Tok tok tok...
"Eughh, siapa!?" teriak Zellyn yang masih terpejam di kasurnya. Ketukan itu semakin keras membuat Zellyn tersadar jika apartemen yang ia tempati itu kedap suara. Dengan terpaksa Zellyn bangun untuk membuka kan pintu.
Saat pintu dibuka terlihat seorang wanita yang sedang berdiri didepan pintu apartemen Zellyn. Ternyata Olive, "Ayo masuk" ajak Zellyn.
Olive mengikuti langkah Zellyn lalu mendudukkan bokongnya di sofa empuk milik Zellyn. "Aku kesini untuk mengantarkan makanan, pasti kau belum makan."
"Waw, bagaimana bisa kau tahu kalau aku belum makan?" jawab Zellyn tersenyum senang.
"Rahasia."
Zellyn dan Olive tertawa, lalu mereka menyiapkan makanan untuk dimakan bersama. "Kau tahu Olive, aku baru bertemu denganmu satu hari yang lalu tapi rasanya sudah seperti bertahun-tahun yang lalu."
"Perasaanmu saja mungkin" jawab Olive.
"Ya sudah ayo makan"
Mereka berdua menyantap makanan itu dengan lahap hingga habis.
Tok tok tok...
Tak lama setelah mereka selesai makan terdengar ketukan pintu. Zellyn dan Olive yang sedang tertawa langsung terdiam. Zellyn bergegas pergi untuk membuka kan pintu.
Setelah pintu terbuka terlihat seorang wanita cantik yang tersenyum kepada Zellyn. "Heii kenapa kau tidak mengabari ku dulu" tanya Zellyn.
"Sebenarnya aku kesini tidak direncanakan, setelah aku menceritakan masalah Aka kepada Rackael dan Daren mereka berdua langsung menyuruhku untuk menemanimu disini." jawab Eliver.
Eliver mengintip sedikit kedalam apartemen Zellyn. Eliver melihat seorang wanita yang tidak asing didalam sana, namun ia hanya melihat rambutnya dari belakang saja. "Siapa dia?" tanya Eliver.
"Dia? siapa?"
"Itu" jawab Eliver sembari menunjuk ke dalam apartemen Zellyn dengan wajahnya.
"Oh itu wanita yang aku tolong tadi malam, dia tinggal di unit sebelah. Sampai kapan kau akan berdiri didepan pintu? ayo masuk." suruh Zellyn.
Eliver hanya mengangguk sebelum ia masuk ke dalam apartemen Zellyn. "Olive, perkenalkan ini sahabatku. Dia dari Las Vegas juga tapi empat tahun yang lalu pindah ke Los Angeles."
Olive yang merasa terpanggil pun menoleh kebelakang. Hening, baik Olive maupun Eliver hanya saling beradu tatap tanpa sepatah kata apapun. Zellyn yang menyadari hal itu langsung membuyarkan keheningan didalam sana.
"Tunggu sebentar aku akan membuatkan mu minum." suruh Zellyn kepada Eliver.
Eliver duduk berhadapan dengan Olive. Ruangan yang tadinya ramai karena suara tawa Zellyn dan Olive seketika kembali hening, hingga sepatah kalimat terucap dari bibir Eliver.
"Apa rencanamu setelah ini?" tanya Eliver kepada Olive.
Olive tak menjawab, hanya seringai tipis yang terlihat diwajahnya. Tak mau kalah kini Eliver membalas senyuman penuh arti dari Olive.
Tak lama kemudian Zellyn datang dengan membawakan tiga gelas jus alpukat.
"Maaf aku lama" kata Zellyn.
Olive dan Eliver hanya mengangguk. Beberapa menit berlalu Olive yang merasa tak nyaman dengan kehadiran Eliver pun memutuskan untuk pulang.
"Zellyn, sebaiknya aku pulang dulu terimakasih jus alpukat nya" pamit Olive.
"Lain kali kau kesini lagi okey" jawab Zellyn.
Olive pun segera pergi dari tempat itu. "Mengapa kau baik sekali padanya, bukan kah kau dan dia baru saja bertemu?" tanya Eliver.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN DISAPPOINTMENT
General Fiction⚠️‼️WARNING!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!! 🚫 Terdapat beberapa adegan yang tidak pantas untuk ditiru!! 🚫 Sebagian cerita beradegan dewasa 21+ Siapa sangka gadis yang berwajah sangat cantik dan polos merupakan pembunuh bayaran tertinggi dikelasnya...