Bab XVIII "Jealous"

479 34 4
                                    

Happy reading^^

.

.

Di dalam kamar yang masih terendap dalam kegelapan pagi, Faren terlihat terbangun dari tidurnya dengan cepat. Dengan langkah yang energik, dia memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum memulai hari yang baru. Air hangat dari pancuran mandi menyegarkan tubuhnya, membantu mengusir sisa kantuk yang masih mengendap di matanya.

Setelah mandi selesai, Faren mengenakan seragam sekolahnya, memastikan setiap rapi dan siap untuk memulai hari di sekolah. Dengan tasnya di pundak, dia melangkah keluar dari kamarnya dan mulai menuruni tangga menuju ke lantai bawah.

Di bawah, ibu Faren terlihat sibuk di dapur, mempersiapkan sarapan. Ketika Faren tiba di bawah, ibunya menyapanya dengan keheranan, "Tumben cepat banget siapnya, Ren," ucap ibu Faren.

Faren tersenyum dan hanya mengangguk sebagai jawaban, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia memilih untuk duduk di meja makan, menatap layar ponselnya sambil menunggu sarapan disajikan.

Ketika aroma harum makanan mulai tercium, Faren pun mulai menyadari rasa laparnya yang semakin menjadi-jadi. Namun, sebelum dia mulai makan, dia membuka aplikasi pesan di ponselnya dan mulai mengetik pesan untuk Becca.

Bb

good morning sayang 06:10 ✓

kamu udah siap? 06:10 ✓

aku sarapan dulu yaa 06:10 ✓

Setelah beberapa menit tanpa mendapatkan balasan dari Becca, Faren akhirnya beralih fokus pada sarapan yang telah tersedia di hadapannya. Dia memandang sandwich yang terdiri dari telur dan keju yang sangat menggiurkan, aroma harumnya memenuhi ruangan. Sesekali, matanya melirik ke layar handphonenya yang terletak di sebelah, berharap ada pesan masuk dari Becca. Dan benar saja, Becca akhirnya membalas chatnya.

Bb

good morning sayang 06:10 ✓✓

kamu udah siap? 06:10 ✓✓

aku sarapan dulu yaa 06:10 ✓✓

good morning 06:19

iyaa aku udah siap, cepet sini ren 06:20

okee, ini dikit lagii 06:20 ✓✓

Faren dengan cepat melahap sandwichnya, segera setelah selesai, dia mengambil kunci mobilnya dengan tergesa-gesa.

"Aku pergi sekolah dulu ya!" teriak Faren.

"Iya, hati-hati!" teriak ibu Faren dari dapur, suaranya merespon dari kejauhan.

Faren berjalan menuju mobilnya. Dia menyalakan mesin mobil dan menancapkan gas ke arah rumah Becca yang berada di sebelahnya. Setibanya di sana, Faren membunyikan klakson mobilnya.

Seorang wanita keluar dari rumah dan segera bergabung dengan Faren di dalam mobil. "Kenapa harus klakson, Faren?" tanya Becca.

Faren tersenyum, "Biar kamu keluar."

Becca menggelengkan kepalanya, "Bukan cuma aku itu mah yang keluar, tetangga juga bisa-bisa ikut keluar, Faren, ini masih pagi tau ga sih."

"Iya-iya ga lagi deh," ucap Faren lalu menancapkan gas mobilnya menuju sekolah.

Selama perjalanan, Faren fokus menyetir sementara Becca asyik dengan ponselnya. Tiba-tiba, tanpa diduga, Faren memegang tangan Becca dan mengelus lembut tangan kekasihnya itu. Meskipun terkejut, Becca tersenyum kecil dan kembali memainkan ponselnya.

Wrong Love (Freenbecky) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang