Hari ini Aqila menjalankan aktivitas seperti biasa kuliah,namun hari ini tidak seperti biasanya 15 menit sebelum masuk Aqila masih berada di rumah.
"Ya ampun telat ini gue."ujar Aqila dengan berlari dari kamar.
"Ya Allah,Aqila kenapa kamu lari lari?"tanya Hasan.
"Qila telat pah,kalo gitu qila pamit."
"Qila sarapan dulu."
"Ga bisa Bun,qila udh telah."
"Yaudah farel antarkan adek kamu sekarang."ujar Hasan.
"Nyusahin Lo."
"Yaudah kalo ga mau,gue bisa sendiri!"
"Semua perempuan sama aja tukang ngambek,gitu aja baper."
Farel terlebih dahulu keluar dari rumahnya.
"Yaudah Bun,pah, assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
"Di kampus jangan lupa sarapan nanti maag kamu kambuh."
"Iya Bun."
"Tungguin Napa bang."
"Lo bilang telat,tapi Lo sendiri lelet."
"Bawel Lo,gue kan langkah nya ga selebar Lo!"
"Mangkanya tinggi,tumbuh kok kebawah,kaya kurcaci."
"Bawel!"
Sesampainya di dekat kampus aqila,farel menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Udh sono,gue juga udh telat ke kantor."
"Ish Lo niat nganterin ga sih,kampus gue di sebrang sana bang!"
"Heh gue udh berbaik hati ya,buat nganterin lo."
"Punya abang ngeselin!"
Aqila membuka kasar mobil farel.
"Bener bener itu bocil."
Aqila berlari ke sebrang tanpa Melihat kanan dan ke kiri."
TID!
"Anjir!"
Seorany pria yang berada di mobil keluar dan mendekati Aqila.
"Lo bisa naik mob--"ucapannya terhenti ketika siapa yang hampir menabraknya.
"Lo lagi! Bosen gue liat Lo! Lo ga bisa bawa mobil!"
"Kamu menyalahkan saya? Tidak sadar berlari tanpa melihat jalan."ujar Zaenal dengan wajah datar.
"Terus Lo nyalahin gue?!"
Zaenal tidak membalas ucapan Aqila,pria itu langsung pergi ke mobil, membuat Aqila jengkel.
"Cowok kampret! Ketemu lagi gue bom rumah lo!"
****
"Aduh perut gue, sakit."lirih Aqila memegang perutnya.
"Aqila Lo kenapa?"
"Perut gue sakit,kayanya maag gue kambuh deh."
"Lo belum sarapan? Wajah Lo juga pucat."
"Belum tadi pagi gue telat,jadi ga sarapan.
"Yaudah gue beliin makanan dan obat buat Lo ya."
"Hm,thenks ya."
"Santai aja kali,Lo tunggu di sini."
"Hm."
Jamal yang lewat di lorong tersebut melihat Aqila yang terduduk di kursi yang tersedia di sana. Wajahnya tapak pucat membuat Jamal menghampiri Aqila.
"Aqila maneh teh Kunaon?"
"Maag gue kambuh."
"Haduh karunya pisan dulur urang."
"Kalo kasihan beliin gue mobil Alphard."
"Eh eh sakit nya maag mintanya mobil,hente masuk akal pisan kahayang maneh!"
Ratu datang dengan nafas yang tersengal-sengal."untung Lo belum mat--"
"Enak aja lo! Lo doain gue isdet!"
"Ya maaf,gue keceplosan Lo kan tahu mulut gue kaga ada rem nya."
Ratu beralih melirik Jamal."ngapain Lo disini, mau ganjen kan Lo Sama gue."ucap ratu dengan pedenya.
"Apa? Mending ganjen sama tembok."ucapnya kemudian pergi dari sana.
"Tembok lebih menggoda gitu dari pada gue qil?"
"Mungkin."
"Najong lo! Nih makan."
Ratu menyerahkan makanan dan obat maag yang berada di paper bag. Kemudian beralih mengambil handphonenya,untuk membuka akun media sosial nya.
"Adem banget wajahnya kaya ubin masjid."
Aqila melirik ratu yang bicara sendiri dengan melihat handphonenya.
"Kenapa Lo?"tanya Aqila.
"Ini loh pak Zaenal."ratu memperlihatkan layar handphone nya.
"Idaman banget ga sih udh dosen populer,pendakwah lagi di media sosial,apa ga kejang kejang orang yang lihat."
"Orang yang lihat punya penyakit?"
"Aqila ih! Gue dua Rius."
"Otak Lo udh geser? Cowok dingin ngomong nya irit, dibilang ubin masjid?"
"Ya kan wajah nya bikin adem,percis kaya ubin masjid."
"Lo rasain wajahnya,sampai bilang adem?"
"Oon oon! Ini nih kena virus si Jamal jadi sama sama bego!"
"Sama sama bego ga usah berisik!"ucapnya kemudian meninggalkan ratu.
"Lah di tinggalin,nasib banget sih kenapa gue selalu di tingalin? Sabar sabar,orang sabar ga punya hutang."
****
"Assalamualaikum."salam Aqila memasuki rumahnya."Walaikumsalam, kenapa baru pulang hm? Dari mana aja."tanya Hasan.
"Em..habis..itu.."
"Apa? Main sama cowok?"
Aqila menggelengkan kepalanya dengan cepat."enggak Aqila ga main sama cowok."
"Terus habis dimana?,jam 12 baru pulang,kamu itu anak gadis qila,kalo kakek kamu tahu kamu kaya gini kakek kamu bakal sedih."
"Ya kenapa sih pah,qila juga udh besar."
Hasan menggelengkan kepalanya."kalo gini terus papah antarkan kamu ke pesantren almarhum kakek,yang sudah di pegang om kamu."
"Aaa ga mau pah."rengek qila.
"Qila ga mau ke pesantren kakek,qila mau di sini aja."lanjutnya
"Yaudah kalo kamu mau disini patuh sama papah,jangan keluyuran malam malam terus."
"Pah ayolah kenapa sih,Aqila juga kan pengen kaya orang orang yang bisa menikmati masa mudanya."
"Aqila papah kekang kamu itu Karena sayang sama kamu,ga mau kamu salah dalam bergaul dengan teman teman kamu itu, mengerti?"
"Pah.."
"Masuk kamar sekarang."
Aqila masih terdiam di tempat yang sama tidak berpindah sedikit pun.
"Aqila denger papah kan,masuk sekarang,ayo."tegas hasan.
"Iya pah."
Hasan menggelengkan kepalanya kemudian memijat pelipisnya.
****
see you in the next partTangerang 3 Agustus 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
WASIAT KAKEK
RandomKisah ini menceritakan tentang perjodohan antara seorang Gus dengan gadis bar bar yang selalu membuat kedua orang tuanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak kedua mereka. perjodohan ini merupakan wasiat dari kedua kakek yang bersahabat dari...