Bab 4: Kenangan Ayesha

92 54 21
                                    

Ayesha yang sedang mengenang, masa-masa indah ketika ia bertemu rizal pun di kagetkan dengan notifikasi handphone miliknya. Ia tidak mengetahui siapa yang mengirim pesan tersebut. Karena itu merupakan nomor yang tidak dikenali.

Pesan
"Halo Ayesha."

Saat itu Ayesha pun hanya berdiam diri karena kebingungan, tentang siapa yang berada di balik pesan tersebut. Rasa tidak ada keinginan membalas pesan pun timbul. Karena ia merasa tidak mengenali siapa orang tersebut.

Lalu Ayesha mengabaikan pesan tersebut dan memilih untuk berbaring dan kembali memikirkan masa-masa bersama Rizal dulu. Sesekali ia menulis kembali di dalam diary miliknya yang menjelaskan tentang kerinduannya. hingga dia tertidur pulas.

"Rizal apa kabar yaaa, dia ingat engga ya sama aku, apa dia udah lupa sama aku. Padahal dulu aku sama dia sering bermain bersama." - gumam Ayesha sambil menutup diarynya

Raka yang menyelesaikan makan malam bersama orang tuanya tersebut. Ia pergi ke teras yang ada di depan kamarnya. raka membenarkan posisi tempat duduknya agar nyaman dan ia mengeluarkan bungkus rokok.

Sambil menikmati udara sore dan rintikan air hujan dan di temani sebatang rokok yang menyala di tangan kirinya. Raka terlihat sangat menikmati kesendirian tersebut. Sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa ada yang datang kepadanya.

"Baru jam segini udah galau aja." - tegur papah

"Ehh papah." - sahut Raka

"Gini nih, papahnya masih muda gini ga di ajakin nongkrong." - ujar papah

"Mana sini minta rokoknya." - lanjut papah sambil mengambil rokok Raka

"Yehh... bapa-bapa bilang aja asem abis makan kan." - ucap Raka

"Hehehe." - tawa papah

Setelah itu mereka berdua melanjutkan obrolan mereka, Raka tidak pernah canggung kepada papahnya. Karena dari kecil, Raka selalu di ajarkan menjadi teman untuk papahnya.

"Pah mau aku buatin kopi engga? aku mau buat. engga enak ngobrol kalo gada kopi." - tanya Raka

"Boleh-boleh papah mau kopi yang ada taburan wijennya, yang dari goodday." - jawab papah

"Apaan wijen di kopi. Coklat granule pahh." - ujar Raka

"Nah itu." - jawab papah lagi

Raka pun langsung menuju dapur. Sesampainya di dapur, ternyata mamah sedang memotong sayur untuk memasak makan malam keluarga. Raka hanya memperhatikan sambil mencari kopi yang papah mau.

Disaat Raka telah menemukan kopinya tersebut, raka kebingungannya lantaran dispenser pun tidak menyala. Ia juga takut menganggu mamahnya yang sedang memasak. Dan ternyata tanpa Raka sadari, mamahnyapun memperhatikan Raka.

"Kopinya mau di gado aja, ga kamu seduh?" - tanya mamah kepada Raka

"Hehe. Engga ada airnya mah." - jawab Raka

"Nah kan... sini masak dulu airnya." - ujar mamah

Raka langsung menuruti perkataan mamah dan langsung mengambil air ke dalam panci. Kemudian segera memasaknya dengan api sedang.

'blubuk blubuk'
(Suara air menggolak)

Kemudian Raka langsung mematikan kompor, menuangkan kopi ke dalam gelas yang sudah ia siapkan. Lalu ia menuangkan air panas bak barista yang profesional, di putar putar airnya hingga terisi penuh.

"Jangan banyak tingkah, itu panas loh." - tegur mamah

"Hehehe iya iya." - ucap Raka

Setelah kopinya jadi, Raka langsung menuju teras kembali. Raka kembali ke tempatnya dan memberikan 1 kopi kepada papahnya.

"Emang paling pas hujan-hujan gini lengkap dengan kopi dan rokok." - ucap papah

"Yehh minimal modal rokoknya lah pah. abis punya aku haha." - candaan Raka

"Bilang aja kamu gada uang lagi buat beli rokoknya kan haha." - sahut papah sambil membalas candaan

Papah memberikan sejumlah uang kepada Raka untuk mengganti rokoknya. Mereka menikmati obrolan mereka hingga tak sadar waktu terus berlalu dan malam pun tiba.

"Pah... Raka... Makan malam dulu." - ucap mamah

Disisi lain Ayesha yang baru bangun dari tidurnya karena ketiduran. Langsung menuju dapur, tanyata di sana sudah ada mamah yang menunggu. Ayesha menghampiri mamahnya sambil mengelus perut karena ia belum makan seharian.

"Mah... laper." - ucap Ayesha

"Sini-sini, mamah udah masak ayam pop." - ucap mamah

"Wiii enak nih, makasihhh mahhhhh." - ucap Ayesha

Ayesha langsung bergegas untuk langsung memakan hidangan yang di sediakan. Ia makan dengan sangat lahap. Mamah yang melihat tingkahnya hanya tersenyum.

"Pelan-pelan Yesa." - ujar mamah

"hehe abis enak mahh." - sahur Ayesha

Disaat makanan telah di habisi dan seperti biasa. Ayesha membantu membereskan bekas makannya.

Ayesha melihat semuanya pekerjaan sudah selesai, Ia langsung bergegas menuju kamarnya lagi serta melihat apa yang ia tulis sebelum tertidur sore tadi.

"Wahhhh kenapa gue nulis ini ya." - bingung Ayesha

Rasa bingung membuatnya memperhatikan sekitar kamarnya. Ia menyadari bahwa kamarnya sangatlah berantakan. Mulai dari buku-buku yang berserakan, make up yang berceceran, pakaian tidak pada tempat, dan kasur sudah acak-acakan.

Ia langsung membereskan satu persatu, Mengumpulkan buku-buku dan menaruh ke Raknya kembali, Makeup di tempatkan di tempatnya lagi, dan lainnya.

Ditengah ia membersihkan kamarnya. Ayesha menemukan handphonenya di kasur dan ternyata masih berada di dalam satu room chat yang sama. Kemudian ia menyadari bahwa ada 1 pesan baru yang masuk tanpa ia sadari berasal dari kontak yang sama.

Pesan
"Aku ketua kelas yang tadi mengantarkan kamu pulang."

***

Halo-halo

Jangan lupa tinggalin komentar yahh. jikalau merasa penempatan kata atau alurnya kurang masuk.
Mau lewat pesan pribadi juga gapapa kok.

Jangan lupa Vote juga ya manteman 💫🌟✨

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang