BAB 1 / Ruang BK

171 8 0
                                    

   SELAMAT MEMBACA TEMAN - TEMAN
     HOLLA TERIMAKASIH YAA YANG SUDAH MAU MEMBACA
                            

  SEMOGA SAYA TAMBAH SEMANGAT LAGI UNTUK
   MEMBUAT CERITA INI SEMOGA [I LOVE BIG BROTHER]   TAMBAH BANYAK YANG MEMBACA

   TERIMAKASIH KEMBALI

  🦋     HEPPY READING 🦋

...................................................................................

                                                        *****

" Jika tidak ada yang mau mendengar semua keluh kesah mu  Ingat langit selalu terbuka untukmu  Bintang dan bulan yang akan senantiasa mendengarkan  Semua cerita mu"

        __Darmaga Arbinta__



           

Seorang remaja Muda yang masih duduk di Taman rumah
walaupun sinar sudah tidak menampakan cahayanya dia DARMAGA ARBINTA

Adiknya yang melihat Abangnya yang masih di luar pun berinisiatif memanggilnya
" Bang"

Darmaga yang merasa Dipanggil pun menoleh kearah orang yang memanggilnya
Laut pun berjalan mendekati Abangnya

" Bang ayo masuk Papa pasti marah sama kita"
" Biarin Dek nanti biar Abang yang bilang seumpama kita di marahin"

" Tapi Laut enggak mau Lihat Bang aga di apa - apain sama papa"

" Enggak bakalan ok , sini duduk di dekat Abang liat itu Bintangnya banyak bukan Dek Abang berharap walaupun kalian Abang tinggal kalian masih bisa melihat abang dalam wujud bintang dan selalu tersenyum kepada kalian "

" Abang udah janji pada kita berdua kalau abang sampai kapan pun enggak bakalan ninggalin kita berdua sampai kapanpun "

Darmaga yang mendengarkannya pun tersenyum kepada adik keduanya itu dan mengelus puncuk rambutnya

" Tekadir tidak ada yang tau lang "

Tiba-tiba dibelakang mereka berdua ada seorang yang mengagetkannya

" Kalian berdua mau sampai kapan disitu kalian mau tidur di luar silahkan papa enggak peduli"

Setelah mendengar itu mereka berdua pun pergi masuk kedalam Rumah
Keluarga Mereka bisa dibilang orang kaya karena Sang papa mempunyai Perusahaan terbesar di kotanya dan memiliki Sekolah SMA yang ditepati Tiga bersaudara itu

Darmaga menyempatkan untuk ke kamar Langit dan Laut untuk melihat Langit yang sudah tidur

" Tidur yang nyenyak ya Las besuk pasti ada kebahagiaan untuk kita ber tiga"

Darmaga pun juga melihat Laut yang sudah ikut tertidur di samping Langit
Sebelum Pergi Darmaga mengucapkan selamat Malam untuk kedua Adiknya itu

" Selamat Malam Langit, Laut kesayangan Abang"

Setelah itu Darmaga segera keluar kamar dan menuju ruangan Sang papa karena sang papa sudah memanggilnya tadi

Ceklek'

Disana sang papa sudah duduk menunggunya di Tempat kerjanya
Darmaga pun segera duduk di hadapan sang papa tanpa ada senyum sedikit pun hanya muka datar yang Darmaga keluarkan

" Bagaimana kabarmu hari ini anak kesayangan"
" Tidak usah banyak basa-basi apa mau papa"

Di sini mereka menatapan dengan Mata yang nyalang dengan adanya kebencian di mata mereka berdua

Harapan Sang Darmaga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang