Bab XXIII "i love u, becca"

1.2K 53 6
                                    

Happy reading^^

.

.

"Let's break up, Ren," ucap Becca dengan suara lembut, lalu melepaskan pelukan dari Faren.

Faren merasa seolah dunianya hancur seketika. Kata-kata itu terasa seperti pukulan yang tak terduga, merobek hatinya menjadi berkeping-keping. Bagaimana mungkin wanita yang sangat ia cintai mengucapkan kata-kata itu? Semua mimpi dan harapan tiba-tiba lenyap dalam sekejap. Yang tersisa hanyalah rasa kehampaan dan kekosongan yang mendalam.

Dia menatap Becca dengan tatapan penuh keheranan, mencari-cari kebenaran di balik kata-kata itu. Tapi, wajah Becca tidak memperlihatkan keraguan. Dia sudah membuat keputusan, dan itu jelas bagi Faren.

"Kamu boongkan?" ucap Faren dengan suara yang bergetar, hatinya benar-benar hancur.

Becca menggeleng lembut. "Aku beneran, Ren," ucapnya dengan suara yang rapuh.

"Kenapa, Bec? Alasan kamu mutusin aku apa?" tanya Faren sambil mencoba memegang kedua tangan Becca dalam genggamannya, mencari jawaban yang bisa mengisi kekosongan yang tiba-tiba muncul di hatinya.

Becca menghela nafas, mencoba menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan perasaannya. "Maaf, Ren," ucapnya pelan, "Dari awal, aku ga pernah bener-bener cinta ama kamu. Aku cuma kagum sama kamu."

Faren merasa seperti dihantam oleh serangkaian emosi yang tak terkendali. Air mata mulai membanjiri pipinya saat kekecewaan dan patah hati menyergapnya. Namun, di tengah kepedihannya, ia masih mencari jawaban, mencari sesuatu yang bisa memperbaiki segala sesuatu.

"Terus kenapa kamu nerima aku kalau kamu emang ga cinta ama aku?" Faren bertanya, suaranya pecah oleh rasa sakit yang mendalam.

Becca terdiam, tatapannya melayang tanpa arah. Dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan perasaannya yang rumit. Akhirnya, dia menghela nafas, mencoba menemukan keberanian untuk berkata jujur.

"Kita perbaikin ya hubungan kita?" ucap Faren, matanya penuh dengan harapan.

Becca terdiam sejenak, mencerna kata-kata Faren. Namun, dia tahu dalam hatinya bahwa itu bukanlah jawaban yang bisa dia berikan. "Maafin aku ren, aku ga bisa. Makasih atas semuanya," ucapnya dengan suara penuh penyesalan, lalu melepaskan tangannya dari genggaman Faren.

Faren merasa seakan ditusuk oleh ribuan pisau tajam. Dia tak bisa menahan derasnya air mata yang mengalir dari matanya. Semua yang ia rasakan adalah kekecewaan dan pengkhianatan.

Sementara itu, Becca berbalik dan berlari keluar dari ruangan, meninggalkan Faren dalam kehampaan yang menyakitkan. Baginya, memutuskan hubungan itu adalah keputusan yang sulit, tetapi dia percaya itu adalah yang terbaik bagi keduanya.

Becca pun keluar dan melihat Tee, Nam, dan Heng yang menunggu diluar

Becca pun memerhatikan mereka satu-persatu "Aku duluan, permisi" ucap Becca lalu meninggalkan heng, nam , dan tee

"gw keluar bentar ya" ucap Heng

Heng pun berjalan keluar dari rumah sakit dan mencari keberadaan becca, akhirnya dia menjumpai becca di parkiran 

"mau aku anter balik ga?" tanya Heng

"ga usah Phi, aku ga mau langsung balik" ucap Becca

"emangnya mau kemana?" tanya Heng

"rumah Nop, aku mau  liat gimana keadaan dia" ucap Becca

"yaudah ayo gw anter" ucap Heng lalu menarik  tangan Becca

Wrong Love (Freenbecky) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang