09.

26 3 0
                                    


Satu bulan berlalu, ini adalah waktu yang sangat dinantikan oleh pasangan kekasih ini. Ralat, sepasang suami istri yang baru sah beberapa jam yang lalu. 

Di pagi yang cerah ini, di sebuah gedung mewah di tengah kota, terlihat ramai tamu yang berdatangan dengan pakaian rapi. Mereka menjadi tamu undangan pernikahan dari pasangan Michael Kaiser dan Alexis Ness, yang kini adalah waktunya untuk resepsi mereka.

Para tamu terpana melihat kecantikan dan keanggunan mempelai wanita yang menggunakan dress berwarna putih susu. Juga disandingkan dengan mempelai pria yang terlihat semakin tampan dan menawan dengan jas yang seiras dengan mempelai wanitanya.

Kegiatan kedua pengantin ini sedaritadi hanya bersalaman dengan para tamu, hal itu membuat sang mempelai wanita mengeluh kelelahan.

"Micha, kapan acara ini selesai!?" Bisik si cantik, Alexis. Yang mendapatkan kekehan gemas dari sang suami.

"Tamu undangan kita banyak, sayang. Kau lelah, ya?" Balas bisik Michael.

Alexis mendengus, "Aku ingin menggendong anakku." Jawabnya.

Tepat setelah wanita cantik itu menjawab sang suami, terlihat anak kecil bersurai oranye dengan tataan rapi, berlari menghampiri kedua mempelai yang duduk di tempat mereka, dengan membawa sekantong coklat.

"Paman Micha, Bibi Lexis!!" Seru anak tersebut, sembari berlari berhamburan memeluk Alexis.

Dengan cepat, Alexis menangkap keponakannya tersebut. "Renma, jangan berlarian di tempat seperti ini." Peringatnya dengan nada yang lembut.

"Maaf, Bibi!" Jawab Renma dengan tawa khas anak kecil.

Michael terkekeh melihat interaksi istri dan keponakannya. Lalu tangannya terulur untuk mengusap surai oranye milik Renma.

"Renma, bisa temani Bibi Lexis dulu? Paman akan mencari Mixella, sebentar saja." Ucap Michael.

Anak kecil itu mengangguk dengan semangat, sembari jemarinya sibuk untuk menyuapkan coklat ke mulut mungilnya.

Setelah itu, lelaki bersurai pirang dan biru itu beranjak dari tempatnya, mengedarkan pandangannya untuk mencari dimana anaknya itu dibawa. Karena sebelumnya, anaknya tersebut dibawa oleh sepupunya alias Hyoma.

Dan benar saja, anaknya masih berada di gendongan wanita cantik bersurai pink kemerahan itu. Segera, lelaki itu menghampiri sepupunya. Butuh tenaga lebih untuk mendekat pada wanita tersebut, karena betapa ramainya para tamu yang datang di siang ini. Terlebih, ia juga akan menyapa para tamu yang datang.

"Oh, Michael. Kenapa kau kemari?" Ujar Hyoma saat sadar sepupunya datang menghampiri.

"Untuk apa lagi? Jelas mengambil anakku, lah." Jawab Michael.

"Alexis dimana? Kau meninggalkannya disana sendiri, ya?" Sahut Tuan Daniel.

Yang dilempari pertanyaan segera menggeleng, "Tenang saja, Lexis dengan Renma, Pa." Ucapnya.

"Ngomong-ngomong, dimana Ayah dan Bunda?" Lanjutnya.

Yang dimaksud Michael adalah orang tuanya Alexis. Ia menanyakan keberadaan mereka karena kedua orang tua itu yang kini menjadi mertua Michael, tak bersama orang tuanya.

"Mereka baru saja pergi untuk menyapa tamu kenalan mereka." Jelas Nyonya Narumi.

Michael mengangguk paham, lalu pandangan lelaki itu berpindah pada bayi yang berceloteh tak jelas di gendongan sepupunya itu. Ia merentangkan tangannya dihadapan si kecil, dan disambut oleh kekehan gemas darinya. Tangan mungil itu juga mencoba menggapai tangan sang Papa.

True Love [ kainess ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang