

"Keluarga ini akan lebih indah jika kamu berguna," ucap seorang pria setengah baya.

Aurora menundukkan kepalanya dalam, Aurora tidak tahu harus berbuat apa karena selama ini dia selalu berusaha untuk menjadi anak yang berguna untuk keluarganya tetapi keluarganya tidak pernah peduli padanya.

"Maaff...," lirihnya pelan.

Pria setengah baya itu atau lebih tepatnya ayah Aurora, ia membenci putri sulungnya karena ia menganggap Aurora sebagai anak yang tidak berguna.

"Maaf? Kata maafmu itu tidak berguna. Sama seperti dirimu," ucap ayah Aurora, Atau biasa kerap disapa--Devan.

Devan memang tidak membentak Aurora, tapi ucapan Devan berhasil melukai hati mungil gadis itu. Sakit, sedih, kecewa, bercampur menjadi satu.

Karena sakit hati, Aurora langsung pergi ke kamarnya dan mengunci pintu. Hati Aurora seperti tertusuk duri tajam.

"Kenapa? Kenapa aku tidak berguna?" ucapnya bernada sendu, matanya kini mulai berair menahan tangis dan akhirnya tangisan itu pecah.

A Path Through LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang