Arena balapan.

69 16 5
                                    

Drttt drttt

Aqila yang tengah sibuk menghapal hapalan yang papahnya kasih, kemudian mengambil handphonenya yang berada di atas meja.

Ratu is calling..

Aqila berdecak ketika melihat nama yang tertera di handphonenya

"Halo apaan?"tanya Aqila pada intinya.

"Qil di ajak balapan noh sama geng sebelah."

"Males gue,yang ada bokap gue marah,lagian ini hari weekend ,gue juga di kasih hapalan sama papah jadi sibuk."

"Sumpah sih kalo Lo ga mau,harga diri Lo bakal di injek injek."

"Ck! Iya iya nanti malam gue ke area balapan,bilang sama dia star jam berapa,udh deh gue mau lanjut hapalan,nanti sore gue harus setoran sama papah,bye."

Belum sempat ratu berbicara kembali aqila sudah mematikan handphone nya dan meletakkan kembali ke atas meja.

Aqila ketika mengingat ada yang menantangnya balapan, tersenyum smrik.

Aqila tersenyum sinis ketika di tantang oleh musuh bebuyutan nya.

"Ck! Di kira gue takut,lihat aja gue menang Lo nangis."

"Lawak banget, nanganin macan betina lihat aja nanti."batin Aqila.

"Aqila,sudah hafal berapa ayat?"tanya Hasan membuyarkan lamunan Aqila.

"Em...5 pah."

"Yaudah hafalkan lagi,papah masuk ke kamar."

"Hm iya."

                            ****

Pukul 22.40 Aqila keluar dari kamarnya,tidak lupa menarik kerudung yang menggantung di pintu kamar dan mengambil jaket untuk dia kenakan,mengendap ngedap seperti maling.

"Kalo ketahuan papah bisa mampus gue,semoga ga ketahuan deh."

Aqila menuju bagasi,untuk mengambil motor sport miliknya,mengambil dengan perlahan seperti maling mencuri motor.

Tanpa sepengetahuan Aqila ternyata ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.

Suara Gerungan motor Aqila dengar ketika sudah sampai di area balapan.

"Sampai juga Lo."

"Ck! Lo kira gue takut sama Lo! Inget ya Lo itu udh pernah kalah lawan gue!"

"Itu dulu bukan sekarang,kalo sekarang Lo yang kalah gimana?"

"Terserah! gue ga akan ngelarang orang untuk berhayal."

"Sialan Lo!"

Aqila memakai kembali helm nya,belum sempat balapan terjadi ada suara Bariton.

"Aqila!"

Suara yang Aqila sangat kenali,tubuhnya sangat kaku untuk di gerakan,detak jantung nya berdetak lebih cepat.

"Abang."gumam Aqila.

Farel mendekati Aqila, menatap tajam wajah Aqila.

"Ngapain kaya gini hah! Keren Lo begitu? malam malam bukan tidur malah keluar!"

"Pulang sekarang! Mulai sekarang jangan pernah kalian ngajak adek gue balapan!"

"Sekarang pulang!"tekan farel.

Farel menarik Aqila turun dari motor untuk menuju mobil.

"Bang motor gue."ringisnya.

Farel melirik Aqila, kemudian melirik temanya yang ikut bersama."Lo bawa motor dia."

"Ayo!"

Farel menarik Aqila masuk ke dalam mobil.

"Lo ga pernah kapok hah! Lo itu gadis, ga pantes keluyuran malam malam begini! Kalo terjadi apa-apa gimana?!"

"Udh deh bang,Lo juga sama kok sama gue,jadi ga usah menghakimi gue kaya gitu."

"Gue cowok Aqila! Lo itu cewek."

"Cewek sama cowok apa bedanya sih,lagian kalo kenapa-kenapa ga Mandang indentitas."

"Karena itu! Lo tahu itu kalo ada hal yang tidak di inginkan tidak memandang identitas ,jadi gue ga suka Lo balapan! Lo itu adek gue Aqila,seorang kakak ga mau adek nya kenapa-kenapa! Gue aja ga mau Lo kenapa-kenapa gimana bunda sama papah,gue kaya gini karena gua sayang sama Lo!"

"Gue udh besar bang! Gue tahu,lagian yang kenapa-kenapa itu gue bukan Lo!"

Farel menggelengkan kepalanya."Lo udh besar tapi pikiran Lo masih balita!"

Farel menginjak pedal gas,sudah lelah dengan pembelaan yang selalu adek nya lontarkan.

Sesampainya di depan rumah,Aqila Melihat papahnya yang berdiri di depan pintu,sambil melipat tangan di depan dada.

"Mampus gue."batin Aqila.

"Turun!"

Aqila melirik farel kemudian langsung turun dari mobil abangnya.

"Assalamualaikum pah."salam Aqila dengan lirih.

"Walaikumsalam,seru balapannya?"tanya Hasan dengan wajah khas datarnya.

Aqila bungkam dengan pernyataan papahnya,dari mana papahnya tahu jika dia hendak balapan?

"Jangan pikir papah ga tahu ya,papah pikir,kalo papah diem kamu bakal mikir,tapi ternyata makin menjadi-jadi."

"Maaf pah."

"Tidak ada toleransi lagi,mulai hari ini motor kamu papah sita,dan pulang kampus harus pak Bima yang jemput, paham!"

"Pah.."

"Dan papah bakal jodohkan kamu dengan seseorang,karena itu wasiat kakek kamu sebelum wafat,papah bakal cari siapa yang mau di jodohkan dengan kamu."

Aqila mendongakkan kepalanya, menggeleng dengan cepat.

"Ga mau pah,Aqila ga mau di jodohin,lagain kenapa ga Abang aja dulu yang nikah."

"Kamu ga ingat,2 Minggu lagi Abang kamu mau nikah? Jadi ga ada alasan lagi buat kamu nolak wasiat dari kakek kamu."

"Ga mau pah, kenapa harus qila?"

"Karena kamu cucu perempuan satu-satunya qila, semoga dengan kamu nikah dengan pilihan kakek kamu itu,kamu bakal berubah."

"Qila belum siap nikah."

"Mau siap atau ga siap kamu akan papah jodohkan, sekarang kamu masuk."

"Pah.."

"Masuk!"

                                ****

                Tangerang,14 Agustus 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WASIAT KAKEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang