Part 8
Sesaat setelah mematikan telepon dari mantan kekasihnya itu, DaeJung sejenak memejamkan matanya dengan bersandar pada sandaran kursi.
"Oppa..., kau lelah ya, hmm aku buatkan minuman hangat untukmu ya...?"
"lagi dan lagi...setiap ku mulai memejamkan mataku ini, suaramu kembali menghantui diriku..., Soo in.. mian..., karena aku tidak bisa melindungi dirimu... mianhe Soo in.." monolog DaeJung yang kini sudah kembali terisak karena ia kembali mengingat tentang Soo in.
Sementara itu disebuah apartemen, seorang Yeoja manis kini tengah tidur terduduk di ruang makan dengan laptop yang masih menyala.
"Eomma....Eomma...." panggil Aroon kepada Eommanya dengan mengguncangkan pundak milik sang Eommanya pelan.
"Ada apa Aroon ah...?"
"Tiba-tiba saja aku begitu kangen dengan Appa...., Eomma bisakah sekarang Eomma telepon Appa?.."
"Aroon ah, Eomma tidak bisa menelepon Appa sekarang nak, kau lihatlah sekarang jam berapa hmm, Appa pasti sudah istirahat sayang."
"Hukks..., aku sangat rindu pada Appa, Eomma."
"Iya sabar ya sayang, besok pagi Eomma akan mencoba menghubungi Appamu, tapi sekarang kau tidur ya nak."
"Eomma janji..."
"Nde, Eomma janji."
Setelah mengatakan hal itu Aroonpun mencoba untuk memejamkan matanya sementara itu Kyuhyun hanya menatap putra semata wayangnya itu dengan pandangan nanar.
Keesokannya
@Ruang kerja DaeJung
"Arrggh..." erangan DaeJung yang baru saja bangun dan dia merasakan rasa sakit yang amat sangat dikepalanya.
"Aughh sial..., ini pasti karena aku dari semalam tertidur disini, kepalaku sakit sekali...hufft...,mana pagi ini aku ada rapat pula, lebih baik aku telepon asistenku yang terbaru saja untuk kemari sekarang." Monolog Daejung kemudian mencoba mendial nomor yang sudah ia simpan itu.
@Apartemen HyunJoo.
#Dapur...
"Aroon ah..., ayo bangun sayang..., Eomma sudah masakan makanan kesukaanmu nih."
"Nde, Eomma, aku mandi dulu."
"Oke..., kau bisa..., mau Eomma bantu nak?"
"Tidak perlu Eomma, aku sudah besar, aku bisa mandi sendiri."
"Wihhh anak Eomma sudah semakin pintar ya, oke, Eomma tunggu di meja makan ya ."
"Nde."
Drrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrt....drrrrrrrrrrrrrrrrrrt...
"Siapa ya, pagi-pagi begini sudah ada yang meneleponku." Monolog HyunJoo, kemudian dia pun berbalik dan melihat layar smartphone miliknya.
"Ommo..., Choi Sajang, aduh...udah jam berapa ini..., hah..., ini masih setengah 5 tapi dia sudah menghubungi aku, ada apaya..., ya sudah lah aku angkat saja siapa tau memang penting kan." Ungkap HyunJoo yang kemudian iapun mengangkat teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Is My Gift
FanfictionKetika rasa cinta itu lebih besar dari luka yang kau torehkan kepadaku....aku akan rela....dan akan selalu berada disini....walaupun aku tak pernah mendapatkan kehangatanmu.... Cho Hyun Joo Sakit....hati ini terasa sakit ketika aku harus mengesampin...