READING
*
*
*Hallo semuaaa Terimakasih yang sudah mau baca cerita ana yaa , saya membuat cerita ini karena saya terinspirasi dengan kehidupan seseorang
And aslinya saya Sudah tidak ingin melanjutkan cerita ini
Saya ingin lebih memfokuskan ke hobi saya lainya tapi entah kenapa saya menyukai alurnya dan oky saya lanjutkanDan untuk kalian semuaa terimakasih yaa ayo bantu sampai End, ana tidak mengharapkan Vote and komen kalian hanya mengharapkan semoga setiap quotes yang membuat kalian lebih Bahagia
*
*
*
*HAPPY READING 🦋
............................................................................................
" kamu ga harus kuat, karena setiap orang bakal di pertemuin sama masalah yang bisa aja ngebikin kamu cape, gapapa kalau mau ngeluh tapi inget kamu harus bangkit, jangan lupa buat selalu istirahat ya, setelah ini aku yakin kalau bakalan ada hal baik yang dateng buat kamu.. kalau hari ini gabaik gapapa oke? jangan nyerah kamu nya ya, boleh sedih, boleh kamu nangis, nangis buat ngelepasin semua hal yang kamu tahan selama ini, nangis bukan berarti kamu lemah ya, nangis itu suatu emosi yang setiap manusia itu bisa merasakan nya. inget semua masalah pasti ada jalan keluarnya, tetep semangat ya "
_Darmaga Arbinta
*
*
*Malam ini Darmaga hanya duduk termenung di taman belakang dengan melihat Para Langit
Ditemani oleh adiknya Langit" Bang " panggil Langit dengan lirih
Langit yang merasa tidak direspon sama sekali oleh Abangnya pun kembali melihat apa yang sedang Abangnya lakukan
Darmaga terus menatap Langit malam yang menampilkan bintang - bintang bersinar dan Bulan yang menyinari gelapnya malam" Bang aga kenapa suka menatap bintang - bintang dan bulan" ucap Langit dengan lembut
" Abang suka melihat mereka karena abang akan merasa bebas dan abang akan jauh lebih semangat untuk membuat orang-orang di sekitar abang akan bahagia seperti bulan yang menyinari gelapnya malam" ucap Darmaga dengan senyum manisnya
" Abang tau tidak kenapa kita dianggap gila oleh orang-orang padahal mereka yang membuat kita Seperti ini " ucap Langit dengan lirih
" Mereka membuat kita tertekan dan trauma dengan apa yang meraka lakukan tapi mereka tidak menyesal dengan apa yang telah mereka lakukan sebaliknya mereka akan menyebut kita gila " ucap Darmaga dengan sendu
" Lang Abang bukan orang gila kan " ucap Darmaga dengan tersenyum
" Tidak Abang bukan orang seperti itu, jangan dengarkan manusia yang hanya mengutarakan hati mereka tidak tau Realita kehidupan kita " ucap Langit
Setelah itu mereka hanya terdiam menikmati dinginnya malam ini ditemani oleh sinarnya sang Rembulan sampai Adik kedua Darmaga bernama Laut pun berjalan mendekati mereka dan ikut duduk bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Sang Darmaga
Roman pour AdolescentsSeorang Abang yang berusaha bertahan hidup untuk menjaga kedua adiknya yang selalu mendapatkan kekerasan dari sang papa bagaimana bisa seorang abang yang rela dipukul dan di cambuk hanya untuk melindungi kedua adiknya mereka bertiga melewati pahitny...