Honeymoon dan Rindu yang Terlarang

328 48 6
                                    

"Kenapa lu Del? Lemes amat. Perasaan baru minggu yang lalu dicas Ashel," ujar Gracio sambil menguap. Dia baru saja bangun tidur di siang bolong karena semalaman party dengan teman-teman barunya di salah satu club terbesar di Bandung. Dia mengambil segelas air putih dari dispenser kemudian duduk di hadapan Adel yang tengah duduk lunglai di kursi meja makan.

"She is going to Turkey tomorrow..."

"Who?"

"Ashel."

"And then?"

"With her husband."

"Fuck!" Gracio yang tengah meminum air putihnya pun tersedak mendengar ucapan Adel. Air dari mulutnya beberapa mengalir keluar dari mulut bahkan dari hidungnya. "Shit!!" seru Gracio yang menyadari bahwa keadaannya berantakan sekarang.

Adel menghela napas. Dia mendekatkan sekotak tissue makan ke arah Gracio yang segera diambil pria itu untuk mengelap air yang bercecer dimana-mana.

"I've got headache this morning and your problem really make it worst, bloody hell," gumam Gracio kesal sambil meremas tissuenya dan melemparkannya ke arah tempat sampah di ujung ruang makan dan masuk! "Good damn! Untung masuk. Kalau nggak gue udah mau ngamuk aja," lanjut Gracio.

"And you??? Still wanna have fun with Ashel? Oh man, you are a valuable man!! Like, cewek beranak dan sudah menikah dua kali??? Lu mau bertahan sama orang kaya gitu? Mending kalau baik dan setia. Ini pengkhianat gak tahu diri??"

"Jangan terlalu menghujat dia. Begitu-begitu dia pacarku..."

"Fuck. Lu pikir dia pacar lu. Tapi bagi dia, lu cuma selingkuhan. Lu diumpetin, man! Sadar! Tapi lu lihat suaminya itu? Oh man, dia pasang foto profil keluarga bahagia bersama suami barunya dan anak-anaknya di semua medsos dia!" seru Gracio kesal. Kalau dia jadi Adel, dia pasti sudah mengamuk. Kalau perlu dia akan datangi rumah Ashel dan membakarnya.

Tapi, lihatlah si Adel Adel ini. Manusia yang sedang dimabuk cinta ini hanya menghela napas sambil terkekeh kecil. Tetapi Gracio bisa lihat dari sorot matanya yang buram, dia tahu kalau Adel juga kecewa, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Dia bilang, itu hanya untuk pencitraan. Dia butuh pencitraan agar orang-orang percaya kalau dia punya keluarga bahagia."

"Persetan pencitraan. Dia memang benar-benar punya keluarga bahagia. Lihat senyuman dia di foto itu widih lebar sekaliii. Kalau dia tidak suka dengan suaminya, dia gak akan mau diajak honeymoon ke Turki. Gila."

"Kata dia, itu dipaksa Papanya. Papanya sakit dan ingin melihat dia dan suami barunya bahagia."

"Alah bullshit. Kalau dia tidak suka suami barunya, dia akan menolak. Lu tahu kan esensi honeymoon apa? Ng*we tiap saat tiap waktu tiap tempat. Mampus pacarlu di*we orang!!" seru Gracio kesal sekali. Dia pun menegak setengah gelas air putih sisanya sampai habis dengan penuh amarah.

Adel menyentuh dadanya yang terasa sakit. Jantungnya berderu dengan kencang, dia palpitasi. Seketika tangannya yang memegang HP iphone 15 pro max barunya itu tremor. Sakit sekali membayangkan orang yang kau idamkan dan cintai akan dieksploitasi oleh orang lain. Dan lebih sakit lagi karena kau tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan melarang pun tak bisa.

"Dia bilang akan pakai 'pagar' apapun agar dia tidak sampai hamil."

"Kalau hamil?"

"Mau bagaimana lagi... katanya..."

"Ya mau pakai pagar apapun intinya dia tidak menolak di*we sama lakinya! Dah lah. Nikmati hari-hari lu menderita tiap hari ngebayangin pacarlu di*we pria lain!! Awas lu sampe bunuh diri!" seru Gracio kesal. Dia ingin melempar gelas kaca yang dia pegang saat ini rasanya.

Not A Faithful RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang