Chapter 3

24 0 0
                                    

Zellyn tersenyum manis menyambut pagi hari ini. Kini gadis yang memakai dress berwarna putih itu sedang memandangi kota dari jendela apartemennya.

 Kini gadis yang memakai dress berwarna putih itu sedang memandangi kota dari jendela apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zellyn?" panggil Eliver.

Zellyn yang sedang melamun pun terkejut mendengar suara itu. Ia lupa di unit apartemennya ini sedang ditinggali dua mahkluk.

Eliver memperhatikan Zellyn dari atas sampai bawah karena terheran-heran dengan penampilan Zellyn. "Sejak kapan kau memakai gaun?" tanya Eliver.

"Aku ingin merubah penampilan ku" jawab Zellyn.

"Baguslah kalau begitu," setelah mengatakan itu Eliver mendekati Zellyn dan berbisik di telinga Zellyn.

"Ada job baru untuk kita" bisik Eliver.

Zellyn terkejut mendengarnya, "Bukan kah situs itu sudah ditutup?" tanya Zellyn dengan penasaran.

"Sebenarnya job ini dari my brother Daren, berhubung bayarannya besar dia mengajak kita semua. Target kali ini benar-benar bukan orang sembarangan" jawab Eliver.

"Hubungi Daren dan Rackael kita akan bertemu di bar" perintah Zellyn.

"Dimana?"

"Denson liquor"

Dengan segera Eliver menghubungi Daren dan Rackael sedangkan Zellyn memutuskan untuk mandi, lagi pula pesawat mereka masih lama sampai.

Daren pun dengan segera berangkat ke bandara agar cepat sampai di Washington D.C. Keberadaan mereka berdua sebenarnya berbeda.

Rackael berada di Las Vegas sedangkan Daren berada di Los Angeles. Tentu saja waktu sampai di Washington juga berbeda.

Drttt drttt drtt

Ponsel Zellyn berbunyi menandakan ada panggilan telepon. Dengan cepat Zellyn mengangkatnya.

📞

"Zellyn" suara pria didalam telepon itu.

"Rackael? kau kapan akan sampai?" tanya Zellyn.

"Aku sudah berada di Washington D.C. sejak tadi malam" jawab Rackael.

"Bagaimana bisa? kenapa kau tidak mengabari ku?" tanya Zellyn lagi.

"Aku hanya khawatir dengan keadaanmu, aku akan disini menjagamu"

"Kenapa begitu? bukankah kau sudah menyuruh Eliver untuk menjaga dan menemani ku di sini?"

"Tetap saja aku khawatir."

"Terserah kau saja" jawab Zellyn sebelum ia menekan tombol merah untuk mematikan panggilan.

"Apalah manusia ini" gerutu Zellyn.

Beberapa jam kemudian terdengar ketukan pintu yang lumayan keras. Ketukan pintu itu sangat menganggu tidur siang Zellyn.

Zellyn terpaksa bangun untuk membuka pintu. Siapa tau Daren atau Rackael yang datang. Unit apartemen Zellyn terlihat sepi, "mungkin Eliver sedang keluar" pikir Zellyn.

LOVE IN DISAPPOINTMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang