Prananta Allisya Winston si cantik yang selalu membuat orang tersenyum dengan tingkah manisnya, serta sitampan dengan kelakuan bak diluar nalar mampu membuat semua orang geleng kepala dibuatnya, dia Pradipta Regianal Winston. Mereka adalah dua sahabat gue, dua saudara kembar yang mau menerima gadis seperti gue.
Mereka dua pasang saudara bak keluarga kerajaan dengan hidup elegan, dan gue bak seorang rakyat biasa yang dengan beruntung bisa berteman dengan mereka. Gue Erina Putri Ananta sigadis biasa, anak seorang sopir dan pembantu yang dengan beruntung bisa berteman dengan kedua anak majikan pemilik perusahaan di bidang property yang kini telah berdiri besar di ibu kota.
Layaknya sahabat kita pasti akan selalu bersama, Dipta dia telah terancang untuk selalu melindungi gue dan Nanta dimana saja. Dipta selalu berada digarda terdepan melawan cacian orang orang yang selalu mengejek gue karna hidup sebagai tikus di keluarga kerajaan, begitupula dengan Nanta si cantik yang tak segan menarik rambut orang orang tak punya hati yang selalu melempar cacian ke pada sigadis tikus yang tak tau diri ini.
jika ditanya gimana perasaan gue?
Tentu gue akan selalu ngejawab bahwa gue adalah manusia beruntung yang mempunyai sahabat seperti mereka berdua.
Namun, rupanya keberuntungan ini telah selesai masa dimana tikus yang dijaga baik oleh putra putri kerajaan telah habis karna satu kesalahan yang tikus itu buat sendiri.
"Dipta?"
Bahkan hanya mendengar panggilan gue saja, kini mampu membuat seorang Dipta berbalik pergi tak lagi menghampiri
Sialnya tikus ini masih tak sadar diri, terbukti dengan dia yang berlari menahan tangan Dipta untuk sekedar menepi.
"LEPASIN BANGSAT" umpatan kesal keluar begitu saja dari mulut yang dulunya selalu bertutur kata lembut
"Maaf"
"Kata maaf lo gak bakal bisa bikin saudara kembar gue hidup lagi"
"Perlu berapa kali gue bilang? itu bukan salah gue"
plak
Sebuah tamparan keras gue rasakan di kulit pipi gue, tamparan itu berasal dari tangan yang dulunya selalu menggenggam tangan milik gue dengan lembut
"Jangan buat gue semakin benci sama lu, inget mulai saat ini dan seterusnya gue bukan lagi Pradipta yang selalu ngebelain tikus got seperti lu"
Sungguh!! bolehkah gue menangis dengan penuturan yang keluar di bibirnya, jika dulu ia selalu menampik orang orang sekarang dia sendiri yang berujar seperti itu?
"Segitu benci lo sama gue dip?"
"Noo rin Noo, gue bukan sekedar benci sama lu, karna makin sini gue juga jijik ngelihat tampang seorang pembunuh yang menunduk takut seperti tikus yang tak tau malu......Soo mulai saat ini jangan pernah anggap gue sebagai sahabat lu, jangan pernah ada disamping gue karna gue gak bakal sudi lagi ngelindungi lo seperti dulu, kini gue sama lo hanya sebagai anak majikan dan pesuruh jadi inget batasan lu wahai pembunuh"
Kaki itu segera berbalik pergi setelah selesai menyelesaikan kata-kata yang mampu buat gue sadar diri,
"Gue bukan pembunuh!!!"
****
"Erina Putri Ananta"
"Pradipta Regianal Winston"
"Prananta Allisya Winston"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rat In The Royal Family (Kim Doyoung-Jung Yerin)
Fiksi RemajaSeperti tikus di keluarga kerajaan-peribahasa yang menggambarkan sesuatu yang hina namun tersembunyi dalam kemewahan-hubungan mereka kini penuh dengan luka, dendam, dan kebenaran yang tersembunyi dalam bayang-bayang. Di antara cinta dan benci, gadis...